3 Tantangan Dari Kebertahanan Pencak Silat

Pencak Silat merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia yang masih bertahan hingga sekarang. Kebertahanan yang terjadi pada kebudayaan pencak silat tentu saja tidak lepas dari berbagai tantangan yang harus dihadapi agar tetap eksis sampai saat ini. Apabila tidak dapat mengatasi tantangan yang ada, maka pencak silat lama kelamaan akan hilang dan terlupakan.

Kebertahanan Pencak Silat
Pencak Silat

Baca juga : Silat Malaysia Juga Masuk Warisan Budaya Tak Benda, Apa Bedanya dengan Pencak Silat Indonesia?

Tantangan dalam menjaga kebertahanan Pencak Silat dibagi menjadi dua, yaitu tantangan yang berasal dari pengaruh Eksternal dan Internal Perguruan. Kedua hal tersebut sangat penting demi menjaga kebertahanan Pencak Silat.

PENGARUH INTERNAL

Pengaruh eksternal yang dimaksud adalah tantangan yang berasal dari luar Perguruan Pencak Silat. Pihak diluar perguruan berperan penting dalam kebertahanan pencak silat karena apabila pencak silat memiliki reputasi yang negatif akan membuat masyarakat tidak tertarik untuk bergabung dan lama kelamaan pencak silat akan hilang. Tantangan perguruan Pencak Silat dalam menjaga kebertahanan pencak silat yang berasal dari pengaruh eksternal yang pertama adalah;

1. Kebudayaan Yang Dianggap Mistis

Stigma seperti itu tentu tidak timbul begitu saja, ada alasan tertentu sehingga masyarakat menilai bahwa pencak silat merupakan kebudayaan yang kental dengan ilmu gaib. Alasannya adalah dahulu para pesilat rutin latihan malam hari. Mereka pun latihan di tempat yang tertutup dan tidak mudah dilihat oleh orang lain. Pakaian mereka yang dominan hitam pun membuat mereka makin menyatu dengan gelapnya malam.

Lalu stigma yang ada pada masyarakat diperkuat dengan cara pesilat yang beratraksi saat penerimaan anggota baru. Atraksinya adalah mengupas kelapa dengan gigi, tangan disiram dengan air keras, memecahkan bata dengan kepala, dan lain-lain.

Baca juga : Mengenal Ritual Sasahan PSHT yang Kerap Dianggap Mistis

Setelah atraksi yang berhubungan dengan kekuatan fisik selesai, biasanya atraksi ditutup dengan pengebanan. Para anggota akan berbaris melebar ke samping dan berhadapan dengan satu orang pelatih yang bertugas mengeban mereka. Anggota tersebut akan terpental dan jatuh secara satu persatu tanpa disentuh oleh pelatihnya. Ini merupakan salah satu alasan terkuat yang membuat pencak silat dipandang sebagai kebudayaan yang kental dengan ilmu gaib/mistis.

PENGARUH EKSTERNAL

Tantangan Perguruan Pencak Silat dalam upaya mempertahankan kebertahanan pencak silat bukan hanya berasal dari eksternal saja, tetapi juga dari internal. Internal yang dimaksud disini tentu saja dari perguruan. Baik yang masih anggota, pelatih, ataupun kebijakan yang dibuat oleh perguruan.

Pengaruh internal juga sangat berperan penting dalam menjaga kebertahanan pencak silat. Apabila pengaruh eksternal sudah diatasi namun pengaruh internal belum dapat teratasi maka hasil yang didapat akan kurang maksimal. Tantangan yang berasal dari Internal perguruan adalah;

1. Kegiatan Latihan Rutin Yang Keras

Kegiatan rutin yang dilaksanakan di tiap ranting dapat dibilang keras karena pelatih tidak segan untuk menghukum para anggotanya apabila mereka melakukan kesalahan. Hukuman yang diberikan biasanya hukuman fisik, seperti push up, sit up, bahkan tak jarang pelatih membawa tongkat bambu yang digunakan untuk memukul kaki atau tangan anggotanya sebagai hukuman dan membuat efek jera. Bahkan, ada anggota salah satu perguruan pencak silat yang meninggal saat latihan karena latihan yang terlalu keras dan hukuman dengan kontak fisik yang berlebihan.

Alat latihan pencak silat
Tongkat bambu untuk latihan silat

Baca juga : Kronologi Pesilat Tulungagung Tewas saat Latihan Tengah Malam hingga 4 Orang Ditetapkan Tersangka

2. Ujian Yang Dominan Bersifat Fisik

UKT (Ujian Kenaikan Tingkat) dilaksanakan selama empat hari dengan kegiatannya yang sangat padat dan didominasi oleh ujian berbentuk ujian fisik. Mereka bahkan sudah mulai diuji sejak mereka turun dari truk. Tempat mereka istirahat selama ujian pun hanya sekedar terpal tanpa ada dinding yang melindungi mereka dari angin dan percikan hujan. Ketika malam tiba maka mereka harus rela tidur dengan ditemani angin pegunungan yang dingin. Padahal mereka harus istirahat cukup dan masih harus menjalani ujian yang sangat berat.

Penjabaran diatas merupakan tantangan yang harus diatasi oleh Perguruan Pencak Silat agar pencak silat dapat terus eksis. Tentu bukan hanya tugas perguruan saja, kita sebagai masyarakat Indonesia pun harus turut membantu dalam menjaga kebudayaan asli Indonesia ini. Ayo kita buat pencak silat tetap eksis dan mendunia, pencak silat bisa!

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *