Di dunia gardening, pasti tidak akan asing dengan pupuk yang satu ini. Yups betul! Pupuk NPK. NPK merupakan pupuk yang memiliki kandungan unsur hara makro yang lengkap. NPK terdiri dari :
- N : Nitrogen
Nitrogen berfungsi sebagai penyusun asam amino (protein), asam nukleat, nukleotida serta klorofil. Oleh sebab itu, unsur nitrogen ini yang berperan sebagai penentu kehijauan pada daun tanaman kita, pertumbuhan tanaman secara keseluruhan menjadi lebih cepat serta meningkatkan kandungan protein pada hasil panen
- P : Phosphor
Unsur hara P berfungsi sebagai penyimpan dan menyalurkan energi untuk semua aktivitas metabolisme tanaman. Dampak positifnya adalah terpacunya pertumbuhan akar, memacu perkembangan jaringan, merangsang pembentukan bunga dan pematangan buah, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.
- K : Kalium
Unsur hara K pada tanaman salah satunya adalah sebagai aktivator enzim yang berpartisipasi dalam proses metabolisme tanaman. Selain itu juga membantu proses penyerapan air dan hara dalam tanah. Unsur hara K juga membantu menyalurkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh jaringan tanaman. Unsur K juga berperan penting dalam fase generatif yaitu pada saat pembungaan dan pembuahan.
Namun kendati dengan merk dan nama yang sama di pasaran, NPK memiliki fungsi dan peruntukannya itu sendiri. Berikut 10 jenis NPK berdasarkan fungsi dan peruntukannya :
- NPK Seimban. NPK seimbang yaitu NPK yang meiliki unsur yang simbang atau sama. Seperti contonya NPK 16-16-16, NPK 15-15-15, NPK 21-21-21 dan sebagainya yang memiliki Grade Fertilizer yang sama. NPK ini pada dasarnya bisa diaplikasikan pada semua fase tanaman, dari mulai vase vegetatif dan vase generatif.
- NPK, Tinggi N & K, Rendah P. Contohnya seperti NPK Mutiara Grower dengan grade fertilizer 15-09-20+TE, NPK Pusri dengan grade fertilizer 13-6-27+0.65B dan sebagainya. Jenis NPK ini biasanya dipakai pada fase generatif tanaman pada saat musim kemarau. Karena pada musim kemarau, tanaman lebih banyak memerlukan unsur nitrogen dan kalium. Serta biasanya diikuti dengan unsur hara mikro seperti pada grade fertilizernya terdapat kandungan TE (Trace Element).
- NPK Tinggi K, Seimbang N & P. Seperti NPK Kebo Mas dengan grade fertilizernya 12-11-20, NPK Pelangi dengan grade fertilizer 12-12-17-2 dan sebagainya. Jenis NPK ini biasanya diaplikasi saat tanaman memasuki masa generatif sampai tanaman mendekati panen.
- NPK Tinggi N & P, Rendah K. Seperti yang dimiliki oleh merk Cap Bunga Merah dengan grade fertilizer 15-15-6 disertai dengan magnesium. Tanaman yang menggunakan pupuk ini biasanya tanaman yang punya kadar lemak contoh tananamannya yaitu tanaman kelapa sawit, kakao, nilam dan tanaman yang memiliki wangi-wangian yang biasanya pupuk ini diaplikasikan pada fase vegetatif. Untuk masa generatifnya, bisa menggunakan pupuk jenis yang ke lima ini.
- NPK Seimbang + Magnesium. Misalnya seperti NPK merk Pelangi dengan grade fertilizernya 14-12-16-4, dimana 4nya adalah unsur Magnesium.
- NPK dengan Tinggi N, Rendah P & K. Seperti pada merk NPK Mutiara Sprinter dengan kandungan grade fertilizer 20-10-10. Pupuk NPK ini dikhususkan untuk fase vegetatif tanaman.
- NPK Rendah N, Tinggi P&K. Seperti pada merk NPK Mutiara Professional dengan grade fertilizer 9-25-25. NPK jenis ini biasanya dipakai pada fase generatif pada musim hujan. Karena pada fase generatif di musim hujan, tanaman lebih membutuhkan unsur Fosfor dan Kalium dibandingan dengan unsur Nitrogennya.
- NPK Tinggi Fosfor, Rendah N & K. NPK jenis ini biasanya dipakai pada fase vegetatif tanaman yang membutuhkan kadan fosfor tinggi.
- NPK Pola Menurun. NPK jenis ini diaplikasikan pada masa vegetatif tanaman.
- NPK dengan Pola Turun Naik, contohnya pada merk Fertila dengan grade vertilizer 28-6-13 + 3Mg0 + TE. Fungsi NPK ini diaplikasikan pada fase vegetatif tanaman yang diberikan jika sebelumnya tanaman sudah diberikan pupuk dasar yang mengandung unsur fosfor.
Demikian 10 jenis NPK beserta fungsinya teman-teman. Semoga bermanfaat!
Sumber :