Siapa Saja Yang Mengalami Quarter Life Crisis?

Quarter Life Crisis atau dalam bahasa indonesia yang berarti krisis seperempat kehidupan adalah krisis individual yang dialami oleh orang yang memasuki umur 20 tahun hingga 30 tahun. Menurut Yale Medicine, 70 persen dewasa muda pernah mengalaminya.Nyatanya, hal ini dapat menyerang siapapun. Bisa dikatakan, ini merupakan salah satu fase tersulit dalam hidup. Biasanya Quarter Life Crisis muncul akibat rasa cemas berlebih, bisa saja karena persoalan pekerjaan, finansial, keluarga, asmara dan hal lainnya. Lebih parahnya lagi, ada seseorang yang merasa tidak memiliki tujuan hidup. Melansir dari Harvard Business Review, ada empat tahap krisis perempat baya yaitu

  • mulai bekerja, tinggal sendiri, memiliki pasangan, lalu merasa terkurung
  • memulai hidup baru dan pekerjaan baru, tak lagi berpasangan, dan merasa kesepian
  • mengisolasi diri, merombak berbagai rencana hidup jangka panjang
  • mencari hobi dan komunitas baru, dan kembali merasa bahagia dan termotivasi

Robins dan Wilner (2001) menyebutkan tujuh aspek yang dapat menjadi pertanda individu mengalami quarter life crisis diantaranya:

  • Kebimbangan dalam pengambilan keputusan
  • Putus asa
  • Penilaian terhadap diri sendiri yang negatif
  • Terjebak dalam situasi sulit
  • Cemas
  • Tertekan
  • Khawatir terhadap hubungan interpersonal (teman, keluarga, pasangan)

Sebenarnya ini adalah hal wajar yang dialami ketika seseorang mulai memasuki usia dewasa, namun hal ini bisa saja dicegah.

Berikut cara agar terhindar dari Quarter Life Crisis.

Pertama, Jangan membandingkan diri dengan orang lain

Ketahuilah bahwa pada dasarnya manusia dilahirkan degan kelebihan yang berbeda. Bisa jadi saat ini orang lain lebih dulu sukses daripada kamu, tapi ukan berarti kamu gagal. Setiap orang punya jalannya masing – masing untuk mejadi sukses.

Kedua, Lebih baik telat daripada tidak sama sekali

Tidak apa – apa jika kamu baru saja memulai cita – cita mu atau impianmu. Itu tandanya, kamu sedang melakukan perubahan yang lebih baik atas diri kamu sendiri. Pemilik KFC baru sukses di usia tuanya!

Ketiga, Belajar mengenal diri sendiri

Untuk mencapai tujuan dalam hidup, kita perlu mengenal diri kita sendiri. Hal ini tentu sangat penting agar kita bisa mengetahui value yang ada dalam diri kita. Mulailah perhatikan kebutuhan kamu, apa yang kamu suka, apa yang membuat kamu nyaman, dan apa yang ingin kamu coba lakukan. Kemudian, wujudkan mereka satu per satu. Di mulai dari hal – hal kecil!

Keempat, Rencanakan hidupmu.

Perencanaan dalam hidup sangat penting agar kamu tahu apa sebenarnya tujuan hidupmu. Kamu harus sudah punya gabaran di 3 hingga 5 tahun kedepan kamu ingin menjadi seperti apa. Jangan lupa persiapkan plan B.

Kelima, Jangan overthinking berlebih.

Kebiasaan ini merupakan sesuatu yang dapat berdampak buruk ketika dilakukan terus menerus. Untuk menghindarinya, kamu harus bersikap tenang untuk meghadapi apapun yang terjadi dalam hidup. Kuncinya yaitu usaha dan doa.

Lalu, bagaimana mengenali tandanya?? Berikut tanda – tanda jika kamu mengalami Quarter Life Crisis.

  • Merasa Kurang Motivasi

Menjadi dewasa memanglah tidak mudah. Banyak hal – hal yang harus diselesaikan. Belum lagi tuntutan pekerjaan terkadang juga membuat lelah. Hal – hal ini membuat kamu terkadang menjadi hilang motivasi. Kamu tidak semangat menjalani hari. Jika ini terjadi pada diri kamu, cobalah untuk rekreasi atau lakukan kebiasaan – kebiasaan yang membuat diri kamu senang. Sepert misalnya baca buku, pergi bersama teman atau olahraga pagi hari. Ini bisa meningkatkan mood.

  • Merasa Hilang Arah

Akan ada masa dimana kamu sebagai orang dewasa merasa apa yang kamu inginkan tidak berjalan sebagai mana mestinya. Kamu mencoba untuk mengubah hal agar jauh lebih baik, namun bukannya membaik, keadaan nampak semakin buruk. Kamu pun mulai bingung apa yang harus kamu lakukan. Berbagai cara sudah dicona sampai kamu merasa stuck. Kamu tidak sendirian. Semua orang pasti pernah merasakan hal tersebut. Tidak ada salahnya jika kamu berhenti sejenak untuk meredakan rasa lelah. Setelah itu bangkitlah kembali dan mulai memperbaiki semuanya lagi.

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *