Hallo Sobat Musik! Beberapa orang menempatkan musik menjadi bagian penting dalam hidup mereka loh. Dimulai dari yang gemar menulis lirik, membuat aransemen, menyanyikan sampai menjadi pendengar setia. Nyatanya selera musik seseorang dapat dipengaruhi faktor sosial disekitarnya, tidak sedikit keluarga dan rekan sekolah mempengaruhi selera musik mu loh.
Jagat Media Sosial di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir dihebohkan fakta bahwa penduduk Indonesia memiliki selera musik dan lagu sedih dibandingkan musik ceria. Data tersebut diperoleh dari salah satu platform media digital “Spotify”. Dimana Spotify menobatkan Indonesia menjadi negara dengan selera lagu-lagu yang cenderung sedih, murung serta galau loh Sobat Musik.
Dalam pengumpulan data tersebut Spotify memiliki sebuah algoritma dalam menentukan seberapa positif atau bahagia sebuah lagu dalam skala antara 0 sampai 1. Dimana ukuran persepsi tersebut dikenal dengan valensi. Maka, semakin rendah valensi sebuah lagu, semakin sedih pula lagu tersebut.
Menurut katadata.co.id, lagu “Apalah (Arti Menunggu)” dari Raisa, memiliki valensi serendah 0,29. Data yang didapat per 13 Mei 2022 dari keseluruhan daftar putar lagu teratas atau 50 lagu terpopuler dalam seminggu terakhir di Spotify memiliki rata-rata valensi daftar putar lagu teratas Indonesia diperkirakan hanya 0,38. Dapat dikatakan bahwa selera lagu sedih dan galau masih menjadi pilihan utama Sobat Musik di Indonesia ya.
Data tersebut mengokohkan Indonesia negara dengan valensi terendah di antara daftar putar serupa untuk negara atau daerah lain pengguna Spotify loh. Dimana lagu berlatang belakang kisah patah hati atau jatuh cinta menjadi favorit dan masuk dalam sebagian besar playlist Sobat Musik di Indonesia.
Terdapat fakta unik loh dimana tidak semua lagu sedih dengan lirik yang kurang bahagia memperoleh valensi yang rendah, seperti lagu “Hati-Hati di Jalan” oleh Tulus yang memiliki valensi yang mirip dengan lagu “Every Summertime” dari Niki.
Disisi lain, tingkat kepositifan lagu-lagu yang paling banyak diputar di Spotify cenderung bervariasi dari bulan ke bulan di berbagai negara. Pendengar cenderung memilih lagu-lagu yang lebih positif pada bulan Juli. Walaupun preferensi pendengar di Indonesia sedikit berbeda dari tren global.
Selain menggunakan valensi dalam pengukuran sedih tidaknya sebuah lagu, Spotify juga meluncurkan standar danceability dengan skala antara 0 dan 1. Danceability merupakan ukuran persepsi untuk menilai seberapa cocok sebuah lagu untuk berdansa atau menari berdasarkan beberapa unsur musik, seperti tempo, stabilitas ritme, dan kekuatan ketukan (beat).
Fakta unik lainnya mayoritas lagu-lagu populer di Indonesia hanya memiliki danceability antara 0,25 dan 0,75. Sementara itu, lagu-lagu dalam daftar putar lagu teratas global sebagian besar memiliki danceability lebih dari 0,5 loh Sobat Musik.
Disisi lain referensi Kesehatan hellosehat.com menyebutkan bahwa ada penelitan dari Freie Universitat Berlin meneliti dampak mendengarkan lagu sedih pada diri kita. Diantaranya mendengarkan lagu galau bisa membangkitkan emosi positif seperti kedamaian dan kelembutan. Lagu sedih dan galau juga berpotensi untuk mengatur mood dan emosi negatif, serta memberikan hiburan. Artinya, lagu sedih bisa memainkan peran dalam kebahagiaan seseorang loh.
Untuk menghilangkan rasa penasaran Sobat Musik, berikut daftar 5 lagu sedih dan galau dari playlist “Top 50 Indonesia” di Spotify ya :
- Tak Ingin Usai – Keisya Levronka
- Hati-Hati di Jalan – Tulus
- Until I Found You – Stephen Sanchez
- As it Was – Harry Styles
- Rumah Singgah – Fabio Asher
Berikut 5 daftar Lagu Sedih dan galau terfavorit di Indonesia di Spotify ya Sobat Musik, apakah ada salah satu lagu favorit Sobat Musik masuk kedalamnya? Tunggu artikel berikutnya ya 😊.