Destinasi wisata Kota Jogja menjadi salah satu destinasi wisata yang menjadi rekomendasi utama ketika musim liburan baik oleh masyarakat Indonesia maupun turis mancanagera. Berbagai macam jenis wisata dapat kalian temui di Kota Jogja seperti wisata kuliner, wisata alam dan wisata budaya.
Berkunjung ke Yogyakarta tentunya belum afdol kalau belum ke Kraton Yogyakarta, salah satu kerajaan di Nusantara yang sampai saat ini masih aktif. Namun, terdapat salah satu tempat yang keberadaannya erat kaitannya dengan berdirinya Kraton Yogyakarta hingga Yogyakarta itu sendiri.
Dahulu, Kotagede hanya merupakan desa kecil yang berada di tengah hutan, seiring berjalannya waktu, Kotagede berkembang pesat hingga menjadi ibu kota Kerajaan Mataram Islam. Perkembangan dari sebuah desa kecil hingga menjadi ibu kota merupakan dasar dari penamaan ‘Kotagede’, yang artinya Kota Besar.
Kotagede saat ini merupakan salah satu wilayah kecamatan di Kota Yogyakarta, yang menyuguhkan nuansa sejarah dan budaya ala kerajaan di masa lampau. Mulai dari Masjid Agung, kompleks pemakaman, pemandian hingga kampung tradisional. Tak hanya unsur sejarah serta budaya, Kotagede juga menyimpan peninggalan seni, yang sudah berlangsung turun-temurun, yaitu kerajinan perak.
Ketika berkunjung ke Kota Jogja, anda juga dapat melakukan wisata kuliner dengan berbagai cita rasa makanan ciri khas Kota Jogja yang dapat anda coba. Lalu apa saja rekomendasi wisata kuliner yang menarik di Kota Jogja? Berikut 7 rekomendasi tempat makan di Jogja yang wajib kamu coba.
Beberapa tempat wisata di Kotagede
Destinasi Wisata Kompleks Kerajaan Mataram Islam
Sebagai bekas ibu kota kerajaan, Kotagede memiliki peninggalan yang sampai saat ini masih ramai pengunjung, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Berbagai wisatawan berkunjung hanya untuk melihat dan mengenal sejarah serta budaya. Tak jarang wisatawan berkunjung dengan tujuan wisata spiritual, terutama di waktu-waktu tertentu, seperti malam satu suro.
Kompleks ini terdiri dari masjid, pemakaman dan pemandian, selain itu terdapat pasar tradisional yang sampai saat ini masih berfungsi sebagai pusat ekonomi, meski tak berada di satu kompleks, namun jaraknya tidak jauh, dapat dijangkau dengan berjalan kaki sekitar 3 menit saja.
Meski terbuka untuk umum, khusus untuk pemakaman, tak sembarang orang diberi izin untuk masuk atau berziarah, syarat dengan memakai pakaian adat jawa, seperti surjan, jarik dan blangkon. Tenang saja, apabila kawan ingin masuk dan berziarah namun tidak memiliki pakaian adat jawa, disana disediakan penyewaan pakaian adat dengan harga sekitar Rp 35.000. saja.
Salah satu kisah yang menarik dari kompleks ini terdapat pada bagian pemandian atau sering disebut sendang. Masyarakat sekitar percaya bahwa di bagian kolam terdapat ikan lele yang hanya menyisakan kepala dan tulangnya saja, mitosnya, barang siapa yang dapat melihat ikan tersebut, doanya akan terkabul.
Selain wisata sejarah dan budaya, tak jarang kompleks ini dijadikan sebagai spot untuk pemotretan, baik pre wedding maupun foto produk ataupun sekadar berswafoto.
Destinasi Wisata Perkampungan Tradisional
Berlatar belakang kota Yogyakarta, film Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC 2) ternyata juga mengambil Kotagede sebagai latar tempat saat Cinta dan teman-temannya mengayuh sepeda di gang-gang kecil khas Kotagede.
Arsitektur kuno yang disuguhkan sangat cocok untuk kalian yang ingin bernostalgia ria di Kotagede.
Meskipun Kotagede tak bisa dilepaskan dengan kesan klasiknya, ternyata Kotagede menyimpan tempat yang Instagramable, yaitu tembok ijo, begitu warga menyebutnya. Tembok rumah milik warga ini ditumbuhi tanaman rambat yang menutupi seluruh tembok, juga dilengkapi pintu tua yang menambah foto memiliki kesan natural.
Destinasi Wisata Kerajinan Perak
Kerajinan perak di Kotagede sudah berlangsung sejak berdirinya Kerajaan Mataram Islam sejak tahta raja pertama, tepatnya di abad 16. Hingga saat ini, kerajinan perak masih berlangsung, dari industri besar hingga perajin UMKM, meskipun keberadaannya tidak banyak seperti dahulu namun kerajinan perak tetap menjadi destinasi wisata di Jogja yang wajib untuk dikunjungi.
Hasil dari kerajinan ini dapat menjadi berbagai macam barang, mulai dari aksesoris seperti perhiasan, dan cinderamata yang dapat dijadikan buah tangan, seperti pigura wayang berbahan plat perak.
HS silver serta Ansor Silver merupakan toko dan tempat perak diolah menjadi berbagai macam barang, kedua toko ini sudah ada sejak tahun 1950-an, menjadi yang paling tua di industri perak.
Tenang, jika rasa lapar sudah tidak bisa ditunda akibat lelah seharian menyusuri sudut-sudut Kotagede, kalian bisa mencicipi kuliner asli khas Kotagede, namanya Kue Kembang Waru dan Kipo.
Untuk menjelajahi lebih dalam tentang sudut-sudut Kotagede sebagai destinasi wisata di Jogja, media sosial Instagram @visitkotagede bisa jadi referensi untuk rencana liburanmu.