Rekomendasi 5 Makanan Khas Bali yang Tak Boleh Terlewatkan

Makanan khas Bali
Makanan khas Bali (shutterstock/Ariyani Tedjo)

Bali memiliki segudang pesona yang membuat orang-orang ketagihan untuk menjelajahi lebih jauh. Salah satu yang tak boleh terlewatkan adalah makanannya. Makanan khas Bali terkenal dengan cita rasanya yang kuat karena menggunakan campuran berbagai macam rempah yang juga dikenal dengan nama basa genep. Jika sebelumnya kita sudah mengetahui makanan khas dari Semarang, maka berikut ini adalah rekomendasi makanan khas Bali bagi kalian yang ingin merasakan rasa otentik Bali.

Betutu

Ayam betutu
Ayam betutu. (instagram: banususanto)

Makanan yang satu ini tentu sudah tidak asing dan selalu menjadi incaran jika datang ke Bali. Betutu sendiri berasal dari kata “be” yang berarti daging, dan “tunu” yang berarti dibakar. Jadi, secara harfiah, betutu merupakan daging yang dimasak dengan balutan bumbu kemudian dibakar/dipanggang. Daging yang biasa digunakan ialah ayam dan bebek. Tidak sulit untuk menemukan kuliner yang satu ini di Bali. Namun salah satu yang paling legendaris dan terkenal ialah Ayam Betutu Men Tempeh dan Ayam Betutu Liku.

Sate Lilit

Sate lilit
Sate lilit. (source: cookpad)

Sate yang satu ini terbilang memiliki tampilan yang unik. Disebut sate lilit karena adonan dagingnya seakan dililitkan ke tusuk sate yang terbuat dari bambu dan berbentuk pipih. Adonan dagingnya sendiri merupakan campuran dari daging cincang beserta parutan kelapa dan bumbu khas Bali (basa genep). Daging yang digunakan bisa bermacam-macam, namun yang paling banyak ditemui adalah daging ikan dan ayam. Untuk menikmati sate lilit ini, kalian bisa mencicipinya di Warung Be Pasih atau menjelajahi area kuliner di Pantai Lebih, Kabupaten Gianyar. 

Lawar

Lawar
Lawar. (shutterstock/Ketut Mahendri)

Lawar merupakan campuran dari daging yang direbus/dikukus, sayur-sayuran, parutan kelapa, dan bumbu basa genep. Selama ini lawar selalu identik dengan daging babi, padahal tidak selalu demikian. Ada berbagai macam isian daging lawar, mulai dari ayam, sapi, kuwir (entog), hingga gurita dan kambing. Namun, hal yang mungkin perlu diperhatikan bagi umat Muslim yang ingin mencicipi lawar adalah perbedaan lawar merah dengan lawar putih. Sebab lawar merah biasanya menggunakan darah dalam campurannya. Jika ingin mencobanya, bisa mendatangi Lawar Kuwir Men Koko atau Lawar Sapi Odah Jaran. 

Rujak Bulung dan Kuah Pindang

Rujak bulung kuah pindang
Rujak bulung kuah pindang. (source: wikipedia)

Makanan satu ini masih terdengar unik bagi masyarakat di luar Bali. Bulung sendiri merupakan sejenis rumput laut dengan tekstur yang renyah. Umumnya rujak bulung selalu dipasangkan dengan kuah pindang. Ya, betul. Bumbu kuah pindang terbuat dari air kaldu rebusan ikan pindang yang kemudian dicampur dengan cabai, garam, gula, terasi, dan sedikit asam. Bumbu kuah pindang sendiri tidak selalu disajikan bersama bulung, namun juga bisa dicampur dengan buah-buahan lain seperti rujak pada umumnya. Tempat yang cukup terkenal untuk menikmati rujak ini adalah di Warung Men Runtu dan Warung Men GeGe.

Laklak

Laklak
Laklak. (instagram/balinesefoodie)

Bali juga memiliki jajanan manis yang patut dicoba, yaitu Laklak. Sekilas makanan Bali ini terlihat mirip surabi, hanya saja berukuran lebih kecil. Cara memasaknya pun menggunakan tungku tanah liat yang dipanggang secara tradisional. Penyajiannya biasa dengan taburan kelapa parut yang disirami lelehan gula merah. Terkadang laklak ini juga disajikan bersama jaje Bali lainnya, seperti lukis, injin, pisang rai, jaje giling, dan lain-lain. Jika ingin mencicipinya bisa mencoba Laklak Men Gabrug dan Laklak Buleleng 168.

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *