Mengenal Pondok Pesantren di Indonesia

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar kita sebagai manusia. Kita tentu tidak dapat dipisahkan dengan pendidikan. Bahkan sedari kecil tentu kita dididik oleh orang tua, keluarga, dan lingkungan kita. Namun pendidikan tidak berhenti disana. Pendidikan formal menjadi salah satu kebutuhan yang tidak dapat dilewatkan khususnya di era ini. 

Pendidikan formal secara umum dapat kita kenali dengan jenjang pendidikan sedari Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan jenjang perkuliahan di universitas. Bersamaan dengan jenjang di atas, ada juga beberapa jenjang formal lainnya yang dibawahi oleh Kementerian Agama seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI, setara SD), Madrasah Tsanawiyah (MTS, setara SMP), dan Madrasah Aliyah (MA, setara SMA). Ada juga Sekolah Menengah Kejuruan untuk bidang khusus vokasi, pun Sekolah Luar Biasa untuk anak dengan kebutuhan khusus. 

Namun ada satu institusi pendidikan yang bagi sebagian masyarakat masih dianggap sebelah mata, meski apabila dilirik lebih teliti, memiliki sistem, konsep, kurikulum, dan hasil yang dapat bersaing dengan institusi pendidikan lainnya. yakni Pondok Pesantren.

Pondok Pesantren sebagai salah satu bentuk institusi pendidikan islam formal.
Pondok Pesantren sebagai salah satu bentuk institusi pendidikan Islam formal.

Sejarah Singkat

Pondok pesantren pada dasarnya merupakan sebuah institusi pendidikan keagamaan Islam yang telah ada sejak ratusan tahun lalu. Meski dalam konsep awalnya masih menggunakan sistem pendidikan tradisionalis. Institusi pendidikan ini biasanya dipimpin oleh seorang Kyai sebagai titik pusat pendidikan dan pengajaran keagamaan, baik dari segi ilmu pengetahuan, moral, dan akhlak.

Masjid yang selama ini dikenal hanya tempat ibadah, bagi pesantren telah difungsikan sebagai titik pusat pendidikan dan pengajaran yang berlangsung. Sistem tradisional yang biasa dilakukan adalah dengan duduk melingkar di sekitar Kyai sembari mendengarkan penyampaian materi pembelajaran. Santri, sebutan bagi murid dalam pesantren, menyimak dengan seksama atas apa yang disampaikan oleh Kyai.

Beberapa pondok pesantren tertua yang pernah tercatat dalam sejarah Indonesia antara lain; Ponpes Sidogiri (1745), Ponpes Jamsaren (1750), Ponpes Buntet (1950), Ponpes Miftahul Huda (1785), dan Ponpes Darussalam Gontor (1926).

Sistem Pendidikan

Secara umum pondok pesantren dikenal sebagai institusi pendidikan keagamaan Islam. Masyarakat awam selama ini masih banyak yang mengenal pondok pesantren dengan sistem pendidikan tradisionalnya saja. Yakni dengan konsep pendidikan non formal yang dipimpin oleh Kyai, materi yang diajarkan hanya berfokus dengan urusan agama saja, dan tidak memiliki prospek dalam urusan yang bersifat duniawi atau materialis.

Perlu diketahui, bahwasanya setelah ratusan tahun berlalu sistem pondok pesantren tentu sudah berkembang pesat mengikuti dengan perkembangan zaman. Meski di beberapa pondok pesantren masih menggunakan konsep tradisional yang disebutkan di atas. Namun sistem tradisional tersebut sudah diakui oleh negara melalui SKB 3 Menteri dan beberapa peraturan pemerintah lainnya.

Perkembangan sistem juga berdampak pada mulai terbentuknya corak-corak baru dalam dunia pesantren. Adapun beberapa corak yang telah terbentuk disebabkan dengan adanya penyempurnaan sistem, perkawinan lintas sistem, dan spesialisasi bidang.

Jenis Pondok Pesantren (Ponpes)

Pertama, Pondok Pesantren Tradisional

Merupakan institusi pendidikan yang menerapkan sistem tradisional sebagaimana yang diwariskan dari masa ke masa. Biasanya diiringi dengan pendidikan formal Madrasah (MI hingga MA) sebagai bentuk formalisasi pendidikannya. Konsep ini masih banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, khususnya Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Beberapa contohnya antara lain; Ponpes Sarang, Ponpes Lirboyo, dan Ponpes Tebuireng.

Pondok Pesantren Tradisioal dan santrinya
Pondok Pesantren Tradisional cenderung lebih leluasa dalam menerapkan aturan seperti aturan berpakaian.

Kedua, Pondok Pesantren Modern

Merupakan institusi pendidikan yang menerapkan sistem modernisasi pendidikan Islam. Diinisiasi oleh Pondok Modern Darussalam Gontor yang mencoba memasukkan ilmu umum sebagai penyempurna ilmu agama yang diajarkan sebagaimana pondok pesantren tradisional secara umum. Di sisi lain, modernisasi juga dioptimalkan dalam bentuk aturan-aturan ketat yang harus diikuti oleh seluruh civitas akademik di dalam pondok pesantren. Hingga saat ini, sistem ini telah dijadikan rujukan berbagai pondok pesantren modern yang berdiri setelah Gontor. Beberapa contohnya antara lain; Ponpes La Tansa, Ponpes Darul Qolam, dan Ponpes Al Mizan.

Pondok Pesantren Modern dan santrinya.
Pondok Pesantren Modern cenderung menerapkan aturan ketat contohnya dalam aturan berpakaian.

Ketiga, Pondok Pesantren Kombinasi

Merupakan institusi pendidikan yang menerapkan sistem kombinasi antara tradisional dan modern. Beberapa pondok pesantren menjadikan sistem kombinasi ini sebagai bentuk proses penyempurnaan dan pencarian jati diri baru bagi institusinya.  Sebab beberapa pondok pesantren merasa kebutuhan atas penyempurnaan atas sistem yang telah terbangun adalah sebuah keniscayaan. Baik dari pondok pesantren tradisional yang mulai memasukkan sistem modern, pun sebaliknya. Agar nilai-nilai kepondokpesantrenan tidak hilang dan tetap mengikuti tuntutan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman. Penulis tidak dapat menyebutkan contoh-contohnya sebab biasanya sistem ini terjadi di pondok pesantren yang masih berkembang dan menyempurnakan sistemnya.

Pondok Pesantren Tahfiz Daarul Qur'an
Pondok Pesantren Daarul Qur’an sebagai salah satu contoh pondok pesantren dengan spesialisasi menghafal Al Qur’an.

Keempat, Pondok Pesantren Spesialisasi

Merupakan institusi pendidikan yang menerapkan sistem spesialisasi bidang keilmuan tertentu atau fokus tertentu. Beberapa hal yang menjadi spesialisasi bidang antara lain; Tahfiz (menghafal) Al Quran, dakwah, Bahasa Arab, bahkan bisnis. Beberapa contohnya antara lain; Ponpes Daarul Qur’an (Tahfiz Al Quran), Ponpes Darullughah wa Dakwah (DALWA) (dakwah), dan Ponpes Tahfiz Entreprener Thursina (Tahfiz-bisnis).

Kelima, Sekolah Islam

Merupakan bentuk lain dari institusi pendidikan Islam yang berlepas diri dari konsep umum pondok pesantren seperti kehadiran sosok kyai dan sistem pengajaran di selasar masjid. Sekolah Islam ini bahkan dapat dikatakan sebagai sekolah umum yang memiliki pendidikan dan pengajaran Islam. Namun apabila ditilik lebih dalam, masih ditemukan banyak penerapan nilai-nilai kepondokpesantrenan dan Islam itu tersendiri seperti Bahasa Arab, masjid sebagai poros utama kegiatan, dan aturan-aturan Islam sebagai acuan aturan sekolah. Bahkan di antaranya telah memegang sertifikasi sekolah internasional. Beberapa contohnya antara lain; Jakarta Islamic SchoolMadina Islamic School, dan Global Islamic School.

Jakarta Islamic School sebagai salah satu corak pendidikan formal yang bersisian dengan Pondok Pesantren
Jakarta Islamic School sebagai salah satu contoh Sekolah Islam bertaraf Internasional.

Penutup

Pondok pesantren merupakan solusi dari kekhawatiran orang tua atas hasil dari sekolah umum yang cenderung kering dari nilai-nilai agama, pendidikan moral dan akhlak yang tidak terjamin, dan hasil lulusan yang hanya menguasai urusan material tanpa mengenal urusan spiritual. Dengan adanya keseimbangan antara urusan material dan spiritual, tentu manusia akan menjadi manusia yang benar-benar manusia. Baik secara akal pikiran, hati nurani, dan amal perbuatan.

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *