Seiring perkembangan teknologi dan internet, setiap individu ataupun industri dituntut untuk memiliki skill digital yang mumpuni agar dapat mengikuti perkembangan zaman. Beberapa tahun belakangan, digitalisasi memang sudah berkembang cukup pesat. Bahkan semakin dipercepat lagi akibat dunia dilanda pandemi covid-19. Dimana semua orang dipaksa untuk beraktivitas dari rumah, termasuk belajar. Sekolah-sekolah terpaksa mengubah sistem belajarnya menjadi online dari rumah masing-masing. Selain itu, platform belajar online juga bermunculan dan semakin banyak. Mereka menyediakan kelas-kelas gratis maupun berbayar yang kebanyakan mengajarkan skill-skill digital yang dibutuhkan industri saat ini dan di masa yang akan datang.
Apa itu Digital Skill?
Sebelum kita membahas apa saja contoh digital skill yang banyak dicari saat ini, ada baiknya kita ketahui dulu apa itu Digital Skills atau Skill Digital atau Keterampilan Digital.
Menurut UNESCO, Digital Skills adalah ‘berbagai kemampuan untuk menggunakan perangkat digital, aplikasi komunikasi, dan jaringan untuk mengakses dan mengelola informasi. Mereka memungkinkan orang untuk membuat dan berbagi konten digital, berkomunikasi dan berkolaborasi, dan memecahkan masalah untuk pemenuhan diri yang efektif dan kreatif dalam kehidupan, pembelajaran, pekerjaan, dan aktivitas sosial.’ Negara-negara semakin berusaha untuk memetakan dan mendefinisikan keterampilan dan kompetensi digital yang terus berubah karena kemajuan teknologi.
So, berikut ini skill-skill digital yang dapat kita pelajari dengan mengikuti course atau bootcamp di platform belajar online.
1. Data Science
Data Science adalah ilmu yang khusus mempelajari data, khususnya data kuantitatif (numerik). Data Science bukanlah ilmu yang berdiri sendiri, namun merupakan kombinasi dari berbagai ilmu, seperti Matematika & Statistik, Computer Science, dan Business/Domain Expertise. Keterampilan ini mencakup teknologi dan teknik seperti memanfaatkan komputasi Cloud, analisis Big Data, pemrosesan Natural Language, pembelajaran tanpa pengawasan (Unsupervised Learning) seperti analisis Cluster, Web Scraping, teknik Fuzzy, Machine Learning, dan lain sebagainya.
Sederhananya, profesi ini adalah tentang bagaimana menemukan, memilah, hingga mengorganisir data yang masih mentah menjadi informasi yang berguna bagi perusahaan. Biasanya ilmu ini menganalisis data dalam jumlah besar dan kompleks. Nantinya, data tersebut akan dijadikan sebagai model pengembangan organisasi hingga keputusan perusahaan.
Orang yang ahli pada bidang ini disebut Data Scientist, yang mana Data Scientist merupakan seseorang yang lebih baik dalam statistik daripada programmer mana pun dan lebih baik dalam hal pemrograman daripada ahli statistik mana pun.
Profesi ini adalah salah satu profesi yang paling banyak dicari (high demand) oleh banyak industri. Scope pekerjaan Data Science, seperti :
- Business Analyst,
- Business Intelligence,
- Data Engineer,
- Data Architect,
- AI Engineer,
- Data Analyst,
- Decision Scientist,
- Machine Learning Specialist,
- AI Scientist,
- Deep Learning Specialist.
Baca juga : Ingin Jadi Data Analyst? Pelajari Dulu Skill Ini!
2. Digital Marketing
Berbeda dengan Traditional Marketing yang mengharuskan kita memasang iklan pada billboard, spanduk, brosur, atau poster, Digital Marketing adalah cara memasarkan produk atau jasa menggunakan teknologi digital yang biasanya terkoneksi dengan internet melalui iklan aplikasi, display, dan medium digital lainnya untuk audience tertentu.
Seiring dengan perkembangan zaman, orang-orang lebih suka berbelanja melalui gadget mereka dibandingkan harus datang langsung ke offline store. Hal ini karena prosesnya lebih cepat dan efisien. Selain itu, digital marketing juga menguntungkan dari sisi advertiser karena biaya yang relatif lebih murah, dapat merujuk langsung pada pelanggan spesifik yang ditargetkan, hasilnya dapat di-track dan lebih terukur, dan lebih mudah diterapkan.
Profesi ini juga memiliki demand yang tinggi. Prospek karir Digital Marketer adalah seperti :
- Paid Ads/Digital Marketing Performance,
- SEO & SEO Content,
- Social Media & Creative Content,
- Owned Media (Customer Relationship Management) & Analytics.
Baca juga : 5 Rekomendasi kursus Online Digital Marketing, Plus disalurkan kerja!
3. UI/UX Design
UI dan UX desain adalah istilah yang sering dikaitkan bersama dan tidak bisa dipisahkan begitu saja dalam perancangan produk maupun layanan digital. UI merupakan bagian dari UX. Baik atau tidaknya suatu UX dari sebuah produk/jasa juga dipengaruhi oleh UI.
Sederhananya, UI ada singkatan dari User Interface, adalah tampilan grafis berupa layout dari apa yang user lihat ketika berinteraksi dengan produk digital. Sedangkan UX adalah User Experience, yang diartikan secara harfiah adalah pengalaman user. Yang mana dalam produk/layanan, baik yang berupa interaksi digital ataupun fisik, UX adalah yang menentukan bagaimana seorang user dapat dengan mudah atau kesulitan dalam mencapai goal-nya.
UI/UX Designer umumnya terbagi menjadi seperti berikut ini:
- Interaction Designer
- UI Designer
- UX Researcher
- UX Writer
- UX Engineer
4. Product Management
Sekilas Product Management bisa dikatakan mirip dengan UI/UX Design, tetapi pada kenyataannya profesi ini memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda walaupun keduanya sama-sama memiliki peran penting dalam proses pembuatan produk digital. Jika Product Management lebih kepada strategi, maka UI/UX Design lebih kepada eksekusinya. Dimana kedua profesi ini akan saling terkait dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan akhir yang sama.
Peran Product Manager mencakup tanggung jawab yang lebih luas. Tidak hanya menyusun strategi, namun juga membimbing tim dalam proses pembuatan produk, memberikan informasi atau pengetahuan mendalam terkait dengan produk yang akan dibuat, melakukan praktik yang mendorong pengembangan, market launch, dan dukungan berkelanjutan serta peningkatan produk perusahaan secara strategis.
Mereka juga bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan tujuan dan rencana produk untuk seluruh perusahaan. Mereka harus memastikan setiap orang bekerja menuju tujuan organisasi bersama.
5. Web Development
Web Development mengacu pada pembangunan, pembuatan, dan pemeliharaan situs web. Ini mencakup aspek-aspek seperti web design, web publishing, web programming, and database management. Ini adalah pembuatan aplikasi yang bekerja melalui internet yaitu situs web.
Web Development dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu :
- Front-end Web Developer : bekerja pada bagian visual situs web-halaman yang dilihat dan berinteraksi dengan pengunjung (juga dikenal sebagai User Interface). Mereka merancang tata letak fisik setiap halaman, mengintegrasikan grafik, dan menggunakan HTML dan JavaScript untuk menyempurnakan situs.
- Back-end Web Developer : membuat struktur situs web, menulis code, dan memverifikasi code tersebut berfungsi. Tanggung jawab mereka juga dapat mencakup mengelola access points untuk orang lain yang perlu mengelola konten situs web. Backend digunakan untuk menyimpan dan mengatur data.
- Full-stack Developer : melakukan pekerjaan baik sebagai Front-end Web Developer dan Back-end Web Developer. Developer ini memiliki pengetahuan untuk membangun situs web secara lengkap dan biasanya bekerja untuk perusahaan yang tidak memiliki anggaran untuk membuat website team yang besar.