Bali bukan hanya tempat pariwisata, namun beragam jenis kuliner
Nama Bali sudah meluas sejak dulu dan sudah menjadi destinasi liburan yang cocok bagi wisatawan asing maupun wisatawan lokal. Setiap hari hingga setiap detiknya banyak wisatawan yang lalu lalang untuk memenuhi aktivitas Bali. Menjujung tinggi pariwisata sebagai prioritasnya, melihat pergerakan ekonomi Bali sendiri makin melesat masa perputaran perekonomiannya. Sayangnya, efek dari pandemi sirna begitu saja, tapi tidak begitu signifikan dampaknya.
Sektor pariwisata terkena imbasnya. Itu juga membuat sektor bisnis lain mulai tampak hilang ataupun turun harga sampai berimbas ke industri Food & Beverage. Namun, bisnis Food & Beverage untuk lokal Bali sendiri tidak pernah mati seperti warung makan babi guling, nasi lawar ayam sampai jajanan lokal Bali tampak masih ramai. Aksesnya pun juga tidak begitu sulit didapatnya. Singgah ke pasar tradisional pun masih terjamaah. Ini membuktikan bahwa bisnis kuliner lokal menjadi saingan bagi industri kuliner ternama yang ada di Indonesia.
Sebelum pandemi pun, berbicara tentang harga sudah tidak perlu dibahas lagi. Industri Food & Beverage ini telah menyatu dengan sektor bisnis yang lainnya. Bahkan menjadi suatu pencarian yang utama ketika sedang melakukan liburan. Salah satu kewajiban ingin mencoba kuliner lokal dari daerah lokalnya sendiri. Semua orang pun melakukan hal tersebut, selain mencari dimesin pencarian tempat wisata yang catchy, pilihan utamanya pasti kuliner.
Menelusuri media sosial seperti Instagram maupun Tik Tok, banyak sekali content creator makanan atau selebgram, mengunggah postingan destinasi kuliner terenak. Bukan hanya mengulas rasanya saja, termasuk harga rekomendasinya pun menjadi pusat informasi yang wajib bagi calon wisatawan yang akan berkunjung. Restoran ternama hingga lokasi yang entah berantah dimana pun menjadi pusat perhatian mereka. Bahkan sampai penjual gerobak mie ayam pun dijadikan konten sekarang. Nah, kali ini bukan membahas mie ayam, tapi kita akan mencari tahu bahwa mie instan dengan varian lengkap dapat mengenyangkan dan lebih enak. Porsi banyak dengan harga yang sangat terjangkau. Yuk kita lirik dulu mie instan terenak dan murah di Bali.
Mie Instan
Siapa sih yang tidak suka dengan mie instan. Pastinya semua orang suka dengan mie instan bukan. Beragam jenis dan merk mie instan mudah didapatkan dimana saja. Ada mie instan goreng dan mie instan rebus. Biasanya untuk anak kos, mie instan adalah peralihan ketika tanggal tua melanda. Pasti menjadi opsi yang tepat ketika perut lagi kroncongan ditengah malam. Harganya terjangkau, mudah didapat dan penyajiannya juga cepat.
Namun, pembahasan kali ini cukup berbeda dengan mie instan yang baru saja dijelaskan tadi. Jika kalian yang merantau ke Bali harus mencoba mie instan satu ini, kalian pasti dengan wajah gembira menikmati sajian mie instan terenak ini.
Mie Lontong Tahu Badrun Legend
Pada tahun 1990, Mie Lontong Tahu Badrun Legend ini berjualan didepan kantor Polda Bali menggunakan gerobak. Awalnya cuma berjualan tahu tek saja. Namun, permintaan untuk meminta dibuatkan mie instan begitu masif. Jelas yang mengusulkan ide ini pertama kali adalah bapak polisi yang kerja di Polda Bali. Semakin banyak permintaan, pada akhirnya diteruskannya mie instan ini menjadi menu baru dari Mie Lontong Tahu Badrun Legend ini.
Seorang pemilik bernama Badrun sekaligus menjadi nama usahanya, berkeliling menyusuri jalanan aspal untuk menarik pelanggannya sampai Pak Badrun dikasih tempat oleh masyarakat lingkungan Banjar Cerancam, Kesiman Petilan, Denpasar Timur, Bali, tepat diseberang Banjar (tempat berkumpulnya muda – mudi dan orang tua untuk melakukan aktivitas ritual & latihan gamelan) mereka. Namun, sekarang gerobak ini bergeser sedikit, tidak jauh dari tempat yang terdahulu, memiliki tempat sendiri adalah prioritas Pak Badrun untuk bisa berjualan dengan leluasa. Tempatnya begitu luas dan pastinya dengan gerobak yang legenda itu membawanya bisa sampai sekarang. Bahkan, anak-anaknya yang telah dewasa turut membantu usaha bapaknya ini.
Menu utama mie instan goreng dan rebus ini menjadi menu terlarisnya hingga saat ini. Bahkan, sekarang Badrun telah menambah menu baru pada menu minuman yaitu es teh. Berawal satu porsi dengan harga 5000 rupiah sampai saat ini satu porsi dengan harga 12.000 rupiah sudah dengan es teh, tempat ini tidak pernah sepi pelanggan. Selalu ramai dikunjungi pelanggan setianya.
Varian Mie Instan Badrun
Menu utama yang sering laris ini adalah mie instan gorengnya. Ada beberapa menu yang disuguhkan seperti mie instan goreng, mie instan rebus dan lontong tahu. Varian mie instannya begitu melimpah seperti tahu goreng, tauge, telur goreng atau bisa request telur rebus dan ditaburi bumbu kacang diatasnya, kemudian ditambahkan bawang goreng dan potongan cabai rawit (sesuai pesanan). Kemudian diberi kerupuk 2 biji sebagai pelengkap yang sempurna. Diakhir penyajiannya diberi sedikit kecap manis supaya bumbu-bumbunya menyatu dalam racikan yang sudah dibuat. Sangat sederhana bukan.
Namun, yang membuat cita rasanya mie badrun (biasa orang menyebutnya) ini menjadi lebih enak dan varian mie instan yang spesial adalah dari bumbu tambahannya yaitu ulekan bawang putih dicampur dengan minyak. Bumbu tersebut membuat varian mie instan ini menjadi lebih berbeda. Mie instan yang dipakainya adalah Mie Sedaap. Awal permintaan mie ini, Badrun menggunakan Indomie sebagai bahan utamanya, tapi sekarang beralih ke Mie Sedaap. Bahkan, tepat pada tahun lalu, mie Badrun disponsori oleh Mie Sedaapnya sendiri untuk melancarkan bisnis yang telah lama dia kerjakan.
Bertempat di Pusat Kota Denpasar
Lokasinya pun tidak jauh dari pusat kota Denpasar. Hanya melalui beberapa jalan besar dan mudah dilalui. Akses yang terbilang sangat mudah dan tidak bertele-tele, para pengunjung sangat mudah menemuinya. Mie Lontong Tahu Badrun Legend ini tepat dipinggir jalan. Kuliner yang satu-satunya ramai di daerah tersebut adalah Mie Lontong Tahu Badrun Legend. Jika kalian segera menuju ke lokasi, kalian akan mendapatkan sekumpulan orang yang ramai mengantre untuk memesan kuliner ini.