Pernahkah hatimu remuk karena cinta? Atau merasa begitu terikat pada seseorang hingga takut kehilangan dia? Jika iya, lagu-lagu Bernadya pasti akan menyentuh hatimu, terutama karyanya yang ikonik,”Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan.” Dengan suara merdu dan lirik mendalam, Bernadya berhasil menyuarakan kisah cinta dan patah hati yang begitu universal. Bernadya Ribka Jayakusuma atau lebih dikenal sebagai Bernadya, adalah penyanyi asal Surabaya kelahiran 2004. Bernadya memulai karier musiknya lewat ajang The Voice Kids Indonesia 2016 bersama Tim Tulus. Meskipun minatnya di dunia musik berbeda dengan passion orang tuanya, Bernadya tidak membiarkan hal tersebut menghalangi langkahnya untuk mengejar mimpinya. Semangat dan dedikasinya telah menjadi kunci kesuksesan yang luar biasa.
Pada 2022, Bernadya memulai karier solo di bawah label Juni Records dengan merilis lagu perdananya seperti “Apa Mungkin” dan “Satu Bulan,” yang mencetak rekor pendengar di Spotify Indonesia. Terinspirasi dari beberapa musisi seperti NIKI, Tulus, Raisa, dan Taylor Swift, lirik Bernadya yang emosional dan relatable berhasil mencuri hati penggemarnya, yang dikenal sebagai Bersenadya. Lagu-lagunya juga menciptakan fenomena unik bernama “Waktu Indonesia Bernadya,” hal ini menambah daya tariknya di industri musik. Dengan lagu-lagu penuh makna, Bernadya kini menjadi sosok yang tak tergantikan di hati banyak orang. Berikut lagu-lagu Bernadya yang emosional dan relatable untuk menemani masa galau. Cek rekomendasi 5 lagu terbaik dari Bernadya di sini!
1. Kita Kubur Sampai Mati
Lagu “Kita Kubur Sampai Mati” adalah salah satu permata tersembunyi dalam album Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan milik Bernadya. Lagu ini dengan indah menggambarkan perasaan mendalam yang muncul saat sebuah hubungan berada di ujung tanduk. Lirik-liriknya yang puitis dan penuh makna mampu menggugah emosi pendengar. Salah satu lirik yang paling mengena adalah “Entah, lebih dingin mana hatimu atau penyejuk udara.” Kalimat ini menggambarkan dengan sempurna perasaan hampa dan kesepian yang dalam setelah ditinggalkan oleh orang yang kita cintai. Dinginnya ruangan seolah menjadi metafora untuk hati yang kosong. Melalui lirik ini, Bernadya berhasil menyuarakan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Pernahkah kamu merasakan sakit hati yang begitu dalam, hingga seakan seluruh dunia membeku? Lagu ini bisa menjadi teman setia dalam melewati masa galau kamu. Jangan lewatkan kesempatan untuk menggali makna mendalam di balik lirik yang penuh perasaan ini. Cek lebih lanjut di sini, dan biarkan lagu ini menemani perjalanan emosionalmu.
2. Kini Mereka Tahu
Siapa yang pernah atau sedang menjalani hubungan di mana kalian merasa berjuang sendirian? Jika iya, lagu “Kini Mereka Tahu“ pasti sangat relate. Lagu ini menggambarkan perasaan berkorban tanpa pernah benar-benar dihargai. Dalam hubungan itu, salah satu pihak terus berusaha menyesuaikan diri, bahkan hingga melampaui batas dan kehilangan dirinya. Liriknya sangat menyentuh, terutama dengan ungkapan ‘11.000 km’ yang menggambarkan jarak emosional yang begitu jauh. Hubungan yang tampak harmonis ternyata penuh drama itu sulit terlihat.
Di awal cerita, narator sering melebih-lebihkan kebaikan pasangannya, menciptakan kesan manis agar orang lain berpikir ia sangat beruntung. Namun, di balik kisah indah itu, tersembunyi sisi gelap yang disembunyikan. Sifat asli pasangannya sering melukai narator, namun ia tetap membela pasangan tersebut dengan sepenuh hati, bahkan di hadapan teman-temannya. Meski berkali-kali disakiti, ia tetap memberikan kesempatan, menunjukkan betapa dalam cintanya meski itu menyakitinya. Hingga akhirnya, ketika kebohongan terbongkar dan sifat asli pasangannya diketahui, narator berhenti menutupi kenyataan. Ia membiarkan semuanya terlihat apa adanya. Lagu ini adalah potret nyata perjuangan narator dalam menjaga citra hubungan yang sebenarnya tidak sehat. “Kini Mereka Tahu“ menjadi teman yang sempurna untuk menemani malam-malam penuh renungan, saat perasaan terasa begitu nyata dan mendalam.
3. Asumsi
Lagu “Asumsi“ hasil kolaborasi antara Adrian Khalif dan Bernadya sempat booming di akhir tahun, lagu ini menghadirkan kisah yang menggugah hati, menyentuh dilema yang kerap dirasakan para mantan kekasih. “Asumsi“ mengisahkan prasangka yang muncul saat kita merasa mantan telah melangkah ke hubungan baru, meski kenyataannya, keduanya masih sama-sama terjebak dalam usaha saling melupakan.Lagu ini juga mengeksplorasi sisi lain dari cinta yang tak hanya penuh kenangan, tetapi juga rasa bersalah. Ketika salah satu mencoba membuka hati lebih dulu, ia malah memilih menjauh karena belum siap menghadapi babak baru. Bukan karena sudah sepenuhnya pulih, melainkan karena luka lama yang masih terasa begitu nyata dan sulit dilupakan. Bagaimana dengan kalian? Pernahkah terjebak di persimpangan seperti ini, terikat oleh bayang-bayang masa lalu, namun ragu untuk melangkah ke masa depan? Hujan mungkin bisa reda dengan berteduh, tetapi bagaimana jika perasaan ini terus mengurung kita, tanpa jalan untuk maju ataupun kembali? Penasaran dengan pesan mendalam yang tersimpan dalam lagu ini? Yuk, eksplorasi lebih jauh dan resapi setiap emosi yang tertuang dalam “Asumsi“.
4. Ambang Pintu
“Ambang Pintu” adalah sebuah karya yang menyentuh hati, menggambarkan perasaan seseorang yang berada di ambang perpisahan. Liriknya yang puitis dan penuh makna berhasil melukiskan kesedihan, harapan, dan penerimaan. Ungkapan “Di ambang pintu ku menunggu siapa tahu kau kembali” menjadi pengingat akan harapan yang masih tersisa, meski logika berkata sebaliknya. Aransemen musik yang minimalis, dengan sentuhan piano yang lembut, semakin memperkuat emosi yang ingin disampaikan. Kombinasi antara lirik yang menyayat hati dan musik yang melankolis menciptakan sebuah karya yang tak terlupakan. Ditambah, bagian yang menyebutkan “perpisahan yang cukup dingin di awal Januari” menambah rasa kesendirian dan kesulitan yang mungkin terjadi di awal tahun, yang sering kali menjadi waktu refleksi dan perubahan dalam hidup seseorang. Pernahkah kamu berdiri di depan pintu, menunggu seseorang yang tak kunjung kembali? Perasaan hampa dan ketidakpastian yang digambarkan dalam lagu ini mungkin pernah kamu rasakan. “Ambang Pintu” tidak hanya sekadar lagu, tetapi juga sebuah refleksi tentang harapan, kehilangan, dan proses penyembuhan.
5. Masa Sepi
“Luka yang kau gores membekas abadi” memang menjadi ungkapan yang sangat kuat dalam menggambarkan perasaan terluka yang sulit dilupakan. Lirik lagu ” masa sepi” ini menyentuh sisi terdalam dari hati yang merasakan kesepian dan kehilangan, mengingatkan kita betapa beratnya menghadapi perpisahan yang meninggalkan bekas yang sulit dihapus. Lagu seperti ini juga bisa membawa kita kembali pada momen-momen tertentu dalam hidup, saat kita merasa hancur dan ditinggalkan. Aransemen musik yang minimalis menambah intensitas emosional lagu ini. Musiknya seolah berkomunikasi dengan perasaan yang tak terucapkan, menyampaikan ketidakpastian dan kesedihan yang mendalam. Suara Bernadya, dengan kelembutannya yang penuh perasaan, membawa kita seolah-olah berada dalam perjalanan yang sama—merasakan semua yang ia rasakan. Pernahkah kamu merasakan perasaan sepi yang begitu mendalam, sampai merasa dunia tidak lagi sama? Lagu seperti ini bisa jadi cerminan dari perasaan yang sulit dijelaskan, tetapi sangat nyata.
Kesimpulan
Dengan lagu-lagu penuh emosi dan makna, Bernadya telah menjadi teman setia bagi banyak orang yang tengah menghadapi masa-masa sulit. Melalui liriknya yang mendalam dan suara yang penuh perasaan, ia berhasil menyentuh hati pendengar, mengingatkan kita bahwa meskipun perasaan sakit dan kesepian sering datang, hidup harus tetap berjalan. Jadi, jika kamu sedang merasakan galau, jangan ragu untuk mendengarkan lagu-lagu Bernadya dan biarkan musiknya menjadi teman dalam perjalanan penyembuhanmu.
Lagu Bernadya mana yang paling membantumu melewati masa sulit? Bagikan ceritamu di kolom komentar ya!
Yuk, ajak temanmu untuk mendengarkan lagu-lagu Bernadya dan rasakan kekuatan musiknya bersama! Buat playlist khusus lagu-lagu Bernadya yang paling kamu suka dan bagikan kepada teman-temanmu!