Bagaimana bahasa yang digunakan dalam iklan? Seperti yang kita tahu bertambahnya jumlah penduduk membuat usaha pemenuhan kebutuhan manusia juga berkembang pesat, oleh karena itu sebagai marketer diperlukan strategi untuk menarik konsumen agar suatu usaha menjadi daya tarik tersendiri di mata konsumen.
Salah satu unsur marketing mix adalah promosi dan salah satu bentuk promosi adalah iklan, Advertisers memainkan peran utama dalam membentuk nilai dan kebiasaan masyarakat. Secara umum, keberhasilan periklanan tidak bergantung pada proposisi logisnya melainkan pada fantasi yang diberikannya. Dunia iklan adalah dunia mimpi di mana orang dan benda yang dikeluarkan dari konteks materialnya dan diberi makna simbolis baru.
Iklan menampilkan segala sesuatu yang berarti bagi seseorang, apakah orang menyadarinya secara sadar atau tetap dalam ketidaksadaran mereka. Pada saat yang sama, perlu untuk dicatat bahwa the creator behind meaning yaitu membawa latar belakang dari kumpulan makna konotatif dan asosiasi mereka sendiri ke dalam bagian kenangan viewers sangatlah penting.
Dengan melapisi gambar dengan kata-kata merupakan penanda bahwa iklan menciptakan beragam makna yang bisa beragam. Saat kita dihadapkan dengan gambar dan teks, pikiran kita mulai mengasosiasikan semua penanda dalam sebuah konstruksi dengan pengalaman, pengetahuan, emosi, dan perasaan pribadi kita sendiri (Vasiloaia, 2020).
Nah, sebelum iklanmu muncul di kalangan masyarakat luas, ada satu hal yang harus diperhatikan, yaitu Language Advertising.
Kira-kira apa sih pengertiannya? Tipe-tipe apa saja yang digunakan? Bagaimana contohnya?
Untuk menjawab rasa penasaranmu, dalam artikel ini akan menjelaskannya secara detail.
Apa itu Bahasa Periklanan?
Media sosial juga digunakan oleh para pembisnis untuk menjual dan mempromosikan produk mereka, dapat dikatakan sebagai pemasaran media sosial.
Pembisnis menggunakan pemasaran media sosial untuk meningkatkan brand awareness, meningkatkan penjualan, dan meningkatkan website traffic. Saat memanfaatkan media sosial untuk mengiklankan barang, marketers memiliki potensi untuk mempelajari ide dan pendapat audiens dengan cepat, serta mendapatkan tanggapan langsung.
Bahasa Periklanan/Language Advertising di internet adalah ekspresi konten untuk mempromosikan produk secara digital untuk mengaktifkan respons emosional konsumen.
Bahasa yang digunakan dalam periklanan kali ini berpedoman pada figurative language.
7 Tipe Bahasa Iklan yang Digunakan dalam Internet
Bahasa periklanan tidak hanya ada tujuh loh sahabat Rakamin, melainkan banyak sekali bahasa periklanan yang dapat digunakan, namun pada umumnya hanya tujuh yang digunakan. Yuk simak tipe-tipe apa saja yang digunakan dalam bahasa periklanan!
1. Simile
Simile atau dapat kita sebut kiasan mempunyai definisi perbandingan antara dua hal yang berbeda dengan menggunakan kata “seperti” atau “sebagai”.
Contoh: “menjadi hebat dengan caramu sendiri tidak ada salahnya daripada hebat seperti singa yang kelaparan.”
2. Metaphor
Tidak seperti simile, metaphor membandingkan dua hal atau ide yang berbeda tanpa menggunakan “seperti” atau “sebagai”; hubungan antara keduanya lebih tersirat daripada yang diungkapkan secara eksplisit oleh penulis. Tujuan metafora adalah untuk membangun hubungan yang lebih dalam dan lapisan makna lain pada karakter, atau tema.
Contoh: “mata ibu selalu sejuk ketika menatapku ketika makan.” “tetap semangat, jangan berkecil hati.”
3. Allusions
Ekspresi yang memunculkan suatu barang atau topik tanpa menyebutkannya secara langsung. Pada dasarnya, ini adalah referensi pasif atau tidak langsung ke sesuatu yang spesifik.
Allusions dapat dibuat dengan cara menyinggung sesuatu, seperti merujuk karya masa lalu, mitos atau cerita yang biasa terjadi di film, televisi, buku, dan musik.
Contoh: “aku harap aku dapat menyembuhkan lukaku seperti Wolverine lakukan.” Allusions: Wolverine – karakter komik marvel.
4. Hyperbole
Penulis merasa perlu melebih-lebihkan hal yang dibandingkan itu agar mendapatkan perhatian yang lebih saksama dari pembaca.
Contoh: “ibu selalu bekerja membanting tulang dari pagi hingga malam.”
5. Personafication
Ketika seorang penulis mengaitkan karakteristik manusia, seperti kemampuan atau kualitas estetika, pada sesuatu yang bukan manusia, mereka mempersonifikasikan objek atau binatang itu.
Contoh: “sinar rembulan tersebut menari di tengah-tengah dinginnya gunung.”
6. Oxymoron
Sebuah oxymoron menggabungkan dua kata atau ide yang kontradiktif untuk menciptakan makna atau tekanan yang lebih dalam.
Contoh: “terlebih lagi aku berada di situasi dimana ayah dan ibukku diam satu sama lain sehingga tercipta suasanya hening yang menulikan telinga.”
7. Idioms
Serangkaian kata yang artinya tidak bisa diartikan secara harfiah, namun mewakilkan ekspresi tertentu yang tersirat di dalamnya.
Contoh: “Meilissa darah daging dari Bu Tina, namun sepekan yang lalu Bu Tina menyuruh Meilissa angkat kaki dari rumah masa kecilnya.”
Bagaimana Bahasa yang Digunakan dalam Iklan di Internet?
Mercedes-Benz adalah perusahaan otomotif Jerman yang memproduksi berbagai jenis kendaraan seperti mobil, truk, dan bus. Yuk kita intip tampilan dari website onlinenya:
Iklan yang ditampilkan di website ini sangat sederhana namun elegan, menggunakan warna utama hitam putih, namun untuk halaman utama menggunakan warna utama hitam karena makna warna hitam melambangkan misteri, kekuatan, keanggunan, dan kecanggihan serta untuk halaman badan mereka menggunakan warna putih sebagai kebaikan, moral yang lurus dan berkelas.
Dalam iklan mereka, mereka melakukan beberapa bahasa kiasan. Misalnya, “Simply smarter, just like you.” Ini adalah bahasa kiasan personifikasi karena personifikasi adalah atribut karakteristik manusia untuk benda mati. Menggunakan personifikasi memengaruhi cara pembaca membayangkan sesuatu, dan itu memicu minat pada subjek.
Mereka ingin menjelaskan bahwa mobil mereka canggih dan mudah digunakan sehingga pelanggan merasa aman dan nyaman saat menggunakan mobil tersebut. Kelebihan dari iklan ini adalah pelanggan dapat merasakan gengsi ketika berada di website ini, meskipun terlihat sederhana namun terasa mewah, terdapat beberapa fasilitas di website ini yang sangat lengkap mulai dari pemesanan trial mengemudi, tanya customer service, virtual showroom, dll.
Puma adalah perusahaan multinasional Jerman yang merancang dan memproduksi alas kaki, pakaian, dan aksesori atletik dan kasual.
Iklan yang ditampilkan di website sederhana dan berwarna-warni, mereka menggunakan warna putih sebagai background color, tetapi untuk halaman utama mereka menggunakan warna-warni sebagai warna utama, karena mereka adalah stasiun olahraga sehingga perlu suasana yang mendukung untuk ceria dan bersemangat.
Dalam iklan mereka, mereka menggunakan bahasa kiasan Metafora. Misalnya, “Train with the fastest”. Menggunakan Metafora dapat membujuk pelanggan untuk memakai produk Puma, karena binatang bernama Puma, mereka berlari kencang.
Itu dia penjelasan singkat mengenai bahasa periklanan dan seberapa penting hal itu untuk digunakan dalam bisnis.
Secara umum, language advertising adalah hal yang cukup penting bagi seorang digital marketers untuk menarik perhatian calon pelanggan.
Nah, kamu bisa belajar lebih dalam mengenai digital marketing di Rakamin Digital Marketing Bootcamp. Di sana, kamu akan langsung diajarkan oleh para ahli yang berpengalaman di dunia digital marketing.
Dengan ikut Rakamin Digital Marketing Bootcamp, kamu akan mendapatkan banyak ilmu untuk menjadi Digital Marketers yang handal.