5 Fakta Menarik Jam Gadang Sumatera Barat!

Jam Gadang merupakan bangunan bersejarah yang berlokasi di pusat Kota Bukitinggi, Provinsi Sumatera Barat. “Gadang” merupakan bahasa Minangkabau yang memiliki arti “Besar” karena semua sisi dari bangunan ini memiliki ukuran besar. monumen ini dibangun pada tahun 1926 oleh arsitek Yazin dan Sutan Gigi Ameh sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada Controuler (sekretaris kota)

Ikon Bukittinggi dan Sumatera Barat ini memiliki keunikan dan cerita sejarah yang menarik. Hal tersebut dapat ditelusuri dari ornamen pada bangunan tersebut. Pada masa penjajahan Belanda, ornamen jam ini berbentuk bulat dan di atasnya berdiri patung ayam jantan. Pada masa penjajahan Jepang , ornamen jam berubah menjadi klenteng. Sedangkan pada masa setelah kemerdekaan, bentuknya ornamennya kembali berubah dengan bentuk gonjong rumah adat Minangkabau. Adapun keunikan lain dari Jam Gadang adalah sebagai berikut :

Jam Gadang Sumater Barat
Jam Gadang Bukitinggi Sumatera Barat (Photo by Ardian Mardiansyah on TravelPromo.com)

1. Jam terbesar kedua di dunia

Monumen bersejarah ini merupakan jam terbesar kedua di dunia setelah Jam Big Ben yang berada di London. Jam Gadang Sumatera Barat memiliki spesifikasi mesin yang sama dengan Jam Big Ben, yang membedakannya adalah dari segi tingginya. Jam Gadang memiliki tinggi 26 meter, sedangkan jam Big Ben memiliki tinggi 55 meter.

2. Mesin dibuat di Jerman

Mesin yang digunakan oleh Jam Gadang bukanlah sembarang mesin, mesin di produksi oleh pabrik Vortmann Recklinghausen, Jerman. Pabrik tersebut ternyata hanya memproduksi dua mesin jam yang setipe dengan mesin Jam Gadang Sumatera Barat, yaitu mesin Jam Big Ben di London, Inggris.

3. Dibangun menggunakan putih telur

Jam Gadang dibangun tanpa besi penyangga dan adukan semen. Pembangunan bangunan ini hanya terdiri dari pasir putih, Kapur serta putih telur sebagai perekatnya. Putih telur dipercaya memiliki kandungan zat perekat yang sangat kuat. Dalam sejarah, ada beberapa bangunan yang juga menggunakan putih telur sebagai perekat, seperti Mesjid Raya Sultan di Riau, Candi Borobudur di Yogyakarta serta bangunan bersejarah lainnya.

4. Memiliki empat tingkatan dengan fungsi berbeda

Bagian dalam Jam Gadang memiliki empat tingkatan dengan tingkatan pertama berfungsi sebagai ruangan petugas, tingkat kedua merupakan tempat penyimpanan pemberat bandul. Gempa 2009 yang mengguncang Sumatera Barat menyebabkan bandul tersebut patah, sehingga dilakukan perombakan oleh pemerintah setempat. Pada tingkatan ketiga terdapat mesin dari Jam Gadang dan tingkatan teratas adalah puncak bangunan yang berfungsi sebagai peletakkan lonceng Jam itu sendiri.

5. Angka romawi pada jam gadang

Angka pada Jam Gadang memiliki fakta menarik, yaitu angka Romawi yang terdapat pada jam tersebut. Tulisan angka empat yang ada di Jam Gadang menyimpang dari aturan penulisan angka romawi , karena tertulis IIII, bukan IV. Di sinilah letak keunikannya. Angka empat romawi yang seharusnya ditulis IV malah ditulis dengan angka satu berjejer empat (IIII). Salah satu ceritanya adalah penulisan angka 4 menggunakan angka romawi IIII merupakan permintaan dari salah seorang raja yang bernama Raja Louis XIV. Alasan dari raja ini meminta penulisan angka romawinya seperti itu adalah agar menyeimbangi angka romawi lainnya.

Nah, setelah mengetahui fakta menarik dari ikon kota tersebut, Apakah anda tertatik untuk melakukan wisata ke Bukittinggi Sumatera Barat? Kamu bisa menjadikan Jam Gadang sebagai salah satu list tempat wisata yang wajib kamu kunjungi di Sumatera Barat. Jam Gadang yang saat ini tidak hanya terdiri dari bangunan jamnya saja, namun juga terdapat taman dan air mancur di sekitar jam tersebut dan pastinya sangat instagramable bagi kamu para pecinta spot foto yang menarik.

Baca Juga : 3 Alasan Kamu Harus ke Coban Sewu Lumajang

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *