Hidup dan bekerja di kota besar dengan populasi padat penduduk yang kian bertambah serta semakin berkurangnya lahan pembangunan, membuat sebagian orang memutuskan untuk tinggal di apartemen sebagai solusi yang dianggap tepat dan praktis. Terlebih, harga rumah yang semakin melejit membuat apartemen lebih diminati generasi milennial sebab masih terjangkau dengan pendapatan yang dihasilkan.
Perubahan gaya hidup ketika tinggal di apartemen akan sangat berbeda jika kita bandingkan dengan tinggal di daerah perumahan. Menjalani kehidupan sehari-hari di apartemen akan membawa perubahan yang memaksa kita untuk beradaptasi. Semua hal pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk dalam menghuni sebuah apartemen.
Berikut ini adalah ulasan tentang suka dan duka tinggal di apartemen.
1. Tingkat Individualistis Tinggi
Tidak dapat dipungkiri bahwa sikap individualistis yang cenderung cuek terhadap sesama penghuni sudah menjadi hal lumrah saat tinggal di apartemen. Sangat kontras dengan kehidupan bertetangga di perumahan di mana sesama warga saling mengenal dan bertegur sapa satu sama lain. Ratusan hingga ribuan orang yang tinggal di gedung yang sama, seolah hidup dengan dunianya masing-masing.
Sikap ramah tamah yang sudah menjadi budaya orang Indonesia pun terkisis perlahan. Sekadar bertukar senyum, mengenal wajah satu sama lain, dan ‘basa-basi’ ketika menunggu lift hampir jarang terjadi. Berdasarkan pengakuan penghuni apartemen, umumnya kehidupan di sebuah gedung apartemen memang cukup private.
Hilangnya ramah tamah dan keakraban memang sangat memprihatinkan, padahal saling mengenal sebatas tetangga antar unit dapat memberikan dampak positif bagi penghuni. Ketika terjadi keadaan darurat dan memerlukan bantuan, tetangga bisa menjadi tempat untuk mencari pertolongan pertama.
2. Kemudahan Akses karena Loka
si Strategis
Hadirnya sebuah gedung apartemen biasanya tak lepas dari aspek strategis yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Faktor lokasi dan efisiensi menjadi alasan utama mengapa banyak orang memilih tinggal di apartemen. Jarak yang dekat menuju gedung perkantoran maupun pusat perbelanjaan, mampu mengurangi biaya transportasi, waktu perjalanan, dan hemat tenaga.
Kepadatan lalu lintas sering dikeluhkan oleh masyarakat yang hidup di kota besar. Setelah melakukan rutinitas kerja yang melelahkan dan masih harus menghadapi kemacetan sangatlah menguras tenaga, biaya, dan waktu. Oleh karena itu sebuah apartemen biasanya dibangun dekat dengan askes jalan tol ataupun transportasi umum seperti Halte TransJakarta, KRL, MRT atau LRT untuk mempermudah mobilisasi.
3. Kebutuhan dalam Genggaman
Apartemen menjadi huninan one-stop living yang mampu memenuhi kebutuhan Anda dalam satu kawasan yang sama. Sebuah apartemen dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang bisa memenuhi kebutuhan Anda mulai dari ruang ibadah, ruang hijau, fasilitas kebugaran, ATM dan yang utama adalah fasilitas penunjang gaya hidup.
Fasilitas penunjang gaya hidup untuk keperluan sehari-hari seperti supermarket, mini-market, kafe, restoran, jasa laundry, sampai keperluan service elektronik sudah tersedia. Sehingga Anda tidak repot untuk pergi keluar kawasan apartemen hanya untuk membeli makanan dan berbelanja berbagai kebutuhan, cukup dengan melangkahkan kaki saja kebutuhan dapat terpenuhi.
4. Sangat bergantung dengan Lift
Lift memiliki pernanan penting bagi seluruh penghuni apartemen sebagai penghubung antar lantai. Mobilisasi didalam gedung apartemen sangat bergantung pada lift sebagai akses dari unit menuju berbagai fasilitas maupun sebaliknya. Tanpa kehadiran lift, Anda akan kehabisan energi untuk menyusuri tangga darurat di gedung yang memiliki puluhan lantai.
Memulai untuk berangkat lebih awal akan membantu Anda masuk ke dalam lift lebih cepat. Jangan berharap lift akan kosong dan bergerak cepat ketika memasuki waktu berangkat dan pulang kerja, menunggu lift akan melatih kesabaran karena harus antre 3-5 menit dan berbagi sesak didalamnya. Pernan vital lift ini dapat menjadi suka dan duka yang akan selalu di ingat bagi setiap penghuni.
5. Biaya Tinggal di Apartemen
Menikmati indahnya pemandangan kota dari atas gedung apartemen dan mendapatkan fasilitas yang terbilang lengkap pastinya memerlukan biaya-biaya tertentu yang harus Anda siapkan. Biaya ini akan digunakan untuk pengelolaan gedung, pemeliharaan lift, singking fund, biaya parkir, tagihan listrik, tagihan air, dan jasa laundry. Bagi sebagian orang hal ini berat untuk dilakukan, padahal biaya ini menjadi pengeluaran bulanan yang wajib kita keluarkan untuk tetap meraskan nikmatnya tingal di apartemen.
Duka yang dialami oleh para penghuni ketika mereka sudah mengeluarkan sejumlah uang untuk kenyamanan fasilitas, terkadang sering ditemui masih adanya kerusakan dari fasilitas yang disediakan seperti tidak berfungsinya salah satu lift, lampu koridor yang mati, atau adanya kebocoran saluran air. Di balik itu kita akan mendapatkan keamanan selama 24 Jam disertai kamera CCTV yang membuat penghuni merasa tenang. Tentu akan selalu ada harga yang harus dibayar demi sebuah kenyamanan.
Baca juga : 7 Biaya yang Harus Dibayar Saat Tinggal di Apartemen
6. Berbagi Parkir
Lahan parkir yang terbatas membuat Anda harus lebih jeli dalam mencari lokasi parkir yang tepat. Perlu diingat bahwa kita harus berbagi di lahan parkir dengan penghuni lain, tak sedikit dari mereka yang memiliki lebih dari satu kendaraan membuat lahan parkir semakin sempit. Terlebih bila gedung apartemen yang Anda tinggali terdapat mall didalamnya, selain berbagi dengan penghuni juga harus berbagi dengan para pengunjung mall.
Berbagi lahan parkir dengan penghuni menjadi salah satu suka dan duka lainnya. Kemampuan mengendarai mobil saat mencari parkir juga akan meningkat karena harus melalui jalan yang hanya muat untuk dilalui satu mobil. Setiap penghuni pasti menginginkan parkiran yang dekat dengan lobby gedung, lahan yang selalu terisi membuat tidak ada lagi lahan yang kosong. Hal ini membuat Anda harus siap berputar-putar mencari tempat lain yang masih tersedia seperti di basement yang tentu menyita waktu.
7. Bebas Banjir
Tinggal di wilayah Jakarta sangatlah rentan dengan bencana banjir saat musim penghujan tiba. Kekhawatiran banjir yang datang akan berkurang karena letak tinggal apartemen yang cukup tinggi dari permukaan darat, tak perlu lagi terburu-buru menyelamatkan barang dari banjir. Apabila lokasi apartemen Anda terdampak banjir perlu diwaspadai untuk mengamankan kendaraan dari banjir dan mempsiapkan kebutuhan makanan, karena kemungkinan besar Anda tidak bisa pergi keluar dari wilayah apartemen karena akses tertutup oleh banjir.
8. Khawatir akan Gempa Bumi dan Kebakaran
Tinggal di hunian vertikal tinggi menjulang memang memerlukan kesiapan diri untuk menghadapi berbagai hal yang bisa saja terjadi. Meski terbebas dari banjir tapi bencana lain tetap dapat mengintai para penghuni. Perasaan khawatir dan cemas akan meningkat bila bencana gempa bumi dan kebakaran di gedung apartemen, penghuni yang ada di lantai teratas akan merasakan dampak yang tinggi apa bila bencana tersebut terjadi.
Proses evakuasi tidak semudah saat Anda tinggal di komplek perumahan yang bisa langsung keluar dari rumah bila ada bencana dan dapat menyelamatkan beberapa barang bawaan. Anda harus melupakan barang berharga didalam apartemen dan menuju tangga darurat sebagi satu-satunya jalan untuk mengevakuasi diri.
9. Terbatas Ruang Gerak
Selama tinggal di apartemen kita akan dihadapkan dengan ruangan yang tidak terlalu luas. Ruang gerak sangat terbatas karena dikelilingi tembok di setiap sisi, berbatasan pintu dengan tentangga, dan berjalan sepanjang lorong untuk menuju lift. Hal ini membuat Anda melakukan aktifitas untuk menghilangkan rasa sumpek saat berada didalam. Sangat berbeda dengan tinggal di perumahan yang memiliki halaman depan dan berbatasan dengan jalan yang terasa lega.
Seperti apartemen studio yang biasanya berukuran 20-30 meter persegi, setelah diisi dengan furniture berbagai ukuran seperti lemari, tempat tidur, meja, dan rak. Ruangan akan terasa lebih kecil dan terkesan sempit bahkan untuk Anda yang tinggal sendiri. Tata letak furniture yang tepat akan memaksimalkan ruang untuk membuatnya lebih lega. Meski demikian,ruangan mungil ini memiliki kelebihan karena memudahkan Anda untuk membersihkannya.
10. Terganggu Suara Bising
Berbeda layaknya di perumahan yang memiliki tetangga samping kiri dan kanan, kita harus membiasakan diri bahwa selain di kiri dan kanan masih ada tetangga atas dan bawah. Suara kebisingan kadang mengganggu ketika kita sedang menginginkan ketenangan, suara ini bisa saja berasal dari aktifitas normal, tangisan anak kecil, sampai suara pesta yang mungkin sedang berlangsung di unit tetangga anda.
Kebisingan juga menjadi suka dan duka yang terjadi saat tinggal di apartemen, meskipun demikian hal ini bisa di atasi dengan menggunakan peredam suara, berbicara langsung dengan sang tetangga, dan bila kondisi bising ini sangat mengganggu, melaporkan hal ini ke pengelola bisa menjadi jawaban.
Saat tekad anda sudah bulat untuk pindah ke apartemen, pengalaman-pengalaman di atas mungkin baru bisa anda bandingkan sendiri. Berbagai kelebihan dan kekurangan yang dialami menjadi serba-serbi kehidupan di apartemen. Pada akhirnya, semua akan kembali kepada bagaimana penghuninya menghadapi suka dan duka yang dialami selama tinggal di apartemen.
Baca juga: 4 Apartemen Di Jakarta Selatan Yang Harga Sewanya Enggak Bikin Kantong Kering