4 Strategi Wajib Pencari Pekerjaan Di Era Pandemi

Mencari Pekerjaan di Era Pandemi
Ilustrasi Mencari pekerjaan

Gelar status jobseeker memang suatu hal yang cukup berat. Apalagi dengan situasi yang tak menentu saat ini akibat dari “ganasnya” efek pandemi covid-19 selama kurun 2 tahun terakhir, membuat persaingan pekerjaan semakin ketat lagi. Efek yang paling terasa adalah perubahan perusahaan ke arah digital membuat banyak posisi hilang seketika. Tentu hal ini menjadi tantangan lebih bagi para jobseeker

“Bagaikan mencari Jarum di Tumpukan Jerami” sebuah kata kata yang pas untuk menggambarkan para pencari pekerjaan saat ini. Strategi yang baik perlu disusun untuk bisa keluar dari peliknya tantangan ini. Setidaknya ada 4 hal yang bisa menjadi strategi bagi para Job seeker untuk bisa mendapatkan pekerjaan

Strategi Timeline di Era Pandemi
Ilustrasi Timeline

1. Target dan Timeline

Target dan timeline merupakan langkah penting pertama untuk disusun. Hal ini diperuntukan agar waktu luang yang dilewati tidak terbuang sia sia. Cara menyusun target yang baik bisa dilakukan dengan perkiraan berapa lama kita bisa mendapat pekerjaan. Hal ini diperlukan untuk bisa memperkirakan dan menargetkan hingga skala harian sehingga dapat diukur keberhasilannya.

Sebagai contoh, Si Budi ingin mendapatkan pekerjaan sebagai digital marketing dalam waktu maksimal 6 bulan. Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah menarik timeline tersebut hingga di waktu Budi saat ini sehingga bisa diukur apa saja target yang dicanangkan per bulan. Tak cukup sampai disana, perlu juga mencanangkan target mingguan untuk mengukur apakah target bulanan bisa tercapai. Keuntungan bagi Si Budi adalah dia dapat lebih fokus dan terjaga dari distraksi lingkungan. Oleh karena itu, sangat perlu untuk menyusun target dan timeline.

Skill Pekerjaan di Era Pandemi
Sumber : Rakamin

2. Upgrade Skill

Perbaharuan keahlian atau skill merupakan hal penting kedua yang perlu dilakukan. Tentu seorang HRD akan lebih tertarik kepada kandidat yang telah mempersiapkan skillnya di perusahaan yang akan dia lamar dibandingkan dengan yang tidak. Pelajari skill yang memang relevan sesuai dengan pekerjaan yang akan dimasuki. Gunakan pelatihan-pelatihan gratis baik dari institusi maupun swasta.

Seperti contoh Si Budi telah mengetahui dia ingin melamar sebagai digital marketing. Budi merasa skillnya belum cukup untuk bisa menjadi seorang digital marketing yang baik. Dia akhirnya mencoba mengikuti bootcamp oleh Rakamin untuk bisa menjadi seorang digital marketing yang baik.

3. Social Media

‘How people know you if you don’t show it’ sebuah kata kata yang menyadarkan bahwa keahlian juga harus ditunjukan kepada orang lain. Salah satunya melalui sosial media seperti linkedin. Setidaknya menulis ketertarikan dan keahlian kita merupakan hal yang baik untuk mempromosikan siapa kita.

Kembali Si Budi telah mendaftar linkedin. Setelah itu dia mengupdate profil dan membagikan dengan pembelajaran yang sedang didapatkan. So, Budi memfollow orang orang yang memiliki kesamaan bidang. Hal ini untuk memperluas kemungkinan berhasil di industri menjadi seorang digital marketing.

Relasi Para Pekerja di Era Pandemi

4. Relasi

Jaringan atau relasi menjadi hal yang perlu dibangun juga Jaringan dari alumni bisa ditempuh. Jaringan organik ini bisa menjadi “jalan tol” untuk bisa mendapatkan pekerjaan di perusahaan. Jangan sungkan untuk memperkenalkan diri di grup alumni.

Kembali Si Budi telah bisa membuat timeline, ikut bootcamp, dan gunakan sosial media. Kali ini budi juga mencoba “nimbrung” di grup alumni atau linkedin. So, Banyak relasi juga banyak peluang terbuka

Strategi-strategi ini dapat kita implementasikan agar kita bisa lebih mudah mendapatkan pekerjaan di era pandemi seperti ini.

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *