5 Cara Hidup Sehat Mengahadapi “Mental Health”

Foto oleh cottonbro studio: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-laki-laki-lelaki-orang-orang-4101188/
Foto oleh cottonbro studio: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-laki-laki-lelaki-orang-orang-4101188/

Kesehatan mental mungkin menjadi salah satu aspek yang jarang orang perhatikan. Kesibukan yang terjadi karena adanya tuntutan pekerjaan atau aktivitas harian menuntut orang-orang untuk terus bergerak dan bergerak. Ketika tubuh atau fisik mendapatkan porsinya untuk bisa beristirahat sejenak apakah kita pernah bertanya apakah saya juga sudah memberikan waktu untuk beristirahat untuk mental saya?

Memiliki gangguan dalam kondisi mental tentunya juga akan menganggu rutinitas harian kita seperti bekerja, belajar, menjalankan rutinitas harian, berelasi dengan orang sekitar, menjaga kebersihan dan banyak hal yang lain. Di jaman ini sudah banyak cara yang ditemukan setidaknya untuk bisa memberikan perhatian terhadap kesehatan mental kita, berikut 5 cara hidup sehat menghadari “Mental Health”:

1. Fokus pada perawatan dan pengobatan yang dijalani

Foto oleh cottonbro studio dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-laki-laki-lelaki-pasangan-4101143/
Foto oleh cottonbro studio dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-laki-laki-lelaki-pasangan-4101143/

Dalam kasusnya dalam proses pemulihan banyak diantara kita yang mungkin langsung berhenti ketika merasa diri cukup. Meski sudah merasa lebih baik disarankan untuk terus melanjutkan terapi dan pengobatan. Melakukan konsultasi dalam skala kecil untuk mendiskusikan takaran obat dan penanganan yang dibutuhkan.

2. Jujur Terhadap Proses Yang Dialami

Foto oleh cottonbro studio dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-laki-laki-lelaki-pasangan-4101154/
Foto oleh cottonbro studio dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-laki-laki-lelaki-pasangan-4101154/

Selalu menjadi pribadi yang terbuka terkait dengan kesehatan mental yang dialami agar penanganan yang diberikan bisa tepat sasaran. Sangat tidak disarankan tentunya untuk menyembunyikan kondisi dna perasaan yang dialami saat itu. Hal ini menjadi penting dalam proses penyembuhan jangka panjang.

3. Berusaha Memahami Kondisi Yang Terjadi

Foto oleh Zechen Li dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/kafe-kursi-kafetaria-kafeteria-15040062/
Foto oleh Zechen Li dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/kafe-kursi-kafetaria-kafeteria-15040062/

Memahami kondisi secara mandiri menjadi satu hal yang penting. Harus diketahui bahwa hal ini menjadi salah satu langkah untuk bisa menerima diri. Memahami diri secara baik tentunya akan memudahkan anda pada proses penyembuhan mental anda. Hal ini selain membantu diri sendiri tentunya juga akan berpengaruh terhadap orang-orang di sekitar kita menjadi lebih supportif dan penuh perhatian terhadap diri anda.

4. Melakukan Perawatan Diri

Foto oleh Madison Inouye dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/perawatan-diri-bukan-tanda-yang-egois-2821823/
Foto oleh Madison Inouye dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/perawatan-diri-bukan-tanda-yang-egois-2821823/

Praktek merawat diri merupakan langkah yang baik untuk dilakukan. Kemampuan untuk bisa mengendalikan emosi yang berlebih dengan aktivitas seperti meditasi atau menulis diary, makan-makanan yang sehat, berolahraga dan istirahat yang cukup, “self care isn’t selfish”.

5. Mengunjungi Kerabat atau Bestie

Pulanglah kerumah untuk bisa beristirahat, tentunya rumah yang dimaksud bukanlah rumah yang berarti bangunan melainkan rumah untuk tempat kembali pulang tuk sekedar bercerita, berkeluh kesah dan beristirahat. Keluarga dan sahabat tentunya bisa menjadi salah satu “support system” dalam proses penyembuhan mental health kita.

Foto oleh Craig Adderley dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-berdiri-di-depan-tumpukan-kayu-1835927/
Foto oleh Craig Adderley dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-berdiri-di-depan-tumpukan-kayu-1835927/

Kesimpulan

Mental health tentu menjadi sebuah fenomena yang sering terjadi dan mungkin juga dialami oleh orang-orang terdekat kita atau bahkan diri kita sendiri. Bukan hanya kesehatan fisik yang terlihat saja yang membutuhkan istirahat namun “ineer soul” yang ada di dalam kita juga harus mempunyai porsi yang pas untuk bisa beristirahat. Semoga point-point di atas membantu diri kita untuk mau peduli dengan kesehatan mental yang terjadi di sekitar kita atau minimal untuk kesehatan mental kita sendiri.

“Your mental health is a priority. Your happiness is an essential. Your self-care is a necessity.”

Source: https://www.samhsa.gov/mental-health

You may also like