PENIPUAN TURIS YANG SERING DIALAMI DAN TIPS MENGHINDARINYA

Penipuan turis merupakan masalah yang sering dialami oleh para turis ketika berlibur ke tempat wisata. Penipuan turis dapat terjadi baik itu di negara yang sudah maju maupun negara berkembang. Pertama-tama, sering kali penipuan turis terjadi karena turis tidak awas terhadap situasi yang ada atau tidak mengerti kondisi di tempat wisata yang dikunjungi. Oleh karena itu, selanjutnya pada artikel ini akan membahas mengenai tiga macam penipuan turis yang sering dialami dan tips untuk mencegahnya agar kita semua dapat waspada.

1.Penipuan taksi

Penipuan taksi merupakan penipuan yang sering terjadi dan menimpa para pelancong yang baru pertama kali datang ke sebuah kota dan tidak paham mengenai sistem transportasi di kota tersebut. Berikut ini adalah modus yang sering terjadi.

Modus pertama

Oknum pengemudi taksi membawa penumpang dengan mengambil rute terjauh untuk meningkatkan argo taksi. Umumnya korban dari modus ini adalah penumpang yang tidak tahu perkiraan jarak yang ditempuh ke lokasi tujuan. Modus semacam ini dapat terjadi di mayoritas kota besar di dunia. Solusi untuk menghadapi modus ini adalah memilih sendiri rute yang ingin ditempuh dan memantau rute yang diambil pengemudi menggunakan peta di smartphone anda.

Modus kedua

Terdapat oknum pengemudi taksi yang mengatakan tempat yang dituju oleh wisatawan tutup. Modus ini biasa terjadi saat turis menaiki taksi dari bandara, stasiun atau terminal bus menuju ke tempat penginapan yang dinginkan dan mengarahkan penumpang untuk menginap di tempat yang disarankan oleh oknum pengemudi. Modus seperti ini banyak terjadi di Asia Tenggara seperti di Vietnam dan Thailand. Untuk menghadapi modus ini yang dapat dilakukan adalah menegaskan kembali tempat yang akan dituju dan tidak membayar bila dibawa ke tempat lain yang tidak diminta.

Modus ketiga

Di beberapa lokasi wisata, taksi palsu yang menyamar seperti taksi asli. Modus ini tergolong berbahaya dan harus dihindari. Modus ini bisa mengarah tindak kriminal seperti penggunaan argo kuda hingga penculikan atau perampokan. Modus seperti ini terdapat di Indonesia dan beberapa negara berkembang lainnya. Untuk modus yang satu ini kuncinya adalah satu. Jangan sembarangan dalam menaiki taksi yang tidak resmi. Naiklah taksi dari tempat yang sudah ditentukan dan antri di sana meskipun antriannya panjang!

2.Penipuan di bandara

Penipuan turis di bandara merupakan penipuan yang sering dialami oleh para turis yang berkunjung ke suatu kota menggunakan transportasi udara. Penipuan turis di bandara sangat beragam dan berbeda-beda modusnya di setiap bandara.

Modus pertama

Pencurian barang saat pemeriksaan keamanan di bandara. Modus penipuan ini adalah terdapat oknum pencuri ataupun petugas yang mengincar barang berharga kita ketika sedang melewati pemeriksaan keamanan. Pencurian semacam ini dapat terjadi di bandara dengan sistem keamanan yang buruk meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi di negara maju seperti Amerika Serikat. Cara menghindarinya adalah dengan mengemas barang berharga di dalam tas di posisi yang sulit di jangkau dan bila perlu mengunci tas tersebut serta mengawasi barang yang dibawa dengan seksama

Modus kedua

Pencurian bagasi penumpang oleh oknum petugas. Modus ini sering sekali terjadi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Modusnya adalah ketika bagasi di masukan di lambung pesawat, oknum petugas bagasi akan membuka paksa koper penumpang. Solusi untuk menghindari hal tersebut adalah dengan memakai koper yang aman dan memberi proteksi tambahan seperti mengikat atau membungkus koper dengan plastik.

Modus ketiga

Penawaran jasa transportasi ilegal oleh oknum-oknum taksi gelap. Penipuan ini dapat terjadi di banyak bandara yang ada di dunia dan menargetkan orang-orang yang tidak paham lokasi antrian transportasi atau ketika antrian sedang panjang di bandara tersebut. Umumnya oknum. Umumnya transportasi taksi gelap mematok harga di luar batas kewajaran dan sering kali melakukan pemerasan kepada penumpang. Tips untuk menghindari modus ini adalah menaiki transportasi resmi dari tempat yang sudah ditentukan.

This image has an empty alt attribute; its file name is security-check.jpg

3. Penipuan restoran di tempat wisata

Penipuan yang satu ini sering terjadi di daerah tempat wisata yang ramai dikunjungi oleh turis. Sering kali penipuan ini mengincar turis yang tidak tahu kisaran harga makanan di lokasi tersebut maupun tidak mengerti bahasa setempat. Umumnya orang yang terjebak penipuan ini merupakan orang yang kurang aware ketika makan di restoran. Penipuan di restoran memiliki berbagai modus.

Modus pertama

Memesan menu tanpa diberikan menu makanan yang dilengkapi oleh harga. Bila Anda diberikan menu tanpa harga maka Anda harus siap untuk digetok ketika akan membayar makanan Anda. Modus penipuan semacam ini sering ditemukan di tempat-tempat wisata di berbagai belahan dunia . Untuk menghindari modus ini maka sebelum melakukan pemesanan makanan Anda harus meminta menu makanan dengan harga yang tertera dan bila restoran atau rumah makan tidak bisa menyediakan sebaiknya Anda mengurungkan niat Anda untuk makan di sana.

Modus kedua

Tidak mendapatkan bon makanan ketika membayar. Penipuan ini menargetkan orang yang kurang perhatian mengenai pentingnya memeriksa tagihan dalam bon makanan yang telah dipesan. Apabila tidak di diberikan bon makanan Anda patut curiga terhadap restoran tersebut. Solusinya adalah jangan lupa untuk meminta bon tagihan makanan Anda sebelum melakukan pembayaran di kasir. Bila restoran tidak memberikan Anda dapat tidak membayar atau mengancam pihak restoran untuk melaporkan mereka ke pihak yang berwajib seperti polisi wisata atau bagian turisme setempat.

Modus ketiga

Adanya tambahan menu pada tagihan makanan yang tidak pernah Anda pesan. Modus ini juga termasuk modus yang sering terjadi di tempat-tempat wisata terutama di negara-negara barat yang sering menyediakan makanan pembuka. Modusnya adalah dengan menambahkan menu yang tidak dipesan atau menaruh hidangan pembuka di meja Anda akan tetapiditagihkan ke tagihan makanan Anda meskipun Anda tidak memesan makanan tersebut. Solusinya adalah mencatat apa saja makanan yang Anda pesan dan jangan membayar makanan yang Anda tidak pesan. Bila Anda disuguhkan makanan yang tidak Anda pesan, tolaklah makanan tersebut dan kembalikan makanan tersebut ke pihak restoran dan pastikan menu yang tidak Anda pesan tidak ditagihkan ke Anda.

Sumber:

https://travel.kompas.com/read/2018/07/06/211700827/ketahui-6-modus-penipuan-di-bandara?page=all

https://travel.detik.com/destination/d-2157604/jenis-penipuan-pada-turis-yang-harus-anda-tahu

https://www.tripsavvy.com/ways-to-avoid-restaurant-scams-3259996

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *