Peranan Teknologi Marketing dalam Implementasi Digital Marketing di Indonesia
Konsep Digital Marketing atau pemasaran digital, sudah sangat populer beberapa tahun belakangan ini, hal tersebut didukung oleh pertumbuhan pengguna internet di Indonesia yang berkembang cukup pesat. Menurut laporan We Are Social, terdapat 204,7 juta pengguna internet di Tanah Air per Januari 2022. Jumlah itu naik tipis 1,03% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada Januari 2021, jumlah pengguna internet di Indonesia tercatat sebanyak 202,6 juta. Tren jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Jika dibandingkan dengan tahun 2018, saat ini jumlah pengguna internet nasional sudah melonjak sebesar 54,25%. Sementara itu tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 73,7% dari total penduduk pada awal 2022. Tercatat, total penduduk Indonesia berjumlah 277,7 juta orang pada Januari 2022. Dari pertumbuhan pengguna internet tersebut, sudah sewajarnya Digital Marketing atau pemasaran digital, menjadi saluran yang relevan untuk dapat memasarkan produk dan jasa kepada masyarakat masa kini, karena pemasaran berbasis digital dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronik atau internet dan dipadukan dengan berbagai strategi pemasaran serta berbagai platform media digital yang memudahkan konsumen atau pelanggan untuk saling berkomunikasi dengan Marketer.
Beberapa contoh teknik pemasaran yang termasuk dalam pemasaran digital adalah SEO (Search Engine Optimization), periklanan online seperti Meta Ads dan Google Ads (Untuk mengetahui apa itu Meta ads dan Google Ads dapat klik tautan di sini), pemasaran email, dan lain-lain. Tentunya semakin berkembangnya permintaan akan layanan Digital Marketing, maka istilah Teknologi Marketing(Martech) menjadi salah satu aspek penting dan akan sering terdengar dalam penerapan Digital Marketing. Teknologi Marketing merupakan sebuah sistem dan juga tool yang dibuat sedemikian rupa untuk membantu para marketer dalam menjalankan tugasnya. Teknologi Marketing menjadi salah satu “senjata” yang akan membuat aktivitas pemasaran digital bisa berjalan dengan sukses. Penggunaan Teknologi Marketing di dalam pemasaran ditujukan untuk memaksimalkan strategi pemasaran perusahaan, sehingga bisa berjalan dengan lebih efektif dan juga efisien.
Dalam melakukan Digital Marketing dengan memanfaatkan Teknologi Marketing, salah satu manfaat terbesar yang dapat kita lakukan adalah kemampuan “measurement” atau “mengukur”. Peter Ducker, seorang ahli ekonomi yang disebut juga Bapak Manajemen Modern, pernah mengatakan “ If you can’t measure it, you can’t manage it”. Dari quotes tersebut, aktifitas mengukur menjadi sangat penting, tidak terkecuali dalam aktifitas pemasaran, karena hasil yang dihasilkan dapat dikelola menjadi lebih efektif dan efisien.
Aktifitas mengukur tersebut, dalam dunia Teknologi Marketing, akan ditunjang melalui aktifitas “Tracking”. Apa itu tracking? Tracking merupakan sebuah aktifitas instalasi atau penanaman tracker/pelacak, pada media digital seperti website, aplikasi, sosial media dan lainnya, demi mendapatkan data yang berguna untuk mengukur sampai dengan menganalisa yang pada akhirnya akan memberikan valuable insight berguna untuk perusahaan.
Beberapa contoh platform Marketing Analytics Technology yang umum melakukan proses tracking untuk digunakan dalam keperluan pemasaran digital adalah Google Analytics, Firebase, Facebook Analytics dan lain lain(Untuk mengetahui platform tersebut dapat klik tautan di sini). Platform tersebut memiliki manfaat untuk memberikan insight untuk marketer dalam melakukan aktifitas digital marketing dengan melacak dan mengolah data yang datang dari website, app dan media lainnya.
Google Analytics contohnya, merupakan Marketing Analytics Technology yang digunakan untuk menganalisis kinerja website dan aplikasi, melacak, melihat umur, dan mengetahui jumlah pengunjung. Tidak hanya itu, masih banyak lagi fitur Google Analytics yang bisa dimanfaatkan.
Selain manfaat analitik, terdapat martech yang berfungsi sebagai wadah antar penyedia jasa layanan pemasaran digital, seperti contoh terdapat penyedia layanan Google Ads seperti Meta Ads, Publisher atau bahkan platform CRM(Customer Relationship Management).Untuk memberikan hasil yang optimal, perlu dilakukannya integrasi agar dapat memudahkan marketer dalam mengelola berbagai platform tersebut, salah satu yang biasa digunakan untuk integrasi tersebut adalah seperti Google Tag Manager, Facebook SDK, UTM Generator (Untuk mengetahui platform tersebut, bisa klik di sini) dan lain sebagainya.
Tentunya integrasi tersebut tidak hanya dilakukan kepada lintas layanan penyedia jasa pemasaran saja, namun juga bisa dengan internal perusahaan, agar terjadi sinergi data dari eksternal dan internal sehingga memberikan data yang aktual,kredibel dan memberikan insight yang berdampak untuk perusahaan.