Berpikir merupakan proses kerja otak dalam melakukan analisa terhadap informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan, pembuatan konsep serta pemecahan masalah. Uniknya, pola berpikir setiap orang tidak ada yang sama persis. Pola pikir cerdas adalah hal yang wajib dimiliki oleh para pencari kerja, antaranya Critical Thinking dan juga Design Thinking. Apa perbedaan antara keduanya? Mari kita bahas!
Dilansir dari LINOVHR, Critical Thinking merupakan kemampuan untuk berpikir secara kritis, jernih dan rasional tentang apa yang harus dilakukan atau apa yang harus dipercaya. Maka tidak sedikit orang yang memiliki critical thinking banyak mempertanyakan setiap aspek penting dalam suatu permasalahan. Lantas kenapa pencari kerja wajib memiliki critical thinking?
Tidak sedikit perusahaan yang mencari tenaga kerja dengan kualitas critical thinking yang baik, karena orang yang memiliki soft skill ini akan memiliki sikap sebagai berikut:
Sifat orang dengan Critical Thinking
- Mudah menyelesaikan masalah/Problem solver
Dalam menganalisa masalah, kita akan mencari lebih banyak bukti dan sebab terjadinya masalah. Maka kita akan menjadi lebih mudah mendapatkan solusi terbaik untuk memecahkan masalah. Dengan kata lain, critical thinking dapat meningkatkan kemampuan problem solving yang juga sangat penting dalam dunia kerja - Memiliki komunikasi yang baik
Dengan meningkatkan kemampuan berpikir kritis, secara tidak langsung juga bisa meningkatkan skill komunikasi kita, terutama dalam hal mempresentasikan gagasan dan ide-ide baru. Kita dapat menyampaikan ide dengan baik dan juga siap dengan jawaban untuk pertanyaan yang mungkin akan diberikan oleh rekan kerja. - Lebih open-minded
Ketika menerima informasi baru atau ketika sedang memecahkan sebuah masalah, kita harus lebih objektif dan melihat dari segala sudut pandang yang ada. Dengan begitu, kita akan menjadi lebih open-minded ketika menerima isu atau argumen yang disampaikan oleh orang lain - Tidak mudah tertipu
Critical thinking membuat kita lebih objektif dan selektif dalam mengolah informasi baru, maka tidak akan dengan mudah mempercayai sesuatu tanpa analisa yang logis dan mendalam
Dari semua poin diatas telah dijelaskan betapa penting nya memiliki cara berpikir kritis dalam dunia kerja dan untuk bersosialisasi dengan lingkungan kerja. Selain critical thinking, design thinking juga tidak kalah penting untuk dimiliki. Design thinking ini lebih kompleks karena menggabungkan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas yang tinggi.
Dilansir dari LOGIQUE, Design Thinking adalah metode yang digunakan untuk pemecahan masalah secara praktis dan kreatif dengan fokus utama pada users atau customer. Dalam hal ini, kita harus berusaha memahami kebutuhan customer dan menghasilkan solusi paling efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Design thinking ini penting dilakukan karena keputusan dibuat berdasarkan dengan keinginan customer bukan hanya dari data maupun asumsi saja.
Dalam design thinking terdapat 5 tahapan yang harus diikuti, yakni:
- Empathize, yaitu empati dengan customer.
- Define, yaitu mendefinisikan masalah.
- Ideate, yaitu menciptakan ide solutif.
- Prototype, yaitu membuat sample (contoh) dari ide atau produk yang sedang dikembangkan.
- Test, yaitu pengujian.
Kunci kesuksesan design thinking adalah dengan mengharmonisasikan pemikirian kritis dan pemikiran kreatif yang kita miliki. Menurut CLAUDE DIDERICH, design thinking mengkombinasikan critical thinking dan creative thinking sehingga terbentuk cara berfikir berbeda yang menjadi salah satu kekhasan design thinking. Diderich mendeskripsikan sebagai proses pemecahan masalah dimana kita melakukan observasi untuk memperkirakan solusi yang kemudian kita uji coba dan perbaiki terus menerus untuk mendapatkan solusi yang paling tepat.
Dalam hal pengharmonisasian pemikiran kritis dan kreativitas, bisa terjadi dalam 5 tahapan design thinking. Contohnya, saat empathize kita harus berpikir kreatif agar bisa eksploratif saat menggali informasi dari customer. Lalu saat define kita harus berpikir kritis agar mampu mengartikan permasalahan utama customer dengan tepat. Ketika proses ideate kita harus berpikir kreatif diawal guna mengimajinasikan berbagai kemungkinan solusi untuk customer, namun diakhiri dengan pemikiran kritis lagi untuk pengambilan keputusan akhir yang tepat.
Desing thinking ini sangat dinamis, maka dari itu kita harus siap beralih dan mengasah pola pikir kritis dan kreatif yang kita miliki. Namun dengan design thinking juga, kita dapat mengembangkan dan menyeimbangkan kemampuan berpikir kita yang lebih kompleks.