Siapa yang tidak kenal Lukman Otunuga? Analis pasar berkewarganegaraan Nigeria yang sering disebut-sebut di media internasional? Terkenal lantaran memahami pergerakan ekuitas dan sering mengisi berbagai pelatihan dan webinar tentang forex?
1. Tentang Lukman Otunuga
Benar, Lukman Otunuga tak lain seorang analis pasar yang sukses di dunia forex. Dilansir dari Nairametrics, gaji Lukman diprediksi berada di rentang $42,048 – $97,964. Adapun besar gaji ini disebabkan oleh minimnya jumlah trader di dunia.
Saat diwawancarai Nairametrics mengapa dirinya bisa sukses, Lukman menjawab kalau disiplin lah yang menjadi kuncinya. Ia menjawab, “Ketika sedang menghadapi pasar terbesar nan likuid, seorang trader harus percaya dengan strategi trading yang dimilikinya. Ia harus disiplin dengan backup planning dalam menghadapi risiko. Karena inilah kunci suksesnya.”
Lukman tidak asal menyebut, ia mengatakan itu berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya di analisis pasar. Bermodalkan gelar akademis MSc keuangan, ia memahami dan mendalami analisis fundamental dan teknikal. Selain studi kuliah, hal ini diperoleh Lukman dari rutinitasnya mengikuti berita terkait ekonomi makro dan keuangan.
Posisinya sebagai Analis Riset di FTXM sejak 2015 pun turut menyumbang kepiawaian Lukman dalam menganalisis Pasar. Buktinya, banyak media internasional yang mengutip pendapat Lukman di artikel-artikel mereka. Mulai dari Associated Press (AP), BBC, CNBC, NTA 2 (televisi terbesar di Afrika), hingga media Indonesia.
2. Cara Lukman Otunuga Memakai Analisa Teknikal
Lukman mengamini adanya ingatan dalam tubuh pasar, di mana harga dapat menuju titik awalnya. Mulanya harga bakal mengalami pergerakan di daerah Support and Resistance, baru selanjutnya mengalami Breakout atau Bounce. Oleh karena itu, seorang trader perlu memahami cara kerja daerah Support and Resistance.
Sebagai catatan, Support adalah suatu daerah di mana harga tertahan saat terjadi penurunan dari pergerakan sebelumnya, sedangkan Resistance tak lain level di mana harga tertahan saat harga mengalami kenaikan dari pergerakan sebelumnya.
Sepak terjang analisa teknikal Lukman dapat ditilik dari tanggapan Lukman terhadap kasus potensi kenaikan dolar berbasis data ketenagakerjaan pada tahun 2016. Saat itu, dolar diprediksi akan mengalami sentimen positif bahkan bisa melampaui ekspektasi.
Merespon hal ini, Lukman bilang kalau dolar berpotensi mengalami pemulihan. Hal ini bisa dilihat dari sudut pandang teknikal, di mana level 96.00 pada Resistance bisa melonjak menjadi level 97.00 (Support) sehingga dolar pun akan mengalami pemulihan.
Bahkan, level area bisa mencapai 12 lantaran sentimen investor yang positif dalam menanggapi kasus ini. Investor akan menunjukkan sinyal baik bilamana ada bau-bau kenaikan suku bunga dan optimisme bank sentral dalam mengintervensi.
Hasil analisis teknikal Lukman dapat dilihat pula pada berita emas yang mengalami kesulitan melewati level US $1.300 tiap troy ounce. Ceritanya, saat itu Amerika tengah mengalami kenaikan suku bunga dan ketidakpastian reformasi pajak.
Hal ini disebabkan pasang-surut situasi geopolitik di sejumlah negara (Catalonia-Spanyol dan Kurdi-Irak). Fluktuasi ini pun membuat poros dolar AS sulit diprediksi. Akibatnya, harga emas berada pada level Resistance US $1.300 per troy ounce.
Menanggapi hal ini, Lukman menyampaikan hasil analisis teknikalnya. Ia berpendapat kalau dolar AS bisa menguat apabila RUU pajak telah ditekan dan terjadi kenaikan rasio suku bunga. Setidaknya, emas akan tertahan pada level Resistance US$1.300 per troy ounce dan level Support US$1.260 – US$1.270 per troy ounce.
3. Tools Analisa Teknikal
Dilansir dari citya.m, Lukman menggunakan moving average sebagai tools dalam memperoleh keuntungan di FX market. Tools ini berasal dari harga penutupan rata-rata pada periode yang diinginkan.
Manfaat utama dari moving average tak lain dapat mengurangi volatilitas pasar sehingga memberikan gambaran pasar yang lebih jelas pada para trader. Alhasil, trader dapat mengkalibrasi probabilitas utama dengan probabilitas pelengkap.
Dengan informasi terkait probabilitas baru, trader dapat mengenali tren harga perdagangan dan tren harga yang menguntungkan. Ini berguna untuk mengetahui apakah harga mata uang sedang mengalami kenaikan atau penurunan tren. Bergantung pada besar-kecil nilai harga terhadap moving average.
Moving average juga dapat membantu trader memprediksi tren, lebih tepatnya ia menjadi sinyal masuk/keluar. Sinyal ini menjadi pengingat trader, apakah harga perlu menembus moving average atau malah sebaliknya.
Seperti kebanyakan indikator teknis lainnya, moving average turut dilengkapi dengan berbagai pengaturan, tetapi standarnya adalah SMA 20. Standar SMA 20 adalah representasi harga penutupan rata-rata dari 20 periode sebelumnya. Selain 20 periode, standar moving average juga bisa mematok angka 100 dan 200 periode sebelumnya.
4. Moving Average Buat Support and Resistance
Selain manfaat-manfaat yang sudah disebutkan sebelumnya, moving average dapat membantu trader menentukan level Support and Resistance setelah trading. Apabila moving average cenderung tinggi, trader dapat memasuki pasar ketika moving average diuji ulang. Di samping itu, moving average dapat menjadi penekan ketika tren pasar naik atau turun.
5. Bounce Atau Breakout dalam Trading Support and Resistance
Topik teknikal pasar berbasis Support and Resistance kerap kali menjadi bahan perbincangan para trader. Meskipun begitu, interpretasi teknikal pasar ini bisa bias, karena bergantung pada siapa yang menyampaikannya. Termasuk pula ketika dilontarkan oleh ahlinya secara langsung, yaitu oleh Lukman Otunuga seorang.
Berikut beberapa pandangan terkait Support and Resistance yang disampaikan oleh Lukman. Pandangan ini merupakan rangkuman dari materi-materi dan penyampaian Lukman pada webinar pada tahun 2018 silam.
Lukman berpendapat kalau area Support and Resistance perlu diketahui dan dikuasai oleh para trader forex. Pasalnya, harga mata uang ditentukan oleh batas nilai kedua level tersebut; di antara garis Support (batas bawah) dan Resistance (batas atas). Pada suatu kesempatan, harga mata uang bisa mencapai level terendah atau tertinggi baru.
Memahami cara main level Support and Resistance dapat membantu para trader mengenali peluang untuk menutup dan membuka perdagangan tatkala harga mata uang cenderung ke arah level ini. Barang tentu arah pergerakan ini bergantung pada bounce (mantul) atau break out (menyudahi) harga mata uang.
Bounce
Reaksi kebangkitan harga mata uang ketika mendekati batas Support atau Resistance. Apabila harga mata uang jatuh di dekat batas Support, maka harga akan melonjak dari level tersebut. Sebaliknya, di dekat batas Resistance, harga bakal memantul ke titik lebih rendah.
Seorang trader perlu menyadari bahwa grafik harga mata uang tidak selalu sesuai dengan teori Support and Resistance. Bisa saja sewaktu-waktu harga akan mencapai tingkat Support atau Resistance. Oleh karena itu, trader perlu mencermati seperti apa bounce pada harga mata uang.
Breakout
Berkebalikan dengan bounce, breakout adalah situasi saat harga hendak keluar dari tingkat Support atau Resistance, menembus titik rendah atau tinggi baru. Breakout cocok diterapkan untuk para trader yang mengetahui batas toleransi dan siap bertindak agresif/konservatif.
Strategi breakout dapat memaksimalkan keuntungan lantaran ia mampu menangkap harga awal tertinggi. Namun, breakout berpotensi menimbulkan kerugian ekstrem apabila harga mata uang kembali ke tingkat sebelumnya secara mendadak.
Sesudah harga mata uang mencapai tingkat Support atau Resistance, bisa saja trader merasa kurang yakin dengan pilihannya, apakah tepat menutup sekarang atau tidak. Soalnya, ketika sudah melakukan penutupan, ada kemungkinan harga terus mendekati tingkat baru atau kembali ke titik semula. Kejadian seperti ini sangat beresiko dan membahayakan trader.
Itu dia rahasia Support and Resistance milik Lukman Otunuga. Cara yang sesuai dengan analisa teknika; runut, komprehensif, dan logis. Apakah Anda siap mempraktikkan strategi trading ini? Atau ingin mengembangkan strategi trading sendiri?