Outfit Roblox – Belakangan ini ramai perbincangan tentang outfit kontroversial yang dikenakan oleh user Roblox yang tidak sesuai dengan norma. Dalam ekosistemnya, setiap user diberikan kebebasan untuk berkreasi dengan avatar mereka, termasuk dalam hal pemilihan outfit dan accesory. Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga outfit yang telah menimbulkan kontroversi di Roblox: Cursedweb, Gooner, dan Age Player.
A. Cursedweb

Outfit avatar bertema “Cursedweb” memiliki desain yang menyeramkan dan sadis dari outfit mainstream lain. Secara khusus, outfit ini memiliki visual yang mengandung darah, luka, dan tema horor. Oleh karena itu, jelas tidak ramah bagi anak-anak yang menjadi mayoritas user Roblox. Sebuah penelitian dari Ashbarry et al. (dijelaskan bahwa) elemen visual yang mengandung darah dan kekerasan dapat memicu respons emosional yang kuat. Sehingga kemudian mendorong user untuk mengeksplorasi tema-tema gelap dalam permainan. Paparan terhadap konten yang mengandung unsur kekerasan, seperti outfit Cursedweb, dapat mempengaruhi perkembangan psikologis anak.
Baca Juga: Roblox untuk anak!
Snyder (2014) mencatat bahwa anak-anak yang terpapar pada kekerasan dalam media cenderung memiliki perilaku agresif yang lebih tinggi. Paparan terhadap konten kekerasan dapat menyebabkan perubahan. Khususnya dalam persepsi moral anak yang dapat menciptakan siklus di mana mereka merasa lebih bebas untuk mengekspresikan perilaku agresif dalam kehidupan sehari-hari. Kontroversi seputar outfit Cursedweb juga mencerminkan perdebatan yang lebih luas tentang kebebasan berekspresi dalam dunia digital. Di sisi lain, beberapa pengguna berargumen bahwa kreativitas dan kebebasan berekspresi harus dihargai. Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran yang sah mengenai keselamatan dan kesejahteraan anak-anak yang menggunakan platform ini. Hal ini menunjukkan bahwa ada polaritas dalam pandangan masyarakat terhadap konten yang dianggap kontroversial, yang dapat mempengaruhi bagaimana platform seperti Roblox mengatur dan mengelola konten yang ada.
B. Gooner

Menurut Urban Dictionary sebagai kamus milenial yang merepresentasikan bahasa gaul dan istilah populer di kalangan masyarakat istilah “Gooner”. Memiliki definisi sebagai seseorang yang sepenuhnya, bahkan secara menyedihkan, mengalami ketergantungan terhadap konten pornografi. Akan tetapi, para user menerima kondisi tersebut serta menunjukkan perasaan menyukainya.
Baca Juga: Detox kecanduan pornografi!
Outfit “Gooner” di Roblox, bagaimanapun juga bernilai kontroversial. Karena dianggap menyalahi norma sosial dan moral, serta berpotensi menghadirkan elemen yang tidak pantas dalam permainan. Dampaknya, budaya internet yang bebas ini dapat mempengaruhi perilaku pengguna, khususnya anak-anak yang mungkin belum mampu memahami sisi negatif dari istilah dan representasi tersebut.
Sebuah laporan dari OtoTekno menyebutkan bahwa banyak orang tua yang merasa khawatir. Khususnya ketika anak-anak mereka terpapar dengan istilah dan konten yang bertentangan dengan kesopanan atau norma sosial. Artinya, ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesadaran di kalangan orang tua tentang potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh outfit yang tidak sesuai di Roblox. Karena dapat mempengaruhi perkembangan moral anak, yang masih dalam tahap pembentukan identitas dan nilai-nilai mereka. Dalam komunitas, banyak user Roblox yang menyuarakan ketidaksetujuan mereka terhadap outfit Gooner. Beberapa bahkan mengusulkan agar Roblox menerapkan kebijakan yang lebih ketat dalam mengawasi konten yang diunggah oleh user. Menurut survei yang dilakukan oleh Han et al. (2021), sekitar 70% user Roblox merasa bahwa ada perlunya regulasi yang lebih ketat terhadap outfit yang berpotensi merusak moral anak-anak.
Demikian juga, outfit Gooner menjadi contoh nyata bagaimana istilah dan simbol yang berpotensi pornografi dapat menyusup ke dalam platform yang seharusnya ramah anak. Penting bagi community dan developer untuk terus berupaya menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua user. Khususnya, anak-anak yang membutuhkan perlindungan dari konten yang tidak sesuai.
C. Age Player

Fenomena Outfit Age Player di Roblox merujuk pada avatar user dewasa yang berpura-pura menjadi anak kecil atau bayi. Platform Roblox yang seharusnya aman dapat menjadi arena bagi perilaku yang merugikan. Apalagi ketika batasan antara dewasa dan anak-anak menjadi kabur. Banyak User dewasa yang terlibat dalam roleplay ini sering kali mengalami masalah dengan identitas diri dan mencari pelarian dari tanggung jawab kehidupan sehari-hari.
Dalam analisis psikologis, perilaku ini dapat dilihat sebagai bentuk regresi. Sebagai gambaran User kembali ke tahap perkembangan yang lebih awal sebagai cara untuk mengatasi stres dan tekanan (Esposito, 2018). Lebih jauh lagi, perilaku ini dapat menciptakan dinamika yang berbahaya ketika berinteraksi dengan anak-anak. Khususnya ketika mereka yang terlibat dalam roleplay seperti Age Player dapat mengalami peningkatan risiko kesehatan mental. Paparan terhadap perilaku dewasa yang tidak sesuai dapat menyebabkan kecemasan, stres, dan perasaan tidak aman (Finkelhor et al., 2019).
Intervensi aktif perlu ditekankan dari orang tua, pendidik, dan pengembang teknologi. Untuk memastikan bahwa pengaturan kontrol dan edukasi di platform Roblox mampu melindungi dan mendidik anak-anak dan remaja secara efektif. Selain itu, diperlukan fokus meningkatkan kesadaran tentang risiko dan batasan aktivitas roleplay seperti ini. Tentu saja, mengembangkan kebijakan yang mengutamakan kesehatan psikologis dan keamanan anak-anak dalam dunia digital.
Seperti yang sudah dijelaskan dari pemaparan outfit avatar yang kontroversial di roblox, mendalami kasus ini, memerlukan advokasi dari berbagai pihak untuk pemeriksaan dan regulasi yang lebih ketat terhadap konten yang dapat diakses oleh anak-anak guna memitigasi risiko-risiko yang telah diidentifikasi.