Erupsi gunung berapi merupakan salah satu bencana alam paling ditakuti oleh umat manusia, kerugian yang diderita para korban mulai dari ekonomi, gangguan kesehatan sampai masalah sosial itu dapat terjadi. Lava dan awan panas atau bahasa kerennya pyroclastic flow ini memiliki kecepatan sekitar 700km/jam dengan temperature berkisar antara 700-1000 derajat celcius bisa menghanguskan apapun yang dilewatinya, selain itu ada abu vulkanik yang dapat menyebabkan kerusakan saluran pernapasan dan mata yang serius serta lahar dingin yang siap meneggelamkan pemukiman disekitarnya. Dibeberapa kasus dampak yang ditimbulkan sangat luas bahkan sampai ke seluruh penjuru dunia.
Contoh letusan terdahsyat salah satunya terjadi pada tahun 1815 silam di Indonesia yaitu Gunung Berapi Tambora (Sumbawa, Indonesia) yang telah lama diakui sebagai salah satu letusan eksplosif terbesar dalam sejarah, tercatat gunung ini telah memakan lebih dari 90.000 korban jiwa. Jurnal of Petrology pada tahun 2012 menobatkannya sebagai letusan terbesar setidaknya dalam 500 tahun terakhir, dan bahkan mungkin 1000 tahun terakhir.
Boro-boro pingin liat dengernya aja udah merinding takut. Tapi di Islandia, ini sebaliknya warga Islandia sudah terbiasa dengan fenomena erupsi gunung berapi. Erupsi tersebut solah-olah menjadi pertunjukan unik yang ditawarkan oleh alam sehingga mereka berbondong-bondong untuk datang ke lokasi erupsi.
Sampai sampai muncul istilah “Tourist euruption” yaitu istilah yang biasa digunakan oleh penduduk Islandia untuk letusan kecil yang dapat dengan mudah diakses. Tapi perlu diingat wisata ini bukan seperti tempat wisata pada umumnya karena terdapat beberapa hal yang dapat mengancam keselamatan seperti gas beracun, aliran lava panas, retakan yang sewaktu waktu terbuka dan perubahan cuaca secara tiba tiba, sehingga para pengunjung wajib menggunakan perlengkapan mendaki dan mematuhi segala peraturan yang ada.
Lokasi Gunung Berapi Fagradalsfjall
Contohnya terjadi pada area Reykjanes Peninsula di Semenanjung Barat Daya Islandia. Area ini ditandai dengan hamparan lava yang sangat luas, gunung berapi, dan aktivitas panas bumi yang sangat tinggi. Reykjanes Peninsula membentang di sepanjang Mid-Atlantic Rift, tempat dimana lempeng Tektonik Eurasia dan Amerika Utara terpisah. Karena kondisi geologi ini, seluruh Semenanjung sangat aktif secara vulkanik, kejadian unik ini bisa disaksikan tepatnya di Gunung Berapi Fagradalsfjall.
Gunung fagradalsfjall berasal dari bahasa Islandia yaitu ‘Fagur’ (“adil”, “indah”), ‘Dalur’ (“dale”, “lembah”) dan ‘Fjall’ (“jatuh”, “gunung”) 40 kilometer dari kota Reykjavík, Islandia. terbentuk pada Zaman Es Akhir di Reykjanes Penninsula, merupakan gunung berapi berjenis tuya, tuya sendiri adalah gunung berapi yang ditandai dengan puncak yang datar dan lereng yang sangat curam yang terbentuk sebagai akibat dari letusan gunung berapi dimana gletser yang dingin menyebabkan lava mendingin dengan cepat.
Aktivitas Gunung Berapi Fagradalsfjall
Fagradalsfjall merupakan gunung berapi yang aktif pertama setalah tetidur selama 800 tahun di kawasan Reykjanes UNESCO Global Geopark. Dikutip dari visiticeland erupsi dimulai pada hari jumat tanggal 19 Maret, pukul 20:45 waktu setempat setelah mengalami lebih dari 40.000 gempa selama 3 minggu, Jenis erupsi Gunung Fagradalsfjall ini bersifat effusive atau lelehan yang menghasilkan magma yang relatif encer dan mengandung sedikit gas, berbeda dengan erupsi yang terjadi pada Gunung Tambora yang bersifat eksplosif atau ledakan dengan tekanan yang sangat kuat akibat kandungan gas yang sangat tinggi sehingga dampak yang dihasilkan bisa mencapai ribuan kilometer.
Aktivitas erupsi berubah secara teratur dicirikan oleh periode (1) getaran dengan pancaran api, (2) aliran lava yang stabil, dan (3) periode tenang di mana tidak ada aktivitas yang terlihat. Fagradalsfjall telah menjadi letusan terlama abad ke-21 di Islandia. Letusan mungkin juga berlanjut selama bertahun-tahun atau dekade.
Baca juga : Fagradalsfjall in Iceland erupting 2021 – revealing its deep roots