4. LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis)
LASIK adalah prosedur bedah refraktif yang paling populer. Prosedur ini melibatkan pembuatan flap (lapisan tipis) pada kornea, kemudian laser excimer akan membentuk ulang kornea di bawah flap tersebut. Flap kemudian dikembalikan ke posisi semula.
Dokter akan membuat flap pada kornea menggunakan alat khusus (microkeratome atau laser femtosecond). Laser excimer kemudian akan digunakan untuk mengikis jaringan kornea. Setelah selesai, flap akan dikembalikan ke posisi semula tanpa perlu dijahit.
Kelebihan LASIK Pemulihan lebih cepat dan rasa tidak nyaman setelah operasi minimal dibandingkan PRK & Penglihatan membaik dengan cepat.
Ada risiko komplikasi terkait flap, meskipun jarang terjadi.
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk bisa menjalani LASIK, seperti usia minimal 18 tahun, kondisi mata yang stabil, dan tidak memiliki penyakit mata tertentu.
5. ReLEx SMILE (Refractive Lenticule Extraction, Small Incision Lenticule Extraction)
ReLEx SMILE adalah teknik bedah refraktif terbaru dengan sayatan minimal. Laser femtosecond digunakan untuk membuat lenticule (jaringan tipis) di dalam kornea, yang kemudian diangkat melalui sayatan kecil. Kelainan refraksi yang dapat dikoreksi dengan ReLEx® SMILE diantaranya adalah Myopia dan Astigmatism. Pada ReLEx® SMILE tidak perlu dibuat flap di kornea yang biasa dilakukan pada prosedur LASIK.
Karena tidak ada proses pembuatan flap, maka proses penyembuhan menjadi jauh lebih cepat dibanding LASIK konvensional. Proses operasinya hanya beberapa menit saja dan begitu selesai operasi, penglihatan akan mencapi 80% serta akan mencapai 100% dalam beberapa hari. Inilah Generasi masa depan dalam bidang bedah refraktif dengan laser yang hanya mengunakan satu langkah laser femtosecond dalam proses tindakannya.
6. RLE (Refractive Lens Exchange)
RLE adalah prosedur penggantian lensa mata alami dengan lensa buatan (Intraocular Lens/IOL). Prosedur ini mirip dengan operasi katarak. Prosedur ini sering direkomendasikan bagi orang yang tidak memenuhi syarat untuk LASIK, terutama jika memiliki tingkat rabun jauh atau rabun dekat yang tinggi, atau jika terdapat kelainan pada Kornea yang membuat LASIK kurang aman. Dengan RLE, orang bisa mendapatkan penglihatan yang lebih baik tanpa ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak.
Biasanya untuk penderita mata minus tinggi atau yang tidak memenuhi syarat untuk prosedur laser, atau yang juga mengalami katarak.
Kelebihan RLE Dapat mengoreksi mata minus yang sangat tinggi & Dapat sekaligus mengatasi masalah katarak.
Kekurangan RLE Risiko komplikasi lebih tinggi dibandingkan prosedur laser.
Pencegahan Mata Minus Makin Parah
Selain cara-cara di atas, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa kamu lakukan:
- Aturan 20-20-20 Setiap 20 menit menatap layar, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik.
- Jaga jarak ideal saat membaca atau menggunakan gadget (sekitar 30-40 cm).
- Pastikan pencahayaan cukup saat beraktivitas.
- Konsumsi makanan bergizi untuk mata, yang kaya vitamin A, C, E, lutein, dan zeaxanthin.
- Periksakan mata secara rutin ke dokter mata, minimal setahun sekali.
Ada berbagai cara untuk mengatasi dan mencegah mata minus, mulai dari penggunaan lensa korektif, Ortho K, hingga prosedur bedah refraktif seperti PRK, LASIK, ReLEx SMILE, dan RLE. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penting untuk diingat, konsultasi dengan dokter mata adalah langkah yang paling tepat untuk mendapatkan diagnosis dan solusi yang sesuai dengan kondisi mata kamu. Jangan ragu untuk berkonsultasi dan mendapatkan informasi yang lebih detail. Kesehatan mata adalah investasi penting untuk masa depanmu!
Source: Vio Optical, KMU.Id, Ciputra SMG Eyeclinic
Pages: 1 2
