
Hubungan Antara Healing dan Kesehatan Emosional
Healing menjadi salah satu istilah yang semakin sering muncul ketika membahas tentang kesehatan mental. Banyak orang memakainya untuk menggambarkan proses pemulihan diri saat mengalami stres, kecemasan, kelelahan emosional, atau pengalaman hidup yang berat.
Tetapi apa sebenarnya hubungan antara healing dan kesehatan mental? Dan mengapa proses healing penting untuk menjaga kesehatan jiwa?
Secara sederhana, healing adalah proses memulihkan keseimbangan emosi, pikiran, dan tubuh, sementara kesehatan mental merupakan kondisi ketika seseorang mampu menghadapi tekanan hidup dengan stabil. Ketika kesehatan mental terganggu, proses healing dibutuhkan agar seseorang dapat kembali merasa aman, tenang, dan terkendali.
Baca Juga : Arti Healing: Memahami Proses Penyembuhan Diri yang Holistik
Healing sebagai Proses Pemulihan Kesehatan Mental
Healing tidak hanya berbicara tentang “tenang” atau “istirahat.” Dalam psikologi, healing berhubungan dengan regulasi emosi, yaitu kemampuan seseorang untuk mengelola, mengekspresikan, dan memproses emosi dengan sehat.
Ketika seseorang stres atau mengalami tekanan, otak, terutama bagian amigdala menjadi lebih sensitif. Aktivitas healing seperti meditasi, journaling, atau terapi berbicara dapat menurunkan aktivitas amigdala dan mengaktifkan prefrontal cortex.
Di sinilah healing berperan penting dalam kesehatan mental:
- Menurunkan reaksi emosional berlebih,
- Membantu pemulihan sistem saraf,
- Memungkinkan seseorang kembali berpikir jernih.
Healing bukan sekadar aktivitas, tetapi proses fisiologis dan psikologis untuk mengembalikan keseimbangan internal.
Baca Juga : Kaitan Amygdala Hijack dan Kesehatan Mental, Ini Faktanya
Keterkaitan Healing dengan Kondisi Mental
Setiap aktivitas healing yang efektif biasanya menstimulasi sistem saraf parasimpatik, yaitu sistem yang bertugas membuat tubuh rileks. Oleh karena itu, healing sangat berhubungan dengan kesehatan mental, karena stres, kecemasan, dan overthinking terjadi ketika sistem saraf berada pada mode “fight or flight” terus-menerus.
Beberapa mekanisme healing dalam tubuh antara lain:
- Deep breathing mengirim sinyal ke otak bahwa tubuh aman, hal ini dapat membuat kecemasan menurutn menurun.
- Meditasi meningkatkan aktivitas gelombang alfa yang membuat pikiran menjadi lebih stabil.
- Mindfulness mengurangi ruminasi (overthinking)
- Aktivitas di alam menurunkan kadar kortisol (hormon stres).
Mengapa Healing Penting untuk Stabilitas Mental
Dalam psikologi, kesehatan mental tidak hanya tentang ketiadaan gangguan, tetapi juga tentang kemampuan mengelola emosi, menyelesaikan konflik internal, dan membangun keseimbangan hidup. Healing berfungsi sebagai jembatan untuk mencapai kondisi tersebut.
1. Healing membantu memproses emosi terdalam
Banyak orang menyimpan emosi bertahun-tahun tanpa disadari. Emosi yang tidak diproses dapat berubah menjadi stres kronis, kecemasan, bahkan gangguan tidur. Healing membuka ruang untuk mengenali dan mengurai emosi tersebut.
2. Healing mengurangi beban mental
Tekanan dari pekerjaan, hubungan, keluarga, dan kehidupan sosial dapat membuat kesehatan mental melemah. Melalui healing, seseorang dapat mengidentifikasi apa yang membebaninya dan melepaskan energi negatif secara bertahap.
3. Healing memperbaiki hubungan dengan diri sendiri
Salah satu akar masalah kesehatan mental adalah hubungan yang renggang antara seseorang dengan dirinya sendiri, merasa tidak cukup baik, tidak layak dicintai, atau tidak berharga. Healing mengajarkan self-compassion dan penerimaan diri.
4. Healing mencegah akumulasi stres
Stres yang terus-menerus tanpa pemrosesan berpotensi berkembang menjadi burnout. Healing membantu mengosongkan “ruang emosional” sehingga tubuh dan pikiran dapat beristirahat..
Proses Healing yang Berpengaruh Langsung pada Kesehatan Jiwa
Healing yang baik bekerja melalui mekanisme psikologis tertentu yang telah banyak diteliti. Proses ini bukan sekadar aktivitas, melainkan cara berpikir dan cara merespon.
1. Mindfulness dan kesadaran pikiran
Mindfulness adalah inti dari healing. Ketika seseorang mampu menyadari pikiran, emosi, dan tubuhnya secara penuh, kecenderungan overthinking dan kecemasan akan menurun. Mindfulness menenangkan sistem saraf dan mengurangi hormon stres seperti kortisol.
2. Self-reflection yang mendalam
Healing mendorong seseorang untuk bertanya:
- Apa yang membuatku merasa tertekan?
- Pola apa yang terus berulang dalam hidupku?
- Kenapa aku bereaksi seperti ini terhadap situasi tertentu?
Jawaban dari pertanyaan ini sering menjadi kunci pemulihan.
3. Proses penerimaan (acceptance)
Kesehatan mental membaik ketika seseorang tidak lagi melawan emosinya, tetapi memahaminya. Healing mengajarkan bahwa emosi tidak harus dihindari, tetapi diterima sebagai bagian dari pengalaman manusia.
4. Pelepasan beban emosional (emotional release)
Sering kali tubuh menyimpan memori emosional. Healing membantu melepaskan ketegangan yang tidak terlihat, seperti ketat pada dada, gelisah, atau leher tegang.
5. Reframing pikiran negatif
Healing mengajarkan seseorang untuk mengubah pola pikir destruktif menjadi lebih konstruktif:
- Dari “Aku gagal” menjadi “Aku belajar”
- Dari “Aku tidak mampu” menjadi “Aku sedang berproses”
Proses ini sangat penting untuk kesehatan mental jangka panjang.
Baca Juga: Memahami Konsep Healing Adalah Kunci Menuju Kesejahteraan Mental
Berbagai cara healing yang efektif
Salah satu tips untuk menjaga kesehatan mental agar bisa tetap produktif adalah dengan melakukan healing. Kegiatan ini bisa dilakukan di mana saja dan bisa dipilih sesuai keinginan. Beberapa cara healing yang bisa dicoba antara lain:
Meditasi dan Mindfulness
Ada berbagai cara yang bisa diaplikasikan dalam meditasi dan praktik mindfulness di rumah. Bisa dengan menerapkan mindful breathing dengan cara duduk tenang, menutup mata, dan fokus pada setiap tarikan nafas selama 5-10 menit per hari.
Teknik Grounding
Dengan teknik grounding 5-4-3-2-1, di mana setiap kali cemas dan butuh kembali fokus, usahakan untuk mencari 5 hal yang bisa dilihat disekitar, 4 hal yang bisa disentuh, 3 hal yang bisa didengar, 2 hal yang bisa dicium, dan 1 hal yang bisa dirasakan. Teknik ini dapat membuat tubuh lebih rileks dan tenang.
Journaling
Teknik ini merupakan tekni termudah yang bisa dilakukan dimana saja. Journaling alias menulis di buku atau gadget tentang apa yang ada di dalam pikiran dan perasaan yang dialami tanpa takut dihakimi. Upaya ini dapat membantu seseorang memahami emosi dan pola pikirnya sendiri.
Self-Care
Tanpa memerlukan banyak hal, kesehatan mental juga bisa dijaga dengan merawat diri. Mulai dari menerapkan waktu tidur yang cukup dan berkualitas, melakukan detox media sosial, menggunakan rangkaian perawatan tubuh seperti skincare, hingga melakukan hobi yang disukai diri sendiri.
Cari Pendampingan
Jika berbagai cara sebelumnya tidak efektif, kamu bisa mencari pendampingan langsung dari ahlinya, yaitu psikolog. Beberapa orang yang sedang menjalani proses penyembuhan diri terkadang memang perlu didampingi. Ini karena biasanya mereka akan merasa lebih nyaman saat mendapatkan arahan langsung dari ahlinya.
Baca juga : Ketahui Self Healing dan Cara Melakukannya
Healing sebagai Pondasi Penting dalam Menjaga Kesehatan Jiwa
Healing bukanlah tren sesaat, melainkan proses penting untuk menjaga kesehatan mental secara jangka panjang. Kesehatan mental tidak bisa dijaga hanya dengan mengabaikan stres atau memaksa diri untuk terus kuat. Justru, proses healing membantu kita untuk berhenti sejenak, memproses apa yang dirasakan, serta menciptakan ruang aman dalam diri. Ketika healing dilakukan secara konsisten, pikiran menjadi lebih jernih, emosi lebih stabil, dan tubuh lebih siap menghadapi tantangan hidup.
Pada akhirnya, healing adalah perjalanan kembali kepada diri sendiri, sebuah proses yang layak dilakukan agar kita dapat hidup dengan lebih tenang, sadar, dan penuh makna.