Jika kamu saat ini sedang berkarir sebagai copywriter, kamu pasti dituntut untuk mampu merangkai konten yang dapat menarik perhatian pembaca. Karena tugas copywriter adalah menulis konten yang sekreatif mungkin baik itu dalam bentuk iklan maupun hanya dalam bentuk konten berita. Dilansir oleh Glints, improvisasi dan kreatifitas adalah salah satu skill yang harus dikuasai oleh copywriter. Hal ini harus tetap terasah dengan baik agar konten yang kamu buat semakin berkualitas dan tidak membosankan.
Mengasah Skill Copywriting? Simak Tips Berikut!
Sebagai seorang copywriter, apakah kamu pernah mengalami hal ini?
Followers social media banyak tapi pas ngiklan kok gak ada yang tertarik beli? Link blog udah disebarin kemana-mana tapi kok gak ada yang ngeklik?
Jika kamu mengalaminya, tahukah kamu apa yang menjadi masalah utamanya? Jawabannya adalah headline. Apakah kamu sudah memperhatikan headline dan memastikan telah menulis headline yang menarik untuk dibaca?
Bagaimana cara menulis headline yang tepat? Ada 3 strategi menulis headline yang perlu dikuasai copywriter, yaitu social proof, threat, dan gain. Mari kita bahas lebih lanjut!
1. Social Proof Headline
Tahukah kamu, 57% dari customer berusia 18-34 tahun hanya akan membeli produk yang memiliki penilaian 4 bintang ke atas. 91% dari customer berusia 18-34 tahun sangat mempercayai online review, mereka akan mencari rekomendasi produk yang bagus lewat online review.
Apa yang bisa kita simpulkan? Orang akan mempercayai suatu produk jika banyak orang telah percaya dengan produk tersebut, inilah yang dinamakan social proof. Ceritakan bahwa banyak orang telah menggunakan atau membeli produk kamu, tunjukkan jumlahnya dalam bentuk angka agar orang yang membacanya semakin tertarik.
Selain itu, kamu juga bisa memunculkan social proof dengan menyebutkan nama influencer yang telah menggunakan produk kamu. Contohnya jika kamu menjual peralatan memasak, kamu bisa bekerjasama dengan chef yang dikenal banyak orang, dan menunjukkan bahwa chef tersebut telah menggunakan produk yang kamu jual.
2. Threat Headline
Sebenarnya cara menulis headline ini sangat simpel. Kamu hanya perlu menunjukkan kepada pembaca tentang masalah atau resiko dari hal yang sering mereka alami, buat mereka ingin mencari solusinya dari konten kamu.
Memang terkesan menakut-nakuti pembaca, tapi konten dengan threat headline bisa sangat relevan dan dibutuhkan pembaca . Rasa takut membuat pembaca tidak berpikir dua kali dan langsung ngeklik headline kamu.
Contoh threat headline, “Jangan sepelekan, inilah 5 akibat buruk nyeri otot yang tidak ditangani dengan baik.”, “Sering bokek sebelum akhir bulan? Ini 5 tips mengatur uang untuk anak kos.”
3. Gain Headline
Tipe headline ini menawarkan manfaat dan janji kepada pembaca. Orang tidak akan tertarik untuk ngeklik headline konten kamu jika kamu tidak menawarkan sesuatu yang menggiurkan.
Sebagai seorang copywriter yang membuat konten, kamu bisa menawarkan sesuatu yang bisa memotivasi atau menguntungkan pembaca kamu. Kebalikan dari threat headline, gain headline tidak menggiring orang dengan rasa takut, tetapi justru membuat mereka bersemangat untuk membaca konten kamu.
Contoh gain headline, “Inilah 3 keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari menulis jurnal setiap hari.”, “Simpel dan ekonomis, ini 3 kreasi masakan yang bisa kamu buat dari telur.”
Baca juga : 7 Skill Copywriting yang Harus Anda Punya, Jika Ingin Jualan Anda Laris Manis
Nah, dengan 3 strategi headline di atas, kamu tidak akan bingung lagi membuat konten yang clickable agar skill copywriting kamu semakin upgrade di Industri yang sudah serba digital ini. Siap mengaplikasikannya?