3 Hal yang Dihindari oleh orang-orang Pandai Mengelola Uang

Tidak semua Jutawan terlihat kaya

Jutawan Pandai Mengelola Uang
Photo by businessinsider.com

Seorang Jutawan adalah mindset (pola pikir), bukan sebuah gelar.

Uang bukanlah kepemilikan, itu adalah perasaan. Jika Anda memahami konsep uang, Anda bisa menjadi kaya. Kaya raya!

Baik untuk memiliki uang dan hal-hal yang dapat dibeli dengan uang, tetapi juga baik, untuk memeriksa sesekali dan memastikan bahwa Anda tidak kehilangan hal-hal yang tidak dapat dibeli dengan uang. – George Lorimer

Itu sebabnya kebanyakan jutawan tidak merasa perlu untuk terlihat kaya. Mereka secara internal merasa kaya sebagai gantinya.

“The Millionaire Next Door,” sebuah buku oleh Thomas J. Stanley mengubah persepsi saya tentang kekayaan. Sebuah survei terhadap lebih dari 1.000 jutawan yang disebutkan dalam buku itu mengungkapkan kecenderungan pengeluaran umum.

Meskipun orang kaya dapat membeli hampir apa saja dan segalanya, mereka tidak.

Jadi, berdasarkan penelitian dan pembelajaran saya, berikut adalah 3 hal yang dihindari oleh orang-orang yang pandai mengelola uang.

1. Mereka tidak mengeluarkan uang untuk brand-brand mewah

Menjadi bagian dari “dalam keramaian” secara tradisional berarti memiliki barang-barang kelas atas seperti tas tangan Hermes, Bugatti bernilai jutaan dolar, atau jam tangan Rolex yang elegan.

Namun, hal ini menjadi kurang umum di antara orang yang sangat kaya.

Menurut artikel Business Insider, 1 persen penerima teratas di Amerika Serikat telah membelanjakan lebih sedikit untuk barang-barang material sejak 2007.

Dalam salah satu wawancaranya, Bill Gates menyatakan bahwa jam tangannya hanya berharga $10.

Bukan rahasia lagi bahwa Mark Zuckerberg menyukai kaos abu-abu biasa.

Jutawan dan miliarder berfokus untuk memanfaatkan uang dan mengumpulkannya sebaik mungkin daripada membelanjakannya untuk peralatan desainer mahal yang tidak sesuai dengan gaya hidup dan pola pikir mereka.

Alih-alih membeli produk bermerek, banyak orang kaya memilih membelanjakan uang mereka untuk pendidikan, kesehatan, dan kebugaran.

2. Mereka tidak menghabiskan banyak uang untuk kenyamanan bepergian

Jika Anda berpikir kebanyakan orang yang duduk di kursi pesawat kelas bisnis kaya raya, Anda mungkin salah.

Bahkan jika mereka memiliki kebebasan finansial untuk membayar lebih, individu yang rasional lebih suka bepergian dengan sederhana.

Misalnya, Ingvar Kamprad, pendiri IKEA, yang diperkirakan memiliki kekayaan senilai $58,7 miliar, percaya bahwa perjalanan kelas bisnis adalah kemewahan ekstra. Akibatnya, semua karyawan IKEA bepergian dengan kelas ekonomi dan tinggal di akomodasi murah terlepas dari posisi mereka.

Meskipun memiliki lebih dari $95 juta, Daniel Radcliffe mengendarai Fiat Punto seharga 20 grand.

Menurut buku “The Millionaire Next Door:”

“50% dari jutawan tidak pernah menghabiskan lebih dari $29.000 untuk sebuah kendaraan. Mereka jarang menyewa mobil baru atau membeli mobil mahal.”

Pakar keuangan tahu bahwa membeli yang lama adalah nilai terbaik dan memelihara mobil yang sama untuk waktu yang lama menghemat uang.

3. Mereka tidak membeli rumah mewah yang tidak mampu mereka beli

Tahukah Anda bahwa Warren Buffett memiliki tempat tinggal yang hanya bernilai 0,001 persen dari keseluruhan kekayaannya?

Mark Zuckerberg juga tinggal di rumah yang setara dengan 0,01% dari kekayaannya.

Kepala eksekutif Zappo, Tony Hsieh, tinggal di “Llamapolis,” sebuah taman trailer Las Vegas yang ia bangun pada tahun 2014.

Rumah-rumah mewah adalah “perangkap yang mencegah individu menumbuhkan uang mereka.”

Robert Kiyosaki, penulis buku klasik keuangan “Rich Dad Poor Dad,” berpendapat bahwa tempat tinggal mewah harus dilihat sebagai kewajiban daripada aset karena mahal, dan nilainya tidak selalu naik.

Para jutawan mengetahui fakta ini, jadi mereka hanya berinvestasi di rumah yang terjangkau. Jika mereka membeli rumah besar yang tidak mampu mereka beli, tabungan mereka akan mati, dan segera kemewahan mereka akan berubah menjadi kewajiban terbesar mereka.

Tinggal di lingkungan yang makmur juga berarti Anda cenderung meniru pola pengeluaran tetangga Anda dan cenderung tidak membangun kekayaan dari waktu ke waktu.

Kesimpulan

Jadi, menjadi jutawan bukan tentang mengenakan pakaian bermerek atau bepergian dengan mewah. Ini juga bukan tentang menjadikan rumah Anda sebagai kewajiban.

Memiliki satu juta dolar tidak berarti meledakkannya pada gajah putih.

Ukuran kekayaan adalah kebebasan. Jika Anda menjalani kehidupan yang penuh tekanan meskipun memiliki jutaan, maka mungkin, Anda tidak menggunakannya dengan bijak.

Menjadi seorang jutawan berarti memahami keinginan sejati Anda dan menjalani gaya hidup yang sesuai.

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *