Ilmu mendidik anak atau ilmu parenting, merupakan ilmu yang sering kali dilupakan oleh beberapa orang tua. Pengertian parenting adalah ilmu yang berkaitan dengan cara mengasuh anak. Untuk menerapkan ilmu parenting, ada 5 tips parenting yang dapat dilakukan orang tua dalam mendidik anak. Faktanya, tips parenting ini dapat dipelajari ketika sudah atau bahkan sebelum memiliki anak, setiap pasangan harus haus akan ilmu ini.
Mengapa ? Bukankah ilmu parenting itu lebih ditujukan kepada orang tua yang sudah memiliki anak?
Pada dasarnya ada beberapa materi yang wajib dipelajari pasangan yang akan menikah, dan salah satunya yaitu Ilmu Parenting. Dengan menerapkan tips parenting, nantinya apabila sudah memulai berkeluarga, keharmonisan keluarga akan lebih terjamin.
Lalu, kira-kira apa saja tips parenting yang harus diterapkan? Yuk simak beberapa contoh kegiatan parenting dibawah!
1. Menjadi contoh yang baik bagi anak
Ketika ingin menanamkan karakter positif kepada anak, berilah contoh yang baik kepada mereka, misalnya dengan selalu berkata jujur, berperilaku baik dan sopan santun terhadap orang lain, serta membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan.
Perilaku dan sikap anak cenderung akan meniru apa yang orang tuanya lakukan. Oleh karena itu, menjadi contoh yang baik bagi anak adalah salah satu tips parenting yang pentingnya parenting untuk dilakukan oleh para orang tua.
Selain membentuk sikap karakter positif, tunjukkan kepada anak rutinitas cara hidup sehat, seperti mengonsumsi buah-buahan dan sayuran setiap hari, menyikat gigi setelah makan dan juga menjelang tidur, serta membuang sampah pada tempatnya.
Dengan kita mencontohkan perilaku dan sikap baik, akan terbentuk sedikit demi sedikit karakter positif pada anak.
2. Tumbuhkan karakter positif mandiri pada anak
Melatih anak agar mandiri dapat ditanamkan dengan cara memberikan anak rasa percaya, kesempatan, dan apresiasi. Contohnya, dengan mengajarkan anak untuk merapihkan mainan setelah selesai bermain atau tempat tidurnya sendiri setelah bangun tidur dapat menanamkan karakter positif kepada anak secara perlahan.
Semasa anak mulai memasuki masa remaja, orang tua juga bisa mulai memberi dukungan dan membantu anak dalam menyelesaikan masalah pribadinya, yaitu dengan berdiskusi permasalahannya dan mengarahkan pikiran anak untuk mengambil sikap terbaik dalam menangani masalah tersebut.
Belajar mandiri tidaklah mudah bagi anak. Tunjukkan apresiasi dan kasih sayang pada setiap usaha dan keberhasilannya yang sudah anak dapatkan. Contohnya, dengan mengucapkan terima kasih atas hal yang sudah mereka kerjakan atau juga memberikan pujian ketika anak menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Orang tua juga bisa menyelipkan kalimat “Papa sayang dan bangga padamu” setiap kali mereka dapat mengerjakan sesuatu dengan baik. Dengan begitu, anak akan merasa dirinya berharga. Begitupun sebaliknya, disaat mereka berbuat salah atau gagal, jangan mengejek apa yang anak lakukan apalagi membandingkan dirinya dengan anak-anak lain. Ketika kita dapat memposisikan diri kita sebagai teman anak yang baik, maka akan tumbuh karakter positif pada anak.
3. Buat peraturan di rumah beserta alasannya
Menerapkan peraturan bisa membantu anak untuk belajar mengendalikan diri dan membedakan perilaku baik dan buruk. Ketika membuat peraturan, jelaskan alasan mengapa peraturan tersebut dibuat agar pesan yang ingin kita sampaikan tersebut dapat dipahami oleh anak.
Contohnya, tidak berlebihan dalam menggunakan gadget atau handphone karena tidak baik untuk kesehatan, atau tidak menonton TV sebelum pekerjaan rumah selesai.
Pastikan selalu konsisten dalam menerapkan peraturan yang sudah dibuat. Jika tidak konsisten, anak akan merasa bingung dan mungkin akan cenderung meremehkan peraturan yang ada. Dengan memberikan peraturan yang jelas, sedikit demi sedikit maka anak akan terbiasa untuk dapat menanamkan karakter positif dalam diri anak.
Mendisiplinkan anak memanglah penting, tapi tidak dengan cara mendidik yang terlalu keras, seperti melontarkan kata-kata kasar atau bahkan memukulnya. Kata-kata yang sering anak dengar adalah perkataan yang akan sering anak keluarkan. Anak yang terbiasa dipukul orang tuanya cenderung lebih suka berkelahi dan melakukan kekerasan dalam menyelesaikan masalah dengan teman-temannya.
4. Jangan terlalu memanjakan anak, tips parenting yang sering terabaikan
Orang tua mungkin tidak sadar bahwa selama ini selalu menuruti kemauan si buah hati. Nah, ini saatnya untuk menghentikan kebiasaan tersebut sekaligus memberi pembelajaran kepada anak agar ia tidak terlalu manja.
Contohnya, jangan turuti kemauan anak ketika menangis karena ingin menonton televisi saat waktu tidur malam, meminta dibelikan sesuatu yang tidak ia butuhkan, atau ketika ia merengek untuk bermain gadget disaat ada tugas yang belum diselesaikan. Mendisiplinkan anak merupakan salah satu bentuk peduli dan kasih sayang anak yang penting dilakukan orang tua dalam membentuk karakter positif pada anak.
Perlu diingat, jangan pula memarahi anak atau bahkan memukulnya ketika anak telat berbuat kesalahan. Cobalah menegurnya dengan lembut pada kesalahan pertamanya namun tegas ketika ia berbuat salah yang sama dan berikan pemahaman kepadanya. Ketika anak telah paham akan kesalahan yang anak buat, jangan lupa sisipkan pujian agar anak tetap dapat merasakan apresiasi dari orang tuanya.
5. Luangkan waktu untuk anak juga termasuk tips parenting lho!
Tragedi yang sedang terjadi pada 2020/2021 ini memberikan momen lebih untuk bisa menghabiskan waktu bersama anak. Baiknya kita dapat memanfaatkan untuk bisa melakukan parenting di masa pandemi ini. Anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya, bisa melakukan tindakan tidak baik atau berkelakuan buruk. Biasanya, mereka melakukan tindakan tersebut agar mendapatkan peFrhatian dari orang sekitarnya yang dapat memenuhi rasa ingin diperhatikannya.
Sesibuk apa pun, selalu luangkan waktu untuk terlibat dalam kehidupannya. Terlebih untuk para ayah, ini sangat penting untuk menjalin hubungan ayah dan anak yang baik. Biasanya orang tua yang cenderung punya waktu lebih sedikit dengan anaknya adalah ayah karena mencari nafkah. Tidaklah sedikit juga para ayah yang dapat meluangkan waktu untuk menerapkan tips parenting sering dianggap role model oleh anaknya.
Namun perlu diingat, melibatkan diri dalam kehidupan anak bukan berarti harus terus-menerus berada di sampingnya, lho!
Luangkan waktu untuk menjalin hubungan dan kegiatan secara berkualitas, seperti makan bersama, mengantarnya ke sekolah, datang pada acara yang diselenggarakan untuk anak, atau sebatas berbincang sebelum tidur mengenai apa saja kegiatan yang dilakukan oleh anak seharian ini.
“To be in your children’s memories tomorrow you have to be in their lives today”
– Barbara Johnson
Konsisten menerapkan tips parenting di atas memang tidak semudah yang dibayangkan, mengingat setiap orang tua juga memiliki keterbatasan soal waktu maupun tenaga. Akan lebih baik jika fokus pada hal yang paling perlu diperhatikan terlebih dahulu.
Yang tidak kalah pentingnya parenting, orang tua harus paham bahwa lingkungan dan usia bisa memengaruhi perilaku anak. Jadi, terapkan tips parenting sesuai usia dan perkembangan buah hati. Jika mengalami kesulitan dalam menerapkan tips parenting ini atau apabila anak memiliki masalah dalam berperilaku, cobalah untuk berdiskusi dan meminta saran dari orang tua lain, atau guru di sekolah anak.
sumber : alodokter