AMALAN UTAMA DI BULAN RAMADHAN

Ramadhan merupakan bulan yang dinanti-nanti bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Setiap umat Islam berlomba-lomba untuk melakukan amal kebaikan di bulan yang mulia ini. Ramadhan disebut sebagai bulan yang mulia karena terdapat banyak kemuliaan di dalamnya, salah satunya yaitu seluruh amal ibadah yang dilakukan akan diberi pahala yang berlipat ganda.

Kewajiban berpuasa selama satu bulan penuh dilaksanakan oleh seluruh umat Islam di bulan Ramadhan. Banyak kemuliaan yang didapatkan dengan berpuasa, tetapi tidak semua orang yang berpuasa akan mendapatkan kemuliaan yang disebut dengan taqwa. Dalam berpuasa, hanya orang-orang yang serius dan bersungguh-sungguh sajalah yang akan mendapatkan peningkatan taqwa. Maka dari itu, untuk meraih ketaqwaan dan menunjukkan kesungguhan dalam berpuasa, terdapat tiga amalan utama yang dapat dilakukan seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

1. Meningkatkan Shalat

Animasi Orang Sedang Melaksanakan Sholat

Secara singkat, meningkatkan shalat berarti yang awalnya hanya sekadar mengerjakan yang fardu maka kini ditambah dengan yang sunnah. Shalat sunnah merupakan shalat yang dapat dikerjakan di luar shalat fardu. Salah satunya adalah shalat sunnah rawatib, yaitu shalat yang melekat dengan shalat fardu yang dapat dilakukan sebelum maupun setelah shalat fardu.

Shalat rawatib terdiri dari dua belas rakaat, diantaranya dua rakaat sebelum Subuh, empat rakaat sebelum Dzuhur, dua rakaat setelah Dzuhur, dua rakaat setelah Maghrib, dan dua rakaat setelah Isya. Khusus untuk shalat sunnah rawatib sebelum Dzuhur, diperbolehkan dua rakaat saja jika waktunya terbatas.[1]

Jika dua belas rakaat dari shalat sunnah rawatib ini konsisten dilakukan, maka akan dibangunkan baginya satu rumah di surga. Dari Ummu Habibah, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ

Artinya: “Barangsiapa mengerjakan shalat sunnah dalam sehari-semalam sebanyak 12 rakaat, maka karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim, no. 728).[2]

Selain shalat sunnah rawatib, terdapat pula shalat sunnah mutlak yaitu shalat yang berdampingan dengan shalat fardu tetapi ada pula yang terpisah. Contoh yang berdampingan adalah shalat sunnah empat rakaat sebelum Asar. Terdapat pula shalat diantara azan dan iqamah, shalat tahiyatul masjid, shalat dhuha yang terbagi menjadi awal dhuha (satu jam setengah setelah shalat Subuh disebut juga dengan syuruq dan dilaksanakan sebanyak dua rakaat), pertengahan dhuha (sekitar jam delapan sampai sepuluh dan jumlahnya dua sampai empat rakaat), dan akhir dhuha (sekitar jam sepuluh sampai sebelas dan jumlahnya dua, empat, sampai delapan rakaat). Lalu di malam harinya terdapat shalat tahajud, shalat tarawih dan shalat witir.

2. Banyak Berinteraksi Dengan Al-Qur’an

Banyak berinteraksi dengan Al-Qur’an merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. karena memberikan manfaat yang sangat banyak baik di dunia maupun di akhirat. Selain itu, berinteraksi dengan Al-Qur’an merupakan salah satu amalan yang sangat penting di bulan Ramadhan. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an yaitu dengan banyak membaca Al-Qur’an. Banyak pahala yang didapatkan saat membaca Al-Qur’an. Oleh karena itu, di bulan Ramadhan, targetnya haruslah khatam tiga puluh juz. Strategi yang dapat dilakukan agar dapat lebih mudah mengkhatamkan Al-Qur’an yaitu dengan dibagi tiga puluh yang berarti menargetkan sehari satu juz, lalu satu juz dibagi dalam lima waktu sholat, kemudian dibagi lagi menjadi sebelum dan setelah shalat. Jika strategi ini konsisten dilakukan maka di akhir Ramadhan insyaAllah dapat mengkhatamkan tiga puluh juz Al-Qur’an.

3. Besedekah

Perbanyaklah infak dan sedekah di bulan Ramadhan karena bertepatan dengan waktu yang mulia sehingga setiap amalan akan dilipatgandakan pahalanya yaitu berupa 700 kali lipat dikali sepuluh. Selain itu, infak dan bersedekah dapat membantu banyak orang yang membutuhkan.

Dalam hadis Ibnu Abbas r.a. disebutkan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau bertambah kedermawanannya di bulan Ramadhan ketika bertemu dengan malaikat Jibril, dan Jibril menemui beliau di setiap malam bulan Ramadhan untuk mudarosah (mempelajari) Al-Qur’an” (HR. Al-Bukhari).

Nabi Muhammad saw. adalah orang yang sangat luar biasa dermawan dan bertambah dermawan lagi ketika tiba Ramadhan. Maka dari itu, tingkatkanlah rasa kedermawanan, berikanlah infak maupun sedekah sesuai dengan kemampuan masing-masing. Memberi itu tidak harus dengan uang tetapi dapat pula memberi dengan makanan sebagaimana sabda Rasulullah saw.:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Artinya: “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192, Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadis ini sahih).[3]

Berdasarkan beberapa amalan utama yang telah dijelaskan di atas dapat diketahui bahwa setiap amalan yang dilakukan di bulan Ramadhan memiliki manfaat yang luar biasa, salah satunya yaitu pahala yang dilipatgandakan. Maka dari itu, jalankanlah puasa di bulan Ramadhan dengan konsisten dan bersungguh-sungguh agar dapat meraih ketaqwaan kepada Allah Swt. dan dapat memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi.

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *