Jakarta – Pandemi Covid-19 membuat sebagian besar pendakian gunung di Indonesia terpaksa ditutup demi memotong rantai penyebaran COVID-19. Kabar baiknya di akhir tahun 2020 lalu beberapa gunung kembali dibuka untuk pendakian maupun wisata. Setelah lama di rumah saja, para pecinta alam tentunya sangat rindu dengan kegiatan naik gunung. Namun seperti yang kita ketahui bahwa pandemi ini belum berakhir. Berikut tips bagi pelancong yang ingin mendaki gunung di masa pandemi:
1. Perhatikan Situasi Gunung yang Akan Dituju
Situasi zona hijau dan kuning atau status daerah Covid-19 wajib menjadi perhatian bagi pendaki maupun pengelola. Status zona di setiap daerah dapat berubah sewaktu-waktu karena Covid-19 yang masih aktif penyebarannya hingga saat ini. Oleh karena itu, jika calon pendaki sudah tak sabar ingin hiking, maka harus melihat situasi terkini gunung yang akan dituju. Jangan sampai kita berkontribusi mengubah daerah yang tadinya zona hijau justru malah menjadi kuning atau bahkan meningkat.
2. Tubuh dalam Kondisi Sehat
Sebaiknya kita membiasakan diri untuk berolahraga, berjalan kaki atau jogging sebelum naik gunung. Ukur berapa putaran atau jarak yang mampu ditempuh untuk simulasi kemampuan mendaki. Bawalah obat-obatan sekaligus kit prokes selama pandemi. Jangan memaksakan diri untuk hiking ketika tubuh sedang tidak fit karena hal ini dapat menyebabkan pendaki bisa terkena hipotermia.
3. Siapkan Mental
Mental yang kuat juga sangat dibutuhkan agar pendaki bisa menghadapi berbagai tantangan selama pendakian seperti kejadian yang tidak diinginkan misal terpisah dari rombongan atau tersesat.
4. Siapkan Logistik
Bawalah bekal makanan dan minuman sendiri supaya tidak bergantung pada kelompok. Bekal air minum harus cukup untuk mengatasi dehidrasi, lebih baik lagi jika pegunungan yang akan didaki memiliki mata air. Makanan yang dibawa juga usahakan makanan praktis dengan kalori tinggi. Siapkan pula gula merah, permen, atau cokelat. Kadar gula yang dimilikinya bisa membantu pendaki untuk mendapatkan energi.
Logistik lainnya yang wajib dibawa seperti baju ganti, alat pembuat api, jas hujan, sleeping bag, tenda, hingga alat makan dan minum sendiri. Sesuaikan dengan berapa lama waktu yang diperlukan untuk mendaki gunung.
5. Cari Tahu Kondisi Medan
Pendaki wajib mengetahui karakteristik medan gunung, bukan hanya sekedar tahu jalur, pendaki juga wajib memiliki pengetahuan mengenai kondisi gunung. Aplikasi seperti Google Maps sudah menyediakan informasi topografi, sehingga pendaki bisa mengetahui letak tebing curam, area landai, jalur sungai, hingga lokasi yang memungkinkan untuk membuka tenda dengan menggunakan smartphone.
6. Pertimbangkan Prakiraan Cuaca
Cari tahu juga mengenai kondisi cuaca saat mendaki gunung. Meskipun cuaca di gunung sangat tidak terprediksi, pendaki setidaknya bisa mengetahui informasi awal cuaca di wilayah tersebut melalui bantuan prakiraan cuaca. Sehingga bisa memperkirakan kemungkinan yang bisa terjadi dan mencari solusi.
7. Perhatikan Regulasi AKB di Gunung Tertentu
Meskipun sudah dibuka, beberapa pegunungan memiliki aturan yang baru selama pandemi COVID-19. Penting bagi pendaki untuk memahami apa saja aturan-aturan tersebut. Biasanya berisi tentang minimal kapasitas, lama waktu mendaki gunung, dan informasi penting lainnya. Cari informasi tersebut dari sumber yang terpercaya salah satunya melalui laman resmi gunung yang dituju.
Target keyword yang digunakan adalah mendaki gunung saat pandemi, alasannya karena Konten ini sangat bermanfaat dan relevan dengan situasi saat ini sehingga dapat meningkatkan peringkat SEO.