Sebagai mantan pekerja di industri pariwisata yang cukup sering tugas dinas, ada beberapa negara yang langsung singgah di kepala saya setiap pergantian musim, karena di saat itulah biasanya para tour leader akan bertugas. Misalnya kalau sudah masuk musim dingin, saya akan teringat dengan Korea, karena disanalah saya melihat salju untuk pertama kalinya. Lalu memasuki musim panas, pulau Hainan yang seperti Bali-nya China akan teringat karena hawa panasnya yang sepanjang tahun dan pengalaman guiding yang epik. Musim gugur? Tentu saja China karena sudah dua kali berkunjung ke kota Hangzhou yang cantik itu dan selalu kebagian di musim gugur. Nah karena ini bulan Maret, awal musim semi, tentunya negara yang muncul di pikiran saya adalah Jepang!
Jepang dengan bunga sakuranya yang khas memang identik dengan musim semi. Di sana, semua hal mulai dari yang simpel seperti makanan, minuman sampai ke tema cosplay akan dibuat bertema sakura jika sudah masuk musim semi. Mochi atau cokelat rasa sakura mungkin terdengar biasa, tapi apa Anda pernah cola atau onigiri rasa sakura? Selain itu, orang-orang juga akan berkumpul (sebelum pandemi, tentunya) untuk melakukan hanami, yaitu tradisi berpiknik bersama di bawah pohon sakura yang sedang mekar. Ada pula yang gemar menyetir jauh-jauh khusus untuk melewati jalan dimana banyak pohon sakura di kanan-kiri jalan agar bisa dipandangi dari dalam mobil.
Lantas, apakah Jepang hanya patut dikunjungi pada musim semi? Tentu saja tidak! Menurut saya pribadi, Jepang adalah salah satu negara yang keempat musimnya memiliki pesona sendiri sehingga bisa dikunjungi kapan saja. Makanannya yang enak, orang-orangnya yang ramah pada turis, dan budayanya yang unik adalah sedikit dari banyak alasan untuk mengunjungi Jepang. Berikut ini adalah beberapa hal yang sebaiknya Anda lakukan saat kesana!
1. Mencoba Kimono/Yukata
Pakaian tradisional Jepang ini mempunyai sejarah panjang, mulai dari jaman Heian yakni sekitar abad ke 7. Jaman sekarang mungkin tidak banyak yang memakai kimono sebagai pakaian sehari-hari, tapi masih umum ditemui di daerah wisata yang banyak turis, saat menghadiri acara formal atau saat ada festival. Anda bisa dengan mudah menyewa kimono/yukata melalui website rental kimono sebelum tiba di Jepang. Prosesnya mudah dan cepat. Sudah sampai Jepang, harus punya foto kenangan dengan kostum khasnya, dong?
2. Melihat Festival
Setiap musim memiliki festivalnya sendiri di negeri matahari terbit ini. Beberapa festival besar menjadi objek wisata utama bagi turis mancanegara, misalnya Gion Matsuri di Kyoto saat musim panas atau Festival Salju di Sapporo. Saya sendiri pernah tidak sengaja singgah di kota Nara saat Festival Cahaya sedang berlangsung. Seluruh kota hanya diterangi cahaya lilin yang disusun sedemikian rupa di berbagai tempat. Orang-orang berjalan dalam remang cahaya dan balutan yukata. Cantik sekali.
3. Traveling Naik Shinkansen
Sistem kereta api yang sangat efisien dan nyaman menjadikan kereta sebagai sarana transportasi utama di Jepang. Mulai dari subway biasa di dalam kota sampai bullet train alias kereta cepat yang menghubungkan satu kota dengan kota lainnya. Kereta cepat ini dapat mencapi kecepatan hingga 300km/jam lho, kebayang kan cepatnya? Anda dapat tiba di kota Kyoto hanya dalam waktu 2 jam 15 menit dari Tokyo, padahal jarak kedua kota tersebut hampir 500km, lho. Jangan lupa untuk membeli bekal sebelumnya untuk dimakan di dalam shinkansen, yang biasa disebut ekiben.
4. Menginap di Ryokan
Anda harus mencoba menginap minimal semalam di ryokan, alias penginapan tradisional khas Jepang dan merasakan sensasi tidur menggunakan tatami. Ryokan lebih banyak ditemukan di kota dengan sejarah panjang seperti Kyoto atau Nara, tapi saat ini sudah ada beberapa ryokan di Tokyo juga. Jika budget memungkinkan, Anda bisa menginap di ryokan mewah dengan fasilitas lengkap seperti onsen dan pilihan makanan kaiseki. Jika tidak, cukuplah menginap di ryokan lebih sederhana hanya untuk tahu seperti apa sih, rasanya tinggal di rumah tradisional Jepang.
5. Berkunjung ke Kuil Shinto
Sebagai negara dimana masyarakatnya memang menganut kepercayaan Shinto, kuil Shinto tentunya dapat dengan mudah dikunjungi di seluruh penjuru negeri. Kuil Shinto biasanya mudah dikenali lewat gerbangnya yang berwarna merah menyala. Arsitekturnya yang indah, sejarahnya yang panjang dan legendanya yang menarik menjadi beberapa alasan kunjungan ke kuil Shinto tidak boleh dilewatkan. Jangan lupa untuk mencoba peruntungan dengan menarik omikuji yakni kertas ramalan yang selalu ada di area kuil. Saya pernah berkunjung ke kuil Kifune yang berada di kaki gunung Kurama. Uniknya, kertas ramalannya harus dicelupkan ke air dulu baru isinya bisa dibaca, karena kuil ini khusus memuja dewa air. Menarik, bukan?
Nah, itulah beberapa hal yang harus Anda coba saat berkunjung ke Jepang. Masih banyak hal menarik yang bisa dilakukan di negara sakura ini, tapi kelima hal di atas bisa dibilang cocok untuk Anda yang akan pergi kesana untuk pertama kalinya. Jadi kangen traveling, ya. Semoga pandemi ini bisa segera selesai sehingga kita bisa segera kembali traveling!