Minuman alkohol bukan hal asing bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya beberapa daerah di Indonesia bahkan memiliki minuman alkohol yang dibuat secara tradisional.
Minuman alkohol tradisional khas Indonesia ini biasanya dibuat dengan proses fermentasi dan penyulingan. Bahan baku yang paling sering digunakan adalah nira dari aren atau pohon lontar.
Minuman alkohol tersebut biasanya diminum dalam acara-acara penting, seperti ritual atau upacara adat. Selain itu, minuman alkohol khas Indonesia ini bisa menghangatkan tubuh.
Berikut 7 jenis minuman tradisional ber alkohol khas Indonesia:
1. Cap Tikus
Sekitar tahun 1829, orang Minahasa yang mengikuti pendidikan militer menemukan sopi dalam botol bergambar ekor tikus, yang pedagang Tiongkok jual di Benteng Amsterdam, Manado. Akhirnya, orang Minahasa menyebut Cap Tikus merujuk minuman tersebut.
Minuman Cap Tikus ini bukan racun untuk tikus, melainkan nama minuman alkohol tradisional khas indonesia tepatmya di Minahasa. Cap Tikus terbuat dari air nira yang difermentasi dan disuling.
Semakin sering disuling, maka rasanya akan semakin enak. Kandungan alkohol pada minuman ini biasanya mencapai 40%.
2. Sopi
Sopi adalah minuman alkohol tradisional asal Maluku yang berasal dari fermentasi enau (Arenga pinnata) yang telah mengalami destilasi. Alkohol yang terkandung dalam sopi berkisar antara 30-40 %.
Sopi berasal dari bahasa Belanda, zoopje yang artinya alkohol cair. Sopi dalam budaya dan tradisi Maluku merupakan simbol kebersamaan, untuk menyelesaikan masalah yang muncul dalam keluarga, klan dan kelompok, serta konflik yang muncul antar desa. Sopi juga dipakai dalam berbagai acara adat di Maluku.
3. Ciu Bekonang
Di Sukoharjo, Jawa Tengah, ada minuman alkohol tradisional yang cukup legendaris khususnya bagi masyarakat setempat. Nama minuman itu Ciu Bekonang. Selama ini, Desa Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, dikenal sebagai sentra industri etanol. Di sana, warga kerap menyuling sisa-sisa cairan etanol dengan cairan tebu. Hasil penyulingan etanol itulah yang banyak digemari warga sebagai sebuah minuman bernama Ciu Bekonang.
Ciu Bekonang dibuat dari hasil penyulingan tetes tebu yang telah difermentasi. Umumnya, tetes tebu itu ditampung dalam wadah setinggi dua meter. Sebelum disuling, tetes tebu dicampur dengan air. Setelah itu, campuran tetes tebu dengan air itu diaduk merata. Tetes tebu yang siap disuling itu kemudian dipindah menggunakan mesin pompa air. Setelah itu, tetes tebu itu difermentasi selama 5-7 hari.
Agar mendapat kualitas alkohol yang baik, minuman itu disaring menggunakan karung beras agar tak ada kotoran yang tersisa. Penyulingan dan penyaringan itu menghasilkan minuman yang jernih hingga nyaris tampak seperti air. pada Ciu Bekonang kadar alkoholnya sekitar 35%.
4. Ballo
Ballo atau tuak (arak), merupakan minuman khas dari Sulawesi Selatan. Terdiri dari 2 macam rasa, yakni rasa pahit bercampur kecut yang disebut ballo/tuak pai’ (yang memabukkan), dan rasa manis (sebagai bahan baku gula merah). Jenisnya juga macam-macam, kalau dari pohon Nipa namanya ballo nipa, kalau dari pohon aren atau enau disebut ballo inru, kalau dari beras yang diragi namanya ballo ase, dan kalau dari pohon tala’ (lontar) namanya ballo tala’.
Masyarakat sekitar percaya bahwa ballo adalah minuman yang disajikan untuk perjamuan raja-raja pada zaman dahulu. Namun kini, ballo dapat dinikmati siapa saja.
5. Tuak
Minuman alkohol tradisional ini biasanya dibuat dari fermentasi beras (biasanya beras ketan) menggunakan ragi dan enzim yang secara alami tersedia dalam ragi. Biasanya, tuak juga dibuat dalam volume besar dengan bantuan gula dicampur dengan air, lalu direbus dan dibiarkan dingin sebelum ditambahkan ke campuran fermentasi beras dan ragi.
Sebenarnya, minuman sejenis tuak ini juga ada di berbagai negara. Misalnya, Sake di Jepang, Makgeolli di Korea, Sato di Thailand, Mi Jiu di China dan Tapuy di Filipina.
Kandungan alkohol dalam tuak juga bervariasi, mulai dari lima persen hingga 20 persen. Rasa tuak juga bisa bervariasi, ada yang sedikit manis atau sangat manis, tergantung pada gula yang digunakan dalam proses fermentasi.
6. Swansrai
Swansrai adalah minuman alkohol yang berasal dari Papua. Swansrai biasanya banyak ditemui di daerah Biak, Papua.Minuman alkohol ini terbuat dari air pohon kelapa yang sudah tua lalu difermentasi.
Kadar alkohol padaswansrai adalah sekitar 20-30%. Umumnya,swansrai diminum untuk acara keluarga dan momen-momen keakraban bersama teman atau kerabat.
7. Arak Bali
Pulau Bali juga punya minuman alkohol khas dan tak kalah populer. Dikenal dengan sebutan arak Bali yang menjadi daya tarik wisatawan. Salah satu desa di Bali yang memproduksi arak adalah Desa Les di Buleleng, Bali Utara.
Arak Bali ini memiliki kadar alkohol sekitar 30-50%. Namun, Arak Bali bukan ditujukan untuk minuman pemicu mabuk. Biasanya dijadikan campuran minum jus atau sirup.