Dalam menjalankan suatu bisnis, seorang marketer harus memahami marketing funnel, yaitu customer journey di mana seseorang yang awalnya tidak mengetahui bisnis kita menjadi tahu, dan pada akhirnya menjadi pelanggan.
Apa saja tahapan yang dilalui konsumen hingga akhirnya menjadi pelanggan yang loyal? Lalu, bagaimana seorang marketer mengambil peran dalam customer journey marketing funneling? Berikut penjelasannya!
Apa itu Marketing Funnel?
Marketing funnel, atau yang biasa disebut corong pemasaran, merupakan tahapan yang dilalui seseorang mulai dari tidak mengenal brand, kemudian mengenal, mempertimbangkan, hingga akhirnya melakukan pembelian. Secara prinsip, marketing funnel adalah proses di mana seorang marketer memanfaatkan tahapan customer journey untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan.
Neil Patel mendefinisikan marketing funnel sebagai kerangka kerja yang menggambarkan jalur yang ditempuh pelanggan sejak pertama kali menemukan merek, menjadi pelanggan, hingga akhirnya menjadi pendukung setia dari brand kita.
Mengapa Marketing Funnel Penting?
Dalam praktiknya, marketing funneling tidak semudah dan sesederhana seperti tahapan yang dilalui konsumen. Konsep tersebut memang penting, namun implementasinya di lapangan sering kali jauh lebih kompleks dibandingkan definisinya. Banyaknya persaingan serta kemudahan akses terhadap berbagai layanan penjualan membuat konsumen lebih leluasa dalam mempertimbangkan keputusan pembelian. Mereka tidak lagi terbatas pada satu toko atau satu wilayah geografis saja. Oleh karena itu, hal ini menjadi tantangan bagi marketer dalam menghadapi persaingan yang terjadi di setiap tahapan funnel. Marketer harus memahami tantangan yang ada, serta bagaimana cara menjangkau konsumen di setiap fase funnel tersebut.
Marketer dapat memanfaatkan campaign untuk menarik prospek baru, memelihara prospek yang sudah ada agar menjadi pelanggan yang loyal, dan masih banyak lagi strategi lain yang bisa diterapkan dengan memahami marketing funnel dalam bisnis mereka.
Tahapan Marketing Funnel
Sebagai customer journey, marketing funnel terbagi menjadi beberapa tahapan. Setiap tahapan dari marketing funnel memiliki ciri-ciri dan tantangan yang berbeda-beda. Berikut 4 tahapan marketing funnel.
1. Awareness
Pada tahap awareness, calon konsumen mulai mengetahui keberadaan brand kita. Tahap ini merupakan fase awal sebagai bentuk perkenalan brand kepada calon konsumen. Brand memperkenalkan identitas mereka mulai dari nama, pesan, hingga nilai yang ditawarkan—kepada pasar yang luas. Sementara itu, calon konsumen dapat menemukan merek melalui berbagai saluran periklanan. Bagi seorang marketer, tahap awareness bertujuan untuk menanamkan brand dalam pikiran calon konsumen, sehingga ketika mereka membutuhkan suatu layanan, mereka akan langsung mengingat dan mencari brand kita.
2. Consideration
Tahap consideration atau pertimbangan merupakan tahapan di mana calon konsumen sudah memiliki keinginan untuk membeli produk atau layanan kita dengan berbagai alasan dan pertimbangan. Biasanya, konsumen mempertimbangkan produk atau layanan kita dilihat dari harga dan nilai yang ditawarkan. Meskipun demikian, tahap ini belum dapat dianggap sebagai keberhasilan, karena masih banyak faktor lain yang dapat memengaruhi calon konsumen untuk melanjutkan ke tahap pembelian.
3. Conversion
Tahap conversion merupakan tahap dimana calon konsumen melakukan pembelian terhadap produk atau layanan dari brand kita karena mereka percaya akan nilai yang ditawarkan sesuai dengan keinginan mereka. Pada tahap ini, penting bagi seorang marketer untuk memberikan pelayanan terbaik untuk memuaskan pelanggan dalam proses pembelian mereka.
4. Loyalty
Loyalty merupakan tahap akhir, di mana tahap ini dapat terjadi ketika pembeli mendapatkan pengalaman yang berkesan dari produk atau layanan yang diberikan oleh brand kita. Seorang marketer dapat mengambil kesempatan ini untuk terus menjaga hubungan baik dan interaksi positif dengan para pembeli, guna menciptakan peluang pembelian berulang. Ketika konsumen merasa puas terhadap brand kita, maka akan tercipta loyalitas pelanggan, di mana konsumen tersebut akan terus membeli produk dari brand kita. Lebih dari itu, konsumen yang loyal akan dengan senang hati memberikan rekomendasi kepada orang lain mengenai brand kita. Inilah yang menjadi bentuk promosi word of mouth yang sangat menguntungkan bagi brand.
Manfaat Marketing Funnel
Bagi seorang marketer, memahami dan menerapkan marketing funnel memberikan berbagai keuntungan strategis, terutama dalam merancang dan mengoptimalkan aktivitas pemasaran. Funnel membantu marketer mengidentifikasi kebutuhan konsumen di setiap tahap perjalanan mereka, sehingga strategi yang diterapkan menjadi lebih tepat sasaran. Dengan mengetahui tahapan mana yang membutuhkan perhatian lebih, misalnya ketika tingkat konversi rendah, marketer dapat mengalokasikan anggaran iklan, konten, atau campaign secara lebih efisien. Selain itu, funnel memungkinkan perancangan strategi nurturing dan follow-up yang efektif guna mengarahkan prospek menjadi pelanggan. Tidak hanya berhenti pada pembelian pertama, funnel juga membantu marketer menjaga hubungan jangka panjang melalui tahapan loyalitas dan advokasi, sehingga mampu menciptakan pelanggan setia. Lebih jauh lagi, marketing funnel juga berfungsi sebagai alat analisis yang berguna untuk mengevaluasi efektivitas campaign serta mengidentifikasi area pemasaran yang masih perlu diperbaiki.