Mengenal UTM Tracking Code

Traffic Website
Source: Unsplash

Sebagai pemilik website tentu kita sering memiliki keingintahuan dari mana pengunjung website kita datang. Umumnya kita menggunakan Google Analytic sebagai tool utama. Bahkan, berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh BuiltWith, 82% website yang ada di dunia mengandalkan Google Analytic sebagai pengukur kemampuan website mereka.

Namun pada kenyatanya, banyak pengguna Google Analytic tidak dapat memaksimalkan fungsinya. Salah satu dari fungsi Google Analytic adalah Google UTM Tracking Code. Fitur ini dapat membantu kamu untuk melacak dari mana sebenarnya pengungjung website kamu itu datang. Dengan memasangkan beberapa parameter yang kamu inginkan.

Jadi sebenarnya apa itu UTM? Bagaiman cara membuat UTM Tracking Code? Apa saja parameter yang dapat dipasang dalam UTM Tracking Code?

Semua pertanyaan ini akan kita bahas secara lengkap dalam artikel ini. Jadi simak sebaik-baiknya ya!

1. Apa itu Google Analytic?

Dashboard Google Analytic - UTM Tracking Code Tool

Google Analytic Dashboard
Source: Google Analytic

Google Analytic adalah salah satu tool wajib yang kamu gunakan untuk menganalisa dari performa website kamu. Dengan menggunakan tool ini, kamu bisa menemukan seperti apa audience yang berkunjung ke website kamu, berapa banyak jumlah pengunjung website kamu, hingga produk/halaman yang paling banyak dikunjungi. Bahkan dengan kamu bisa juga menggunakan Google Analytic untuk mengukur semua transaksi yang terjadi di website kamu lho.

2. Apa sih Google UTM Tracking Code itu?

Google UTM Tracking Code Builder

Google UTM Tracking Code Builder
Source: Google UTM Builder

Dilansir dari wikipedia UTM memiliki kepanjangan Urchin Tracking Module atau bisa disebut juga sebagai sebuah kode unik yang diselipkan ke dalam URL atau alamat website. Nah, kode ini berfungsi untuk mengidentifikasi darimana datangnya traffic website kamu. Biasanya kode ini digunakan jika kamu ingin membagikan konten melalui beberapa medium. Contohnya: melalui media sosial, email, ads, dan lainnya.

Google sudah menyiapkan fitur UTM builder lho. Fitur ini bisa kamu manfaatkan untuk menganalisa secara spesifik sumber traffic yang masuk ke dalam website kamu. Terutama jika kamu sedang menjalankan sebuah campaign khusus

3. Bagaimana sih struktur dari UTM Tracking Code itu?

Google UTM Tracker Parameter
Source: SearchEngine Journal

Sebelum kita masuk ke penjelasan dari parameter UTM, pernahkah kamu menemukan link yang seperti dibawah ini?

https://rakaminstudent.com/?utm_source=instagram&utm_medium=story&utm_campaign=organic&utm_term=digitalmarketing9&utm_content=ricky

Dari URL di atas, Kamu bisa melihat alamat URL yang berwarna biru ini merupakan URL yang sudah terpasangi UTM Tracker. Jadi, saat kamu melihat nya di Google Analytic akan secara otomatis Kamu bisa mengetahui kalau traffic ini datangnya dari channel Instagram

Dari link dan gambar di atas kita jadi tahu nih ada 5 Parameter yang bisa kita terapkan pada url. Diantaranya adalah:

  1. utm_source: parameter ini berfungsi untuk memberi informasi dari mana datangnya traffic kamu.
  2. utm_medium: parameter ini berfungsi untuk mengetahui pada medium/bagian apa orang mengklik link kamu.
  3. utm_campaign: parameter ini untuk menunjukkan jenis campaign apa yang kamu jalankan.
  4. utm_term: term bertujuan untuk memberi tahu keyword apa yang kamu gunakan, baik itu paid ataupun organik.
  5. utm_content: mempunyai fungsi untuk membedakan materi apa yang sedang dibagikan, seperti text atau gambar.

4. Analisa traffic menjadi lebih mudah!

Kini dengan menggunakan UTM, Kamu akan menjadi lebih mudah untuk mengidentifikasi traffic dari semua channel yang kamu pakai. Hanya dengan menambahkan kode sederhana, kamu jadi bisa melacak dari mana saja sumber traffic websitemu.

Kamu jadi bisa mengetahui dari mana saja sumber traffic terbanyak websitemu, meneliti konten seperti apa yang sebenarnya paling banyak dibaca dan di sukai audiens, atau bahkan bisa menjadi solusi untuk pendukung untuk melakukan A/B testing dan sebagainya.

You may also like