Merajut atau crochet kini semakin populer di Indonesia, bukan hanya sebagai hobi kreatif tapi juga sebagai cara menghasilkan produk handmade bernilai tinggi. Sama seperti kegiatan DIY lainnya, crochet bisa menjadi aktivitas menyenangkan sekaligus produktif. Dari tas, kardigan, hingga boneka amigurumi, banyak karya cantik lahir dari benang dan hakpen. Namun, ada satu hal penting yang sering membingungkan crocheter: pemilihan jenis benang rajut yang tepat.
Dengan banyaknya pilihan benang rajut di marketplace, tidak jarang crocheter bingung menentukan mana yang benar-benar cocok dengan project yang akan dibuat. Jika salah memilih benang, terutama untuk wearable project, hasil rajutan bisa terasa panas saat dipakai, terlalu berat, atau bahkan membuat kulit gatal.
Oleh karena itu, yuk simak penjelasan tentang beberapa jenis benang rajut yang banyak dijual di marketplace Indonesia!
1. Benang Rajut Milk Cotton

Karakteristik Benang:
Pertama-tama, mari kita bahas Milk Cotton yang menjadi salah satu jenis benang rajut paling banyak dijual di marketplace Indonesia. Teksturnya halus, lembut di tangan, dan cenderung agak tebal sehingga mudah digunakan oleh pemula untuk belajar dasar-dasar merajut. Secara umum, komposisinya merupakan campuran katun dan milk fiber.
Namun, walaupun sama-sama disebut “Milk Cotton”, produk yang dijual di marketplace bisa memiliki komposisi bahan dan ketebalan berbeda tergantung produsen. Sebagai contoh, benang milk cotton yang dijual oleh Made by Bulat terbuat dari 20% milk fiber dan 80% cotton, sedangkan komposisi benang milk cotton yang dijual oleh rumahbenang88 terbuat dari 60% milk fiber dan 40% cotton. Perbedaan komposisi ini tentu saja berpengaruh pada harga, tekstur, dan kualitas hasil rajutan, jadi penting untuk memperhatikan deskripsi produk.
Rekomendasi Project:
Secara umum, milk cotton kurang ideal digunakan untuk wearable project karena teras agak berat dan panas di iklim Indonesia. Meski begitu, hal ini juga bergantung pada ketebalan atau ply benangnya. Jika menggunakan milk cotton dengan ply lebih kecil, seperti produk dari rumahbenang88, benang ini bisa cukup nyaman untuk project wearable ringan, misalnya mesh vest.
Sementara itu, milk cotton dengan ply lebih besar lebih cocok untuk non-wearable project, misalnya boneka amigurumi, topi, atau dekorasi rajut.
Kisaran Harga:
Rp6.999 – Rp13.800 per gulung
2. Benang Rajut Cotton Combed

Karakteristik Benang:
Cotton combed adalah jenis benang rajut yang terbuat dari 100% katun. Benang ini dihasilkan melalui proses penyisiran (combing), di mana serat-serat pendek dan kasar dihilangkan sebelum dipintal menjadi benang. Hasilnya adalah benang yang halus, lembut, adem, tidak berbulu, dan jatuh saat dirajut.
Namun, cotton combed memiliki kelemahan yaitu mudah split. Jika dilihat lebih dekat, pilinannya terdiri dari serabut-serabut kecil sehingga benang bisa mudah terbelah saat hakpen masuk. Oleh karena itu, perlu ekstra hati-hati saat menggunakannya, terutama bagi pemula.
Rekomendasi Project:
Karena teksturnya yang halus dan adem, cotton combed sangat cocok untuk wearable project seperti sweater, kardigan, syal, atau topi. Benang ini juga sering digunakan untuk project pakaian bayi karena terasa lembut di kulit.
Kisaran Harga:
Rp14.200 – Rp35.000 per gulung
3. Benang Rajut Akrilik

Karakteristik Benang:
Benang akrilik termasuk salah satu jenis benang rajut yang paling mudah ditemukan dan harganya relatif terjangkau. Teksturnya sekilas mirip milk cotton, tetapi bahannya cenderung terasa lebih panas dan bisa menimbulkan rasa gatal jika digunakan langsung di kulit. Karena sifat ini, benang akrilik kurang nyaman dipakai untuk wearable project, terutama di iklim tropis seperti Indonesia.
Rekomendasi Project:
Benang akrilik sangat populer digunakan untuk non-wearable project, terutama boneka amigurumi karena hasil rajutannya kokoh dan warna-warnanya sangat variatif. Selain itu, benang akrilik juga bisa dipakai untuk membuat taplak meja, atau tas rajut. Untuk project tas, sebaiknya tambahkan lining agar tas rajut lebih kokoh dan tahan lama.
Kisaran Harga:
Rp11.853 – Rp21.999 per gulung
4. Benang Rajut Mohair

Karakteristik Benang:
Benang mohair biasanya terbuat dari bulu kambing Angora yang dikenal memiliki serat panjang, kuat, dan tahan lama. Teksturnya ringan, empuk, dan berbulu, sehingga menghasilkan rajutan dengan tampilan fluffy. Namun, karena ukuran benangnya kecil dan berbulu, benang ini tidak disarankan untuk pemula. Stitch akan lebih sulit terlihat dan benangnya rawan tersangkut saat dirajut jika belum terbiasa.
Di Indonesia, benang mohair umumnya dijual dalam bentuk campuran, misalnya mohair + akrilik. Hal ini membuat harganya lebih terjangkau dibandingkan mohair dengan campuran katun atau wool.
Rekomendasi Project:
Mohair sangat cocok dipilih jika kamu ingin membuat wearable project ringan seperti sweater tipis, syal, atau vest. Jika merasa sulit menggunakan benang mohair, kamu bisa merajutnya bersama dengan benang lain seperti katun atau wool utnuk menambah kekuatan sekaligus memberikan tekstur berbulu. Kamu bisa lihat tutorial membuat sweater dari benang mohair di sini.
Kisaran Harga:
Rp17.999 – Rp110.000 per gulung
5. Benang Rajut Polyester

Karakteristik Benang:
Benang polyester memiliki tekstur agak kasar dengan permukan yang terasa seperti plastik. Sifatnya cenderung kaku, kokoh, dan tidak mudah melar. Warna benang biasanya tampak sedikit mengkilap, sehingga memberi kesan lebih “berkilau” dibanding benang katun atau akrilik.
Rekomendasi Project:
Benang ini kurang cocok digunakan untuk wearable project karena terasa kaku dan tidak nyaman di kulit. Namun, polyester sangat ideal untuk project yang membutuhkan kekuatan dan daya tahan benang, seperti tas rajut, dompet, taplak meja, atau dekorasi rumah yang fungsional.
Kisaran Harga:
Rp9.999 – Rp14.450 per gulung
Memahami karakter setiap jenis benang rajut akan membantumu menentukan benang yang paling tepat untuk project yang akan kamu buat. Sebelum membeli benang, biasakan membaca deskripsi produk dengan teliti agar hasil rajutan sesuai dengan harapan. Jangan takut salah pilih, proses trial and error justru bisa memperkaya pengalaman sekaligus mengasah kreativitasmu. Selamat merajut!