Dalam kepercayaan Tionghoa setiap bulan ke-tujuh dalam penanggalan lunar dipercaya sebagai bulan hantu atau dalam bahasa mandarin disebut Guǐ yuè (鬼月). Masyarakat percaya bahwa manusia yang mati kebanyakan akan bertukar menjadi roh atau hantu. Orang yang banyak berdosa semasa hidup selepas mati akan dimasukkan ke dalam neraka dan disiksa. Hantu hantu yang lain akan hidup di dunia orang mati untuk menunggu giliran penjelmaan semula menjadi manusia. Hantu jarang muncul di dunia manusia kecuali pada bulan lunar ketujuh, yaitu bulan hantu. Saat bulan tersebut merupakan masa dimana pintu alam baka dibuka dan arwah dipersilakan untuk keluar mengunjungi sanak saudara mereka. Pada bulan ini, Masyarakat Tionghoa akan melakukan sembahyang sebagai penghormatan untuk para leluhur mereka yang datang berkunjung. Berikut sejarah dan pantangan yang sebaiknya dihindari saat bulan hantu.
Kepercayaan Asal Mula Bulan Hantu
Ada beberapa kepercayaan yang mendasari adanya bulan hantu. Beberapa diantaranya yang paling dikenal adalah Taoisme,Buddhisme dan Legenda rakyat Tiongkok itu sendiri.
Berdasarkan kepercayaan Buddhisme, Cerita bermula dari seorang murid Sang Buddha yang bernama Mu Lian , ia meminta pertolongan dari Sang Buddha untuk menyelamatkan ibunya dari neraka atau penderitaan. Buddha kemudian memberitahunya tentang kanon Yu Lan Pen dan memintanya untuk menyelamatkan ibunya pada hari ke-15 bulan lunar ketujuh. Waktu ini disebut-sebut sebagai waktu terbaik untuk menanam kebajikan, menyumbang jasa pahala kebajikan bagi roh leluhur serta makhluk-makhluk lain yang menderita di alam lain. Ritual yang disebut Ulambana ini mempraktikkan rasa hormat dan kasih sayang kepada orang tua dan leluhur.
Adapun menurut kisah kerajaan Tiongkok, Pada zaman dahulu kerajaan melakukan eksekusi pada para tahanan hukuman mati di waktu yang bersamaan yaitu pada tanggal 15 bulan 7 penanggalan lunar. Maka hari itu pun tentu menjadi hari yang paling menyedihkan sekaligus mencekam. Acara sembahyang pun dilakukan untuk memberikan arwah kerabat atau roh-roh lain tempat dan persembahan yang layak. Karena suasana mistis juga terasa akibat adanya eksekusi serentak, para keluarga yang tidak mengalami kemalangan pun turut berdoa dengan harapan arwah-arwah yang dieksekusi tidak mengganggu keluarga mereka.
(Sumber : https://nihaoindo.com/asal-usul-sembahyang-bulan-hantu-di-taiwan/)
Pantangan yang Harus Dihindari Selama Bulan Hantu
1. Menjemur pakaian di malam hari. Hal ini dipercaya akan menarik hantu untuk memakai pakaian kita dan menyebabkan hal buruk untuk si pemilik pakaian.
2. Jika sedang berjalan sendirian di tempat sepi lalu mendengar ada yang memanggil, jangan pernah menoleh atau mencari sumber suara. Karena bisa jadi itu adalah para hantu yang sedang iseng. Jika kita menoleh, maka mereka bisa saja mengikuti.
3. Mengambil uang atau benda apapun yang bukan milik kita. Salah ambil bisa jadi kita malah tidak sengaja menyetujui proposal pernikahan arwah.
4. Mengambil gambar atau video di malam hari. Masyarakat Tionghoa percaya akan ada makhluk halus yang ikut dalam foto atau video tsb.
5. Bersiul sendirian di malam hari. Para hantu tersebut akan mengira kita sedang memanggil mereka dan akan mengikuti kita sampai ke rumah.
6. Jangan menyentuh, menginjak atau menyapu kertas sembahyang yang telah menjadi abu. Hal ini bisa membuat mereka marah karena makanannya diganggu.
7. Membuang air kecil atau meludah sembarangan dapat membuat mereka marah dan mengganggu kita.
8. Mengadakan acara pernikahan di bulan hantu. Acara pernikahan yang diadakan sepanjang bulan ini dikhawatirkan akan sial atau tidak bahagia.
9. Mengenakan baju berwarna hitam dan merah. Kedua warna ini sangat disukai oleh para hantu.
10. Membangun rumah atau pindah ke rumah baru juga tidak disarankan dilakukan saat bulan ini.
Itulah sejarah dan pantangan yang harus dihindari kalau kita berencana travelling ke negara Tionghoa saat memasuki bulan hantu.