
Selama tahun 2025 ini, camel banyak banget ikut pelatihan. Jaman sekarang, kalau kita gak belajar kayaknya rugi banget deh. Padahal sumber dan cara belajar di era digital seperti saat ini udah banyak banget caranya. Salah satu tempat Camel menimba ilmu yang berkaitan dengan dunia digital khususnya bidang UI/UX design & Digital marketing ya di Bootcamp Rakamin Academy. Oh ya, kemarin di artikel Oh ini lho rahasia produk mu diminati, kita membahas pentingnya user persona di artikel kali ini kita akan membahas sebenarnya apa saja sih elemen-elemen yang harus kita perhatikan untuk membuat user persona yang baik.
1. Biar lebih tertata, yuk buat kelompok persona dulu

Singkatnya salah satu dari 6 elemen user persona ini tuh fungsinya untuk mengelompokan orang-orang yang tertarik sama produk kita. Misal nih kita punya produk aplikasi belanja sayur, mungkin sebagian orang-orang akan mengira bahwa “Pasti produknya diminati banget nih sama ibu-ibu”. Eitssss, siapa bilang bisa aja kan yang berminat sama produk kita itu bukan hanya ibu-ibu tapi ada juga kan mahasiswa yang emang dia tuh seneng banget makan sayur dan akhirnya membeli produk sayur di aplikasi kita. Bukan begitu ?
2. Jangan lupakan nama dalam elemen user persona mu

Kalau tadi kita bahas elemen persona group atau kelompok persona. Ada laagi nih elemen yang sebenernya kumpulan dari beberapa persona yang dimirip-miripin sama kita sesuai dengan kepentingan tujuan. Maka kita harus memberinya nama biar tidak salah paham. Btw, kenapa harus dimirip-miripin ? Ya karena biar jauh lebih mudah. Tenang, sebagai Product Manager pasti tidak akan asal-asalan “Mirip-miripin” tiap personanya. Karena user persona ini berhubungan erat dengan keputusan bisnis. Maka dari itu, kemampuan untuk menentukan persona group dengan benar sangat amat dibutuhkan.
3. Data Demografi Membantu User Persona Lebih Spesifik

Nah kalau elemen kali ini sebenernya buat menyesuaikan kebutuhan si user itu sendiri. Misal nih user dari produk kita ini kebanyakan bapak-bapak. Pasti donk UI dari aplikasinya sangat amat disesuaikan untuk tidak terlalu ramai dan satset sebagaimana cerminan dari rata-rata seorang bapak yang tidak mau repot.
4. Informasi Pekerjaan & Tanggung Jawab Juga Penting Diketahui Lho

Sebenarnya elemen ini tuh cenderung bisa buat seorang PM melihat bagaimana keseharian si user. Karena pekerjaan biasanya erat dengan tanggung jawab seseorang. Ambilah contoh si user adalah seorang mahasiswa, pasti PM berpikir “Oh kayaknya kalau kita buat produk yang harganya terjangkau bisa oke nih”. Kok bisa PM berasumsi gitu ? Ya karena kan seperti kita ketahu bersama kalau masih jadi mahasiswa biasanya tidak memiliki banyak sumber pemasukan jadi rata-rata produk yang diminati adalah produk dengan harga terjangkau. Cocok!
5. Sorot Masalah Pengguna dalam User Persona mu

Hmmm, kalau elemen ini tuh biasanya direpresentasikan dalam “Pain point”. Yaps, singkatnya pain point ini tuh bercerita “Frustasi” nya user dalam menggunakan produk kita. Nah, si pain point ini harus kita selesaikan ya. Biasanya setelah kita menentukan paint point ini, PR selanajutnya adalah menentukan problem statement. Dimana problem statement ini juga cukup tricky ya untuk dibuat. Mengingat,
6. Cantumkan Geografis Sosial di User Persona

Elemen ini berkaitan dengan karakter si user dalam menggunakan produk. Kan ada tuh user produk yang lebih mementingkan popularitas dari sebuah brand atau yang lainnya. Jadi intinya, elemen ini tuh supaya kita tau sebenernya apa sih faktor terbesar yang mempengaruhi si user dalam membuat keputusan untuk menggunakan suatu produk.
Karena kita sudah berada di penghujung artikel nih. Semoga untuk kamu yang emang tertarik menjadi seorang yang ingin involved dalam pengembangan produk digital khususnya bisa terbantu ya dengan tulisa Camel ini. Ingat, produk yang baik adalah produk yang bisa menjawab kebutuhan dari user dan memecahkan masalah nya user juga. Terima kasih ya yang sudah berkenan membaca dokumentasi belajar camel. Sampai jumpa di dokumentasi belajar selanjutnya. #JadiTambahTau