Perencanaan keuangan pribadi digunakan untuk mencapai tujuan keuangan yang telah ditentukan. Biasanya orang membuat perencanaan keuangan pribadi untuk mengontrol pengeluaran, meninjau penghasilan yang diterima, dan mencapai kebebasan finansial.
Pengertian Perencanaan Keuangan
Menurut dspace.uii.ac.id, perencanaan keuangan yang didefinisikan oleh Certified Financial Planner, Board of Standards, Inc adalah proses mencapai tujuan seseorang melalui manajemen keuangan secara terencana. Tujuan perencanaan keuangan yaitu untuk mengehemat, pengeluaran menjadi lebih efektif, dan mencapai kebebasan finansial.
Manfaat Mengatur Perencanaan Keuangan Pribadi
024Perencanaan keuangan untuk kebutuhan pribadi, dilansir dari sinarmas.co.id, dapat membantu seseorang membuat daftar prioritas kebutuhan. Perencanaan keuangan seperti ini juga akan mengontrol setiap pos-pos anggaran yang tidak terlalu penting atau sifatnya dapat ditunda sehingga kestabilan keuangan pribadi tetap terjaga.
Cara Membuat Perencanaan Keuangan Pribadi
1. Kenali Piramida Perencanaan Keuangan
Pertama-tama kamu dapat mengenali piramida keuangan terdiri 5 tahap yang mulai dipersiapkan dari bagian bawah. Seseorang perlu untuk memikirkan bagaimana keuangannya bisa aman. Idealnya seseorang harus mampu memiliki dana darurat sebanyak 6x dari pengeluarannya.
Jika kamu masih seorang pelajar atau mahasiswa yang hanya menerima uang jajan dari orang tua, maka kamu bisa mencoba untuk mencari part time atau pekerjaan freelance untuk menambah penghasilanmu. Kita juga perlu untuk mengatur manajemen risiko salah satunya dengan memiliki asuransi kesehatan dari pemerintah ataupun asuransi swasta.
Tahap selanjutnya adalah kenyaman keuangan dengan cara menentukan tujuan keuangan. Memilih produk investasi yang tepat sesuai dengan kondisi keuanganmu perlu untuk diperhatikan. Beberapa jenis investasi seperti saham, surat utang atau obligasi, deposito, Reksa Dana Pasar Uang (RPDU), Reksa Dana Campuran (RDS), dan lain-lain. Kamu dapat melihat perbedaan dari jenis-jenis investasi disini.
Apabila sudah menentukan tujuan keuangan, seseorang perlu untuk merencanakan pensiun. Ini dapat dihasilkan dari passive income seperti saham, P2P lending, surat utang, bisnis, waralaba dan sebagainya. Tahap yang paling tinggi yakni distribusi kekayaan yang umumnya dilakukan setelah seseorang pensiun dengan cara mewarisi kekayaan atau hibah asetnya pada orang lain atau lembaga tertentu.
2. Mengetahui Perencanaan Keuangan Masa Kini dan Masa Depan
Kamu dapat melakukan financial check up secara online untuk mengetahui kondisi keuanganmu saat ini. Setelah melakukan financial check up, kamu dapat menentukan tujuan keuangan masa depan missal untuk jangka pendek membeli ponsel, jangka menengah untuk lanjut studi magister (S2), jangka panjang rencana lebih 5 tahun kedepan. Prinsip penting yang harus diingat yakni pemasukan harus lebih besar dar pengeluaran. Prinsip lainnya sebagai berikut
- Tabungan 20% dari income (pendapatan)
- Dana darurat 6x dari pengeluaran bulanan
- Cicilan maksimal 35% pengeluaran (20% untuk KPR/KPA, 15% untuk utang)
- Aset > Utang
3. Menambah Sumber Pendapatan
Selain menerima pendapatan dari pekerjaan utama, seseorang juga perlu menambah sumber pendapat lainnya agar tujuan financial freedom lebih cepat tercapai. Sumber pendapatan sampingan bisa melalui bisnis online di e-commerce, media sosial, kerja sampingan, menerima pendapatan dari investasi.
Sumber income bagi mahasiswa di luar uang dari orang tua antara lain beasiswa, magang, lomba, asisten dosen, danusan (jualan), les siswa, jasa print atau fotokopi, dan asisten riset.
4. Memahami Active Income dan Passive Income
Dikutip bareksa.com, active income adalah penghasilan yang diperoleh dari aktivitas pekerjaan atau profesi yang ditekuni. Active income terdiri dari earned income, profit income, residual income, capital gain, dividen income, interest income.
- Earned income adalah pendapatan yang didapatkan misalnya dari pekerja memperoleh gaji atau mahasiswa mendapatkan uang jajan dari orang tua.
- Profit income yaitu pendapatan dari suatu usaha yang menghasilkan profit seperti penghasilan dari dagang.
- Residual income merupakan pendapatan yang diperoleh dari suatu project contohnya pendapatan dari mengajar les.
- Capital gain yaitu keuntungan atau laba dari modal investasi
- Dividen income adalah pendapatan dari keuntungan saham yang ditanamkan.
- Interest income adalah penghasilan yang didapatkan dari bunga.
Passive income merupakan penghasilan yang didapatkan dengan sendirinya oleh harta atau materi yang kita miliki dapat diperoleh melalui sewa rumah, kosan, royalty hak cipta buku atau lagu, dan frenchise atau waralaba.
5. Mempersiapkan Dana Darurat
Dana darurat penting untuk dipersiapkan agar jika terjadi suatu hal diluar dugaan dapat menggunakannya. Dana ini dipakai apabila kehilangan pekerjaan (PHK), pindah kerja, biaya rumah sakit yang tidak diprediksi sebelumnya, dan lain-lain.
6. Mempelajari Zero Besed Budgeting
Zero Besed Budgeting adalah metode penganggaran berdasarkan perkiraan tiap kegiatan tanpa mengacu pada rencana kegiatan atau hasil kegiatan di periode sebelumnya atau dengan kata lain penganggaran mulai dari nol.
Manfaat metode ini ialah meningkatkan efisiensi anggaran, setiap alokasi dapat ditinjau, menekankan pada value for money sehingga seseorang dapat memutuskan pos mana yang lebih menguntungkan.
Sebagai ilustrasi mari kita perhatikan contoh berikut. Seseorang menganggarkan pengeluaran 2 juta. Pengeluaran dianggarkan per pos makanan, transportasi, skincare, hiburan, dan pos lainnya.
Dengan rutin menerapkan perencanaan keuangan, maka kamu dapat mengetahui kemana uangmu keluar dan bisa belajar untuk berinvestasi agar tujuan kebebasan keuangan dapat tercapai. Penting untuk belajar bersabar, menahan godaan keinginan yang beragam, dan mengatur uang agar tujuan yang kamu rencanakan dapat tercapai.
Pada awalnya mungkin sulit untuk konsisten namun jika motivasimu belajar perencanaan keuangan lemah. Oleh karena itu kamu dapat mengungat kembali usaha yang telah kamu lakukan demi mengarur hidupmu menjadi lebih baik lagi.