Mengenal Apa itu Demokrasi Digital

Demokrasi Digital

Perkembangan teknologi Digital telah berdampak terhadap perubahan prilaku masyarkat. Mulai dari aktivitas sosial, bisnis, pendidikan seperti website rakaminstudent.com ini, hingga tak terkecuali aktivitas politik. Aktivitas Politik tersebut berdampak pada perkembangan kajian ilmu Komunikasi Politik. Terutama dalam kajian Media Baru yang memunculkan istilah Demokrasi Digital.

Apasih yang dimaksud dengan Demokrasi Digital ?

Secara komperhensif, Demokrasi Digital dapat dimaknai sebagai : “Praktik maupun upaya menuju demokrasi dengan mendayagunakan perangkat, media ataupun teknologi digital, baik secara online maupun offline.”

Teknologi Digital merubah berbagai aktivitas demokrasi seperti mobilisasi politik, strategi kampanye, polarisasi opini publik, tata kelola pemerintahan juga termasuk partisipasi masyarakat dalam memantau kinerja pemerintahnya.
Teknologi Digital juga telah mempermudah komunikasi masyarakat dengan para elit Politik atau Pemangku Kebijakan.

Masyarakat dapat secara bebas dan mudah untuk menyampaikan langsung aspirasinya pada seorang tokoh publik tertentu, melalui channel Sosial Media mereka, atau kepada institusi publik, melalu website resminya (tentu dengan tetap menjaga tatakrama yang baik ya gaes).

Kamu juga dapat membuat, merubah atau mendukung sebuah Opini Publik sebagai upaya advokasi isu tertentu, melalui platform petisi online, seperti : Change.org

Pemilihan Umum via Digital

Disamping itu, para kandidat calon eksekutif dan legislatif, juga sudah mulai serius menggunakan tools digital khususnya media sosial loh. Hal ini mereka lakukan, untuk mengenalkan diri dan membangun citra positif demi menarik simpati para calon pemilihnya. Terlebih, prosentase pemilih belakangan ini lebih banyak anak-anak millennial yang “nongkrong” nya di dunia maya.

Oiya, harusnya teknologi digital ini juga mulai bisa digunakan untuk aktivitas Pemilihan Umum kemarin, ya gaes. Dijamin deh bisa lebih menghemat budget dan menghindari potensi kerumunan ditengah Pandemi seperti sekarang ini. Adapun terkait potensi kecurangan, mungkin tidak bisa dihilangkan. Tetapi, dengan teknologi digital, tentu masih bisa diminimalisir. Karena dapat lebih mudah terdeteksi dan terkendalikan.

Partisipasi Digital

Sebagai masyarakat yang hidup di Negara Demokratis, kamu perlu memahami bahwa demokrasi bukan hanya soal Pemilu, lho. Tetapi, demokrasi juga soal bagaimana rakyat dapat berpartisipasi dalam pengelolaan Pemerintahan di setiap harinya. Salah satu hal terpenting yang dimungkinkan terwujud lainnya dengan adanya digitalisasi adalah Partisipasi Digital.

Partisipasi Digital

Partisipasi Digital digunakan untuk membantu masyarakat ikut terlibat dalam proses pembuatan kebijakan bersama Pemerintah.
Contohnya, Penentuan Agenda Pemerintah. Proses tahapannya adalah :

  • Pertama, menyediakan Data Center Media Digital. Yaitu proses menampung data dan informasi dari warga melalui piranti digital atau aplikasi. Data ini penting untuk memetakan isu ditengah masyarakat.
  • Kemudian, masyarakat dapat mendukung proses formulasi kebijakan seperti dengan menyumbangkan ide atau suatu rancangan kebijakan, melalui E-Musrenbang atau E-Planning via Website.
  • Setelah itu, masyarakat dapat turut serta mengawasi proses pengambilan keputusan, melalui siaran langsung di channel Youtube atau streaming lainnya. Nah, pada tahapan ini masyarakat juga dapat menikmati implementasi kebijakan dengan memanfaatkan fasilitas digital yang tersedia. Contohnya, sistem SAMSAT Online, yang terintegrasi dengan sistem SMART CITY.
  • Terakhir, setelah kebijakan ditetapkan dan dijalankan. Masyarakat dapat ikut serta mengawal dan mengevaluasi kebijakan lewat metode digital. Dengan memberi masukan, laporan, kritik atau saran. Contoh aplikasinya sudah ada loh, seperti : aplikasi LAPOR dan Qlue. Masukan inilah yang akan menjadi umpan balik / feedback bagi tahap penyusunan agenda diproses berikutnya.

Dari contoh proses tersebut, dapat dilihat bahwa demokrasi digital sebenarnya sudah menjadi bagian dari sistem tata kelola Pemerintahan di Indonesia loh.

Wah ternyata potensi Demokrasi Digital sangat besar ya !

Meskipun disisi lain, masih terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya, edukasi pemahaman dan akses teknologi yang belum merata ditengah masyarakat. Jangan sampai kasusnya seperti dinamika Belajar Online ya. Hehe

Semoga Teknologi Digital ini semakin optimal digunakan dalam aktifitas demokrasi di negara kita, ya gaes.
Demokrasi Digital ini tentunya akan berhasil, jika didukung oleh semakin baiknya etika moral kita dalam bersosial di dunia maya.

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *