Optimalisasi UMKM Bagi Masyarakat Indonesia di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

Hambatan Pengembangan UMKM

  1. Ketidakefektifan Renstra Dalam Menambah Jumlah UMKM Tanpa Adanya Pendampingan dan Pengawasan.

Tidak efektifnya renstra kementerian koperasi dan umkm (Permen No.7/PER/KUK- M/VII/2015) tentang rencana strategis kementerian koperasi dan usaha kecil dan menengah tahun 2015 sampai dengan 2019 mengenai arah renstra kepada peningkatan jumlah UMKM tapi bukan pendampingan agar kinerja UMKM efektif. Minimnya pemberian pelatihan yang mumpuni bagi masyarakat usia produktif mengenai MEA agar dapat diberdayakan dalam tujuan mengoptimalkan pelaksanaan MEA, baik dengan membentuk lembaga yang terdiri dari anak-anak muda yang bergerak membantu pergerakan MEA, sebagai mediator pemerintah kepada masyarakat ataupun sebagai praktisi MEA dalam bentuk tenagakerja.

  1. Standarisasi

Ketika berbicara mengenai hak paten, setiap UMKM memerlukan hal tersebut sehingga ketika seseorang ingin meniru karya UMKM terkait dan apabila UMKM terkait mengizinkan, mereka bisa mendapatkan keuntungan. Kedua, birokrasi di Indonesia masih menyulitkan UMKM untuk mendapatkan standarisasi.

  1. Akses Pasar

Penjabaran mengenai akses pasar disini menitikberatkan permasalahan pada kurang meluasnya pasar internasional. Melihat besarnya peluang Indonesia dipasar dunia, Indonesia seharusnya dapat memperluas pasar dagangnya melihat dari keberagaman produk hasil yang sangat variatif. Kurang meluasnya akses pasar itu sendiri disebabkan kurangnya turun tangan dari pemerintah terutama dari Kementerian Luar Negeri, dimana kementerian luar negeri dianggap kurang memanfaatkan fungsinya. Terbukti dengan kurangnya infografis mengenai potensi pasar ASEAN kepada para pelaku UMKM. 

  1. Suku Bunga

Para pelaku UMKM sebagai 90% dari pelaku pasar saat ini dinilai sulit untuk mendapatkan modal pinjaman. Saat ini saja suku bunga BI pada 23 Oktober 2018 sebesar 5,25% yang dinilai masih tinggi dibandingkan suku bunga Thailand sebesar 2,25% yang akan berdampak pada kurangnya minat para pelaku UMKM untuk meminjam modal kepada bank –bank yang standar suku bunga ditentukan oleh BI, Hal tersebut dapat berdampak pada kurang masuknya modal asing ke Indonesia.

Potensi Pengembangan UMKM di Indonesia

  1. Sumber Daya Manusia 

Potensi UMKM dari sudut pandang Sumber Daya Manusia (SDM) adalah sumber yang sangat berharga dan penting untuk mengoptimalkan potensi UMKM. SDM yang berdedikasi dan berpengalaman adalah aset yang tidak ternilai bagi UMKM, terutama dalam mengembangkan usaha. SDM yang memahami lingkungan bisnis UMKM, memiliki wawasan yang luas, dan memiliki keahlian yang tepat dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan mengurangi biaya operasional. Selain itu, SDM dapat menjadi penghubung antara UMKM dan pelanggan, membantu mengembangkan produk dan jasa yang inovatif, menciptakan peluang baru, dan menjadi pendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan begitu, SDM adalah salah satu aspek penting dalam meningkatkan potensi UMKM.

  1. Sumber Daya Alam

Sumber daya alam yang kaya dan beragam merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh UMKM di Indonesia. Sumber daya alam berupa lahan pertanian, kekayaan hayati, sumber air, mineral, dan energi terbarukan seperti angin dan matahari telah menjadi salah satu modal utama bagi banyak UMKM di Indonesia. Selain itu, lokasi geografis Indonesia yang strategis juga menyediakan kesempatan untuk menjadi pusat perdagangan dan hub bisnis bagi UMKM yang ingin melakukan ekspansi. Dengan akses ke sumber daya alam yang berlimpah dan beragam, UMKM di Indonesia memiliki kesempatan untuk berkembang dan meningkatkan daya saing mereka di pasar global.

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *