Kesempatan hanya datang untuk orang yang siap
Pernah dengar penggalan kalimat di atas ? Biasanya kalimat tersebut dapat kita dengar dari seorang motivator yang mana memang tujuannya untuk memacu orang-orang agar siap mengambil kesempatan, salah satunya adalah Kesempatan Kerja.
Bekerja adalah salah satu core kehidupan seseorang karena akan bisa menghabiskan lebih dari separuh umur manusia. Ada banyak hal yang bisa dilakukan apakah akan bekerja di sektor informal seperti berwirausaha dan bekerja sendiri dengan keahlian masing-masing (self-employed) atau bisa juga mendalami sektor formal yaitu bekerja di lembaga, perusahaan, atau instansi yang sudah memiliki badan hukum.
Pada kenyataannya untuk dapat bekerja di sektor formal bukanlah hal yang mudah dimulai. Pada masa pandemi tahun lalu, banyak perusahaan yang memberhentikan pekerjanya karena keadaan finansial yang memburuk membuat persaingan mencari kerja menjadi lebih ketat saat ini. Selain itu, tuntutan industri akan keterampilan-keterampilan yang menunjang pekerjaan di industri 4.0 dirasa tidak terpenuhi dengan pendidikan tinggi yang ada di Indonesia sehingga membuat adanya gap antara kualitas pendidikan tinggi dan tuntutan industri.
Hal yang tidak ideal ini menjadi tantangan tersendiri untuk para pencari kerja karena mau tidak mau harus menerima kondisi tersebut layaknya sebuah perperangan. Sebelum memulai perperangan tentu akan ada persiapan yang perlu dilakukan agar kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan dapat terwujud. Berikut adalah langkah-langkah Persiapan Kerja yang bisa diikuti untuk kamu lakukan :
1. Mengenali Diri Sendiri
Dunia terkadang terbagi menjadi dua ada yang menganut paham bahwa pekerjaan kita jangan sampai menjadi definisi diri kita seutuhnya dan adapula yang merasa bahwa pekerjaannya merupakan kehidupannya itu sendiri. Semua dikembalikan kepada pribadi masing-masing namun alangkah baiknya sebelum terjun ke dunia kerja kita sudah mengenal diri kita luar dalam. Walaupun mengenal diri sendiri merupakan konsep yang abstrak tapi bukan tidak mungkin. Perjalanan mengenali diri kita biasanya dapat dimulai dengan menanyakan kepada diri kita hal-hal seperti apa yang kita sukai, bidang apa yang ingin ditekuni dan lingkungan seperti apa yang ingin kita masuki. Tugas mengenal diri sendiri ini selain wajib juga bisa dibantu oleh pihak-pihak di luar diri kita yaitu mengikuti asesmen karir di lembaga psikologi seperti Konsultan Karir . Hasil dari asesmen psikologi ini akan memberikan gambaran penuh mengenai diri kita sehingga dapat membantu kita menemukan karir seperti apa yang cocok untuk kita.
2. Berjejaring (Networking)
Mempunyai banyak koneksi membuat pintu rezki kita menjadi lebih banyak sehingga peluang untuk mendapatkan kesempatan bekerja menjadi lebih besar. Hal ini bisa diimplementasikan dengan menjaga hubungan baik dengan kakak senior maupun dosen di kampus. Kakak senior dapat membuka cakrawala kita mengenai dunia kerja karena sudah lebih dulu menekuninya. Bergabung dengan komunitas juga menambah jejaring kita. Saat ini akses akan komunitas sangatlah gampang, kamu bisa mencari nama grup melalui telegram dan langsung bergabung. Kelas online berbasis komunitas juga sering diadakan untuk menambah ilmu anggotanya. Terakhir, dengan memanfaatkan LinkedIn sebagai sosial media profesional. LinkedIn dilengkapi dengan banyak fitur salah satunya adalah berjejaring, kamu bisa berhubungan dengan sosok ideal yang bekerja di karir impian kamu. Hal ini penting karena kamu bisa mengikuti histori perjalanan dia juga melihat keterampilan penunjang apa yang sudah dia punya untuk selanjutnya diikuti
3. Curriculum Vitae (CV)
Curriculum Vitae atau yang biasa disingkat CV merupakan tiket yang kita gunakan untuk Persiapan Kerja. Berbeda dengan tiket pada umumnya, kita harus menyesuaikan tiket kita agar tuan rumah dapat menerima kita. Sejatinya tidak ada format yang pasti yang membuat CV menjadi otomatis menjadi tiket emas namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatannya. Dalam membangun CV penting memposisikan kita sebagai rekruter dan membuat informasi diri kita sejelas-jelasnya, rapi, dan terorganisir. Untuk lebih lanjutnya kamu bisa membuat CV berdasarkan acuan ATS (applicant tracking system) di Resume . ATS sendiri merupakan tools terintegrasi yang membuat proses rekrutmen terotomisasi. Hal ini membuat proses screening CV pertama berlangsung otomatis melewati proses filtering format ATS itu sendiri.
4. Keterampilan Penunjang
Setelah melakukan riset kecil-kecilan mengenai profil ideal aspirasi karir kita di LinkedIn. Selanjutnya kita dapat mengikuti histori tersebut. Tidak dapat dipungkiri masih banyak lulusan baru tanpa pengalaman. Hal perlu dilakukan adalah selain mengikuti magang, lulusan baru juga dapat menambah keterampilan. Saat ini sudah banyak sekali kursus-kursus online yang tersedia, ada yang gratis maupun berbayar. Kita harus proaktif mencari informasi yang ada. Selain itu, saat ini sudah banyak program career enhancement untuk memberikan pelatihan intensif terkait digital skills, termasuk Rakamin yang menyediakan pelatihan intensif untuk Digital Marketing, Data Science, & UIUX Designer. Pelatihan intensif ini tentunya akan membantu Persiapan Kerja pesertanya.
Salam Sukses, Semangat!