Bekas jerawat memang sangat mengganggu, selain itu membuat tidak percaya diri. Apalagi jika sedang ditempat umum, rasanya ingin memakai masker terus-menerus. Bekas jerawat ini sangat bervariasi bentuk dan warnanya, tergantung kondisi kulit dan tingkat keparahan jerawat yang dialami. Nah, ini dia macam-macam bekas jerawat yang umum terjadi:
Hiperpigmentasi
Salah satu bekas jerawat yang paling umum terjadi adalah hiperpigmentasi. Ini muncul ketika kulit memproduksi melanin atau pigmen alami secara berlebihan sebagai respons dari peradangan jerawat. Dari sinilah muncul hiperpigmentasi yang biasanya berbentuk bercak gelap atau kemerahan pada kulit. Bekas jerawat ini dapat bertahan beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun setelah jerawat sembuh.
Lentigo
Lentigo adalah bekas jerawat berupa bintik kecil berwarna gelap pada kulit. Hal ini terjadi ketika melanosit, yaitu sel yang menmproduksi melanin, menghasilkan pigmen melanin secara berlebihan di area bekas jerawat. Lentigo sering kali membutuhkan perawatan intensif untuk menghilangkannya.
Atrofi
Bekas jerawat jenis ini terjadi ketika jerawat merusak jaringan kulit dan menyebabkan penurunan atau depresi pada kulit. Atrofi dapat berupa lubang kecil atau lekukan dalam kulit, yang sering disebut sebagai “bekas jerawat ice pick” atau “rolling acne scars“. Ini dapat mempengaruhi tekstur kulit dan membuatnya terlihat tidak rata.
Keloid
Pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan sebagai respons terhadap penyembuhan jerawat biasa dikenal sebagai keloid. Keloid muncul sebagai benjolan keras, merah atau merah muda, yang terasa gatal atau nyeri. Keloid sering kali memerlukan perawatan medis untuk pengurangan atau penghilangannya.
Bekas Jerawat Papula dan Pustula
Bekas jerawat ini muncul setelah jerawat meradang dan berisi nanah. Setelah nanah keluar, kulit meninggalkan bekas merah atau bercak kecokelatan. Sering kali membutuhkan waktu untuk sembuh dan bisa memerlukan perawatan tambahan untuk menghilangkannya.
Tips Menghilangkan Macam-Macam Bekas Jerawat
- Penggunaan Produk Perawatan Kulit
- Pilihlah produk yang mengandung bahan-bahan seperti retinoid, vitamin C, asam glikolat, atau asam salisilat. Retinoid membantu meningkatkan regenerasi sel kulit dan merangsang produksi kolagen, sementara vitamin C membantu mencerahkan kulit dan mengurangi hiperpigmentasi. Asam glikolat dan asam salisilat membantu mengelupas lapisan atas kulit dan meratakan tekstur kulit.
- Penggunaan Tabir Surya Setiap Hari
- Paparan sinar matahari dapat memperburuk bekas jerawat. Oleh karena itu, gunakan tabir surya setiap hari dengan SPF minimal 30, terutama pada area bekas jerawat untuk melindungi kulit dari sinar UV yang merusak.
- Penggunaan Terapi Laser atau Intense Pulsed Light (IPL)
- Dapat membantu menghilangkan bekas jerawat dengan merangsang produksi kolagen dan mengurangi hiperpigmentasi. Konsultasikan dengan dokter kulit atau ahli kecantikan untuk mengetahui jenis terapi yang sesuai dengan kondisi kulit.
- Perawatan Spot Treatment
- Gunakan treatment yang mengandung bahan-bahan seperti asam salisilat atau benzoyl peroxide secara langsung pada bekas jerawat untuk membantu mengeringkan dan mengurangi peradangan. Perawatan ini dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dan menghilangkan bekas jerawat.
- Penggunaan Masker Alami
- Masker madu, lidah buaya, atau minyak tea tree dapat membantu mengurangi peradangan, mempercepat proses penyembuhan, dan mencerahkan kulit. Gunakan masker ini secara teratur sebagai tambahan dalam perawatan kulit.
- Perawatan Medis
- Jika bekas jerawat sudah semakin parah atau tidak merespons dengan baik terhadap perawatan rumahan, maka konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan perawatan medis yang sesuai.
Baca juga: https://rakaminstudent.com/bekas-jerawat-hitam-bikin-insecure-simak-cara-mengatasinya/