Setiap manusia pasti pernah mengalami ujian dalam hidupnya, entah dalam lingkup akademik, ekonomi, pekerjaan hubungan pertemanan, percintaan, keluarga dan banyak komponen lain dalam kehidupan kita.
Jika ujian dalam hidup tidak dapat kita sikapi dengan positif maka dapat menimbulkan stress, apabila dibiarkan terus menerus dapat mengganggu keseharian, kesehatan dan psikologis kita. Efek negative apabila kita stres berkepanjangan:
- Ganguan tidur (4 cara atasi insomnia)
- Perubahan nafsu makan
- Merasa lemah letih lesu
- Peningkatan/penurunan tekanan darah
- Sakit kepala
Lalu apa itu coping mechanism? Coping mechanism (mekanisme koping) adalah cara seseorang menghadapai masalah, trauma atau keadaan tertentu. Biasanya ada jenis cara 2 seseorang untuk mengurangi stress. Lalu apa saja strategi coping mechanism yang bisa dilakukan?
Emotion Focus, Kenali Emosi dengan Ketenangan
Strategi ini berfokus pada mengurangi emosi negatif yang menjadi sumber stress. Coping mechanism yang berfokus pada emosi bisa mengurangi reaksi yang tidak diinginkan atau berlebihan, misalnya menyakiti orang lain, bertindak agresif, atau melakukan sesuatu dengan semena-mena. Coping mechanism ini bisa kamu terapkan jika dihadapkan pada situasi yang tidak bisa kamu kontrol. Misal, perilaku, perkataan buruk orang lain terhadapmu. Contoh coping mechanism yang berfokus pada emosi adalah dengan :
- Relaksasi nafas, yoga, meditasi dengan cara klik disini
- Memaafkan orang dan hal yang telah menyakiti kita
- Set boundaries atau membuat batasan hubungan dan privasi dengan orang lain
- Intropeksi diri dengan membuat jurnal tentang pikiran dan perasaan yang sedang dialami serta membuat opsi untuk memperbaiki diri.
- Problem focuse strategi, mulai aja dulu, seringkali solusinya harus coba
Problem Focuse Strategi, Mulai aja dulu, Seringkali Solusinya Harus Coba
Problem focus strategi adalah upaya yang diterapkan untuk menindak lanjuti masalah dengan melibatkan langsung diri kita pada sumber masalah yang membuat kita stres. Hal ini bisa dilakukan saat menghadapi sesuatu yang bisa kamu kontrol. Misal kamu punya banyak deadline tugas, solusinya adalah kamu menyiapkan waktu dan tenaga yang paling tepat untuk menyelesaikan tugas itu dengan sisa waktu sebelum deadline, atau kamu lagi penasaran sama jualan online, solusinya adalah buat strategi dan mencobanya biar rasa penasaran kamu terobati. Contoh coping mechanism yang berfokus pada pemecahan masalah adalah :
- Meminta bantuan orang lain jika merasa diri kita perlu bercerita, diskusi atau ngobrol santai.
- Konsultasi dengan dokter atau psikolog, jika membutuhkan layanan konsultasi psikolog online/ tatap muka, klik disini
- Mencatat hal-hal yang perlu dilakukan
- Membuat manajemen waktu
- Mencoba atau belajar hal baru
Do and Dont’s saat lagi stres
Kabar baiknya adalah Coping mechanism yang sehat dan positif bisa membantu menenangkan hati dan pikiran kamu, serta mengalihkan perhatian untuk sementara. Contohnya dengan melakukan :
- Mendekatkan diri dengan Tuhan dan berdoa
- Afirmasi positif pada diri
- Olahraga teratur, misalnya bersepada,berenang,gym.
- Meditasi, yoga, olah nafas
- Merawat diri sendiri, seperti menggunakan skincare, merawat kuku, mengubah gaya rambut.
- Bermain dengan hewan peliharaan
- Pergi ke tempat wisata
- Membersihkan rumah, bercocok tanam, memasak makanan
- Melakuan hobi, seperti melukis, menari, mendengarkan music,mendaki.
FYI Coping mechanism tidak selalu mengarah ke hal positif, tetapi ada juga yang negatif. Beberapa orang merasa kebingungan untuk mencari solusi dari rasa stres yang diterima, contohnya
- Berbelanja secara implusif
- Minum minuman ber-alkohol
- Konsumsi obat terlarang
- Makan junk food berlebih
- Mengisolasi diri
- Tidur terlalu lama atau kurang tidur
Sebenaranya setiap ujian dalam kehidupan kita punya coping mechanism yang berbeda sehingga, kita sendiri yang bisa menyesuaikan. So, setelah tau info ini semoga kamu gak bingung lagi dalam meminimalisir stress yang lagi kamu hadapi. Semangat terus ya untuk selalu menuju pada hal baik dalam hidup kamu.
Source : journal of personality and social psycology (Holahan & Moos) & Alodok