Ayam kampung merupakan salah satu jenis ayam lokal yang ada di Indonesia. Jenis ayam ini tergolong mudah untuk diternakkan. Hal ini karena, ayam ini memiliki kemampuan daya adaptasi yang tinggi dibandingkan ayam broiler, ayam hutan, dan ayam pelung. Kemudian sebelum memulai beternak, kamu perlu mengetahui cara beternak ayam kampung yang baik terlebih dahulu.
Berikut 5 hal yang harus diperhatikan agar kamu sukses dalam beternak ayam kampung.
1. Perizinan
Mengurus perizinan adalah hal mendasar yang harus dilakukan sebelum memulai beternak ayam kampung yang baik. Perizinan ini disesuaikan dengan jumlah populasi ayam. semakin banyak jumlah populasi ayam, maka perizinan-nya pun akan menjadi lebih kompleks.
Perizinan dalam memelihara ayam diatur pada UU No. 18 Tahun 2009
tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Biasanya jika populasi ayam hanya berjumlah 5-10 ekor, maka tidak perlu dilakukan perizinan secara resmi, cukup hanya izin kepada tetangga sekitar.
2. Lokasi Kandang Ayam
Memilih lokasi kandang menjadi sangat penting dalam kesuksesan beternak ayam kampung kamu. Meskipun ayam ini memiliki kemampuan daya adaptasi tinggi, tetapi jika lokasi kandang yang dipilih sesuai dengan kondisi idealnya maka produktivitas dari ayam ini bisa maksimal.
Setelah itu, diusahakan lokasi kandang tidak berada di tempat yang bising, jauh dari selokan, jauh dari jalan raya, tidak mengganggu warga sekitar, tidak terlalu panas bagi ayam, dan hal-hal yang menyangkut kenyamanan ayam.
3. Jumlah Populasi Ayam
Dalam menentukan berapa jumlah populasi ayam kampung yang akan kamu ternakkan, harus disesuaikan dengan modal dan tempat pemeliharaan yang kamu miliki. Jika memiliki modal yang besar, maka populasi ayam yang dibeli bisa lebih banyak, tetapi jika modalnya minim maka jumlah populasi ayam bisa disesuaikan. Lalu biasanya harga ayam kampung dibandrol per ekornya Rp. 60.000 pada usia 2 bulan di wilayah Jabodetabek. Jika jumlah ayam dipelihara adalah 6 pasang, maka biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp. 720.000.
4. Bibit Ayam Kampung
Biasanya bibit ayam kampung di Indonesia cenderung mudah didapatkan, terutama jika tinggal di daerah pedesaan. Namun jika kamu berasal dari daerah perkotaan, maka akan sedikit sulit ditemukan orang yang menjual ayam kampung. Oleh karena itu, kamu dapat membelinya secara online di platform sosial media seperti Facebook, Instagram, ataupun sosial media lainnya. Jika ingin membeli ayam di Facebook, kamu harus bergabung terlebih dahulu di grup jual-beli ayam kampung.
Meskipun bibit ayam kampung relatif mudah didapatkan, tetapi kamu harus paham mengenai ciri-ciri indukan ayam kampung yang berkualitas, karena tidak semua bibit ayam kampung itu memiliki kualitas yang sama. Kemudian beberapa ciri fisik induk ayam kampung
yang berkualitas antara lain; memiliki bulu yang bagus dan tidak kusam, memiliki gerakan yang lincah, tidak ada cacat fisik baik di kepala, paruh, ekor, ataupun kaki, dan ketika berdiri ayam memiliki posisi yang tegap.
5. Pasar Ayam Kampung
Pasar menjadi sangat penting ketika kamu ingin menjual ayam kampung yang telah memasuki umur potong sesuai target bobot badan di awal. Biasanya ayam kampung dijual ketika bobot badannya telah mencapai lebih dari 1 Kg, tetapi hal ini dikembalikan lagi sesuai permintaan pasar. Oleh karena itu, sebelum memulai beternak ayam ini, kamu sudah harus tahu kemana ayam akan dijual dan siapa yang akan membelinya. Jangan sampai ayam yang sudah dipelihara tidak bisa dijual, karena tidak ada pasarnya. Hal ini akan menyebabkan kerugian dan pastinya kamu tidak menginginkan hal tersebut.
Nah berikut 5 hal yang harus kamu ketahui sebelum memulai beternak ayam kampung yang baik dan jika kamu masih penasaran mengenai ayam kampung terutama cara mengolahnya agar menjadi lembut dapat dilihat disini
.