Banyak orang yang telah menyadari keberadaan Design Thinking, terutama mereka yang mengikuti perkembangan teknologi. Design Thinking sangat popular di bidang digital dan terutama bagi Pembisnis dalam menentukan suatu ide dalam bisnisnya. Untuk meningkatkan ide bagi para Pembisnis ada 5 metode Design Thinking, nih mimin kasih 5 metode Design Thinking yang tentunya dapat meningkatkan bisnis dan menghasilkan banyak CUAN loh! Simak penjelasannya di bawah ini yaa!
1. EMPATHIZE
Membangun Empati dengan pengguna adalah langkah pertama yang harus Anda lakukan dalam menentukan ide bisnis. Emphatize dapat dicapai dengan mendorong emosi dari sudut pandang pengguna. Saat Anda memilih untuk merasakan emosi pengguna, Anda akan memahami posisi dan tujuan mereka.
Mengukur perspektif pengguna produk atau output yang dihasilkan oleh produk merupakan keterampilan kunci yang dapat dikembangkan melalui empati. Ide bisnis yang kita kembangkan juga perlu mempererat hubungan dengan pelanggan agar setiap masalah yang mungkin mengganggu ide bisnis dapat teratasi. Berikut adalah penerapan empati dalam bisnis
A. Membangun Rasa Empati
Membangun rasa Empati dapat mengetahui kebutuhan, emosi, dan kebutuhan apa yang diperlukan pelanggan, sehingga sebagai Pembisnis dapat memberikan suatu ide bisnis yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut maka dari itu pelanggan akan menjadi loyal dan dapat meningkatkan penjualan.
B. Memiliki Kemampuan Berinovasi
Ide bisnis tumbuh karena adanya kreatifitas dan inovasi, hal itu dapat terjadi karena adanya rasa Empati dari pelanggan terhadap produk yang dihasilkan, sehingga Pembisnis akan terus meningkatkan produktivitasnya dengan terus bereksplorasi
Baca Juga: Design Thinking dan Critical Thinking , Softskill penting dalam dunia kerja
2. DEFINE
Pada tahap ini dilakukan dengan mendefinisikan masalah berdasarkan pengetahuan atau latar belakang dari peristiwa sebelumnya. Untuk memahami masalah internal yang telah teridentifikasi, dengan melakukan analisis data dan melakukan analisis psikologis dapat membangun ide bisnis dengan baik dan dapat menjawab apa yang dapat dibutuhkan oleh pengguna. Contoh penerapan Define dalam bisnis
A. Dapat Mengatasi Problem Solving
Informasi yang dikumpulkan dalam fase Emphatize kemudian didefinisikan kedalam fase Define, maka dari itu permasalahan dapat diatasi dengan pemecahan masalah selama fase Define.
B. Mengembangkan Ide
Mengembangkan ide ditahap fase Define ini dapat dilakukan dengan cara melakukan suatu inovasi untuk mengatasi masalah yang terjadi sehingga dapat membangun ide bisnis dengan baik dan dapat menjawab apa yang dibutuhkan oleh pengguna.
3. IDEATE
Tentunya Pada tahap ketiga dari proses Design Thinking akan menemukan suatu gagasan atau ide untuk menjawab permasalahan yang dialami. Pada tahap ini juga digunakan untuk mengumpulkan ide dan mencari solusi secara bersama-sama. Karena itu, proses brainstorming akan memunculkan ide-ide inovatif yang dimaksudkan untuk memecahkan masalah.
Sepanjang proses ini, Pembisnis dapat menemukan solusi untuk mengembangkan produk secara efektif menggunakan berbagai alat atau sumber daya, seperti Mindmapping hingga Brainstorming. Berikut penerapan Ideate dalam bisnis
A. Implementasi Ide
Di fase ini pembisnis mengumpulkan ide dan tentunya menentukan solusi untuk bisa menjawab bagaimana cara mengatasi masalah tersebut dan dapat memecahkan masalah yang terjadi. Sehingga kesuksesan produk atau ide bisnis dapat tercapai
B. Proses Brainstorming dan Mindmapping
Pembisnis dapat memunculkan ide ide inovatif untuk memecahkan masalah dengan cara dilakukan metode Brainstorming atau tukar pendapat antar tim untuk menemukan solusi dan dapat mengembangkan ide yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
4. PROTOTYPE
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi solusi dan mengembangkannya menjadi Prototype. Solusinya diimplementasikan dalam Prototype, dan masing-masing diperiksa dan diverifikasi, kemudian diperbaiki dan disesuaikan menurut pengalaman pengguna.
Membuat Prototype menandakan bahwa suatu produk tertentu akan segera mengalami perubahan dalam desain, fungsi, atau fitur lainnya. Prototype saat ini berfungsi sebagai representasi visual dari aksi nyata dari suatu produk. Penerapan prototype dalam bisnis
A. Pengujian Prototype
Pengujian Prototype dilakukan dengan cara memberikan design atau visualiasi atau produk jadi yang dapat dirasakan oleh pengguna sehingga pengguna dapat memberikan masukan perbaikan
B. Evaluasi dan Perbaikan
Selama proses Prototype, Pembisnis melakukan analisis serta evaluasi dan perbaikan dari suatu produk dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan sehingga pengguna dapat merasakan manfaat atas produk yang dihasilkan oleh Pembisnis.
5. TEST
Saat proses pembuatan Prototipe selesai, pembisnis melakukan survey, analisis, test produk kepada pengguna dan tentunya pembisnis harus meninjau Prototype dengan cermat.
Dengan adanya Survey dan Test maka produk mempunyai saran dari pengguna. Penting untuk dipahami bahwa umpan balik dari Prototype seringkali memungkinkan untuk evaluasi dan solusi dalam peningkatan kualitas produk. Penerapan Test dalam bisnis
A. Umpan Balik/Feedback dari Pengguna
Umpan balik dari pengguna sangat diperlukan selama Fase Test dalam Design Thinking, jadi Pembisnis dapat meningkatkan kualitas produk berdasarkan saran dan masukan dari pengguna
B. Memiliki Keunggulan Nilai Pasar
Target dan tujuan serta inovasi sudah dilakukan oleh Pembisnis, maka keunggulan bisnis dan jangkauan pasar tentunya sangat luas, karena produk yang dihasilkan dikenal oleh pelanggan dan dapat dirasakan oleh pelanggan karena berdasarkan emosi atau perilaku atau empati pengguna dalam menggunakan produk tersebut
Baca Juga: Perbedaan pola pikir orang gagal dan orang sukses
Itu dia nih 5 metode Design Thinking bagi Pembisnis untuk menentukan ide bisnisnya, yuk buat kalian yang mau berbisnis, mari terapkan 5 metode Design Thinking
semangat buat para Pembisnis, SALAM CUAN!