Kenali 10 Manfaat Jahe bagi Kesehatan Tubuh Kita

Pasti sobat sudah tidak asing dengan rempah satu ini bukan. Jahe mudah kita temukan pada bumbu masakan, minuman, dan juga obat herbal. Jahe dengan bahasa ilmiah Zingiber officinale telah lama dikenal akan manfaatnya bagi kesehatan tubuh manusia. Tanaman ini memiliki khasiat pada kesehatan kardiovaskular, menurunkan tekanan darah, menurunkan gula darah, merekan nyeri menstruasi, kesehatan lambung, meningkatkan imun, mengurangi gejala penyakit sendi, meredakan mual muntah, meredakan morning sickness, dan mengobati sakit kepala.

Manfaat mengonsumsi jahe

1.Membantu memelihara kesehatan kardiovaskular

kandungan gingerol dan shogaol yang terdapat pada jahe mampu berperan sebagai antioksidan,anti-inflamasi, dan efek hipokolesterol. Jahe dapat meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh dengan cara menstimulasi otot jantung dan melancarkan  peredaran darah. Hal ini meningkatkan metabolisme dan membantu meredakan kram. Kemudian, jahe sebagai efek hipokolesterol akan menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan kolesterol HDL atau yang biasa disebut dengan kolesterol baik.

2. Menurunkan tekanan darah

Studi menemukan bahwa jahe memiliki efek hipotensif yang artinya dapat menurunkan tekanan darah. Mengonsumsi 0.3 hingga 3 mg/kg jahe akan memberikan khasiat berupa penurunan tekanan darah, sehingga hal ini dapat bermanfaat bagi penderita hipertensi.

3. Menurunkan gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin

Jahe diyakini efektif dalam menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh jahe memiliki kandungan mineral yang mampu meningkatkan sensitivitas hormon insulin.

4. Meredakan nyeri saat menstruasi

Jahe memiliki kandungan anti-inflamasi yang dapat meringankan nyeri akibat menstruasi. Berdasarkan studi, mengonsumsi the jahe sebanyak 3 kali sehari terbukti membentu meredakan keluhan kram menstruasi atau Dismenore.

5. Kesehatan lambung

Jahe bermanfaat untuk melindungi mukosa lambung dari agen ulserogenik (menyebabkan penurunan atau kerusakan mukosa lambung), menurunkan asam lambung serta mencegah iritasi lambung. Disimpulkan bahwa, jahe tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi risiko penyakit lambung seperti tukak lambung, tetapi juga membantu meredakan gejala gangguan pencernaan seperti gastritis dan refluks asam.

6. Meningkatkan sistem imun tubuh

Manfaat selanjutnya adalah kemampuannya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jahe mengandung senyawa antioksidan yang kuat, seperti gingerol, shogaol, dan zingeron, yang membantu melawan radikal bebas dan memperkuat pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit.

7. Meringankan gejala penyakit sendi

Senyawa-senyawa aktif dalam jahe telah terbukti mengurangi peradangan dalam tubuh, sehingga membantu mengurangi gejala arthritis, osteoarthritis, dan penyakit inflamasi lainnya. Dengan mengonsumsi jahe secara teratur, seseorang dapat mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan mobilitas sendi, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

8. Meredakan mual dan muntah

Dinyatakan bahwa kandungan gingerol, shogaol, dan zingeron pada jahe dapat mengurangi sensasi mual dengan mengurangi kontraksi otot lambung dan mempengaruhi reseptor saraf di sistem pencernaan.

9. Meredakan morning sickness

Rempah ini dapat meredakan gejalan morning sickness yang terjadi diawal kehamilan. Penelitian menemukan bahwa mengonsumsi wedang jahe pada ibu hamil mampu mengurangi frekuensi mual muntah selama kehamilan dengan cara menurunkan metoklopamid senyawa yang memicu mual dan muntah. Selain itu, kandungan berupa minyak Atsiri Zingiberena, Zingiberol, Bisabilena, Kurkuman, Gingerol, dan Flandrena mampu menghambat serotonin yang  berguna menghambat induksi hormon HCG (hormon yang diproduksi selama kehamilan) ke lambung.  Jahe juga dipercayai dapat menurunkan kontraksi otot-otot saluran cerna sehingga mual muntah dapat berkurang.

10. Mengobati sakit kepala

Jahe mampu mengobati sakit kepala dengan mengurangi gejala nyeri. Mekanismenya, jahe dapat menguransi produksi prostaglandin. Kemudian, jahe juga menekan leukotrien dan menghambat 5-lipoksigenase.

Referensi:

Rajan, J. K. (2018). Effect of Ginger tea on Dysmenorrhea among nursing students in Indore, Madhya Pradesh, India. Journal of Bioscience and Applied Research, 4(4), 361-376.

Al-Awwadi, N. A. J. (2017). Potential health benefits and scientific review of ginger. Journal of Pharmacognosy and Phytotheraphy, 9(7), 111 – 116.

Pairul, P. P. B., Susianti, S., & Nasution, S. H. (2018). Jahe (Zingiber officinale) sebagai anti ulserogenik. Jurnal Medula, 7(5), 42-46.

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *