Tahukah kamu, salah satu rahasia kopi susu aren yang banyak dikonsumsi oleh berbagai kalangan, hingga hari ini? Konsentrat kopi atau espresso lah jawabannya. Espresso merupakan dasar dari berbagai jenis minuman kopi lainnya, yang tersedia di kafe.
Pada umumnya, kopi espresso ini disajikan dalam sebuah cangkir (shot), berisi 30-45 ml atau disebut Single Shot. Untuk menghasilkan espresso yang lebih nikmat, yuk simak 4 tips di bawah ini ya.
4 Tips Kopi Espresso Lebih Nikmat
1. Level Sangrai (Roast Profile) dan Ukuran Giling Biji Kopi (Grind Size)
Setelah menentukan biji kopi yang diinginkan, dilakukan proses sangrai atau roast. Hal tersebut bertujuan untuk memunculkan aroma, karakteristik hingga cita rasa yang khas dari biji kopi. Terdapat 3 profil sangrai atau roast kopi yang banyak digunakan, yaitu Light, Medium, dan Dark.
Menggunakan level sangrai atau roast profile medium-to-dark lebih disarankan untuk penyeduhan kopi dengan mesin espresso, untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Di mana, pada level sangrai atau roast profile ini, hampir seluruh karakter rasa pada kopi dapat muncul, serta tekstur kekentalan (body) kopi hingga tingkat keasaman (acidity) kopi tidak mendominasi satu sama lain atau seimbang.
Sesudah proses roasting selesai dilakukan, biji kopi dapat digiling menjadi ukuran yang lebih kecil, sesuai dengan metode penyeduhan.
Ukuran giling biji kopi (grind size) yang banyak digunakan untuk metode penyeduhan menggunakan mesin espresso adalah fine grind atau giling halus.
2. Perbandingan Kopi dan Air (Coffee-to-Water Ratio)
Aspek lain yang juga cukup penting dalam mempertahankan rasa espresso, salah satunya adalah menakar hasil gilingan biji kopi atau bubuk kopi dan air (coffee-to-water ratio). Sehingga, espresso yang dihasilkan setiap harinya konsisten atau tetap sama.
Specialty Coffee Association of America (SCAA) menetapkan standar rasio atau takaran untuk espresso berkisar antara 7 hingga 9 gram kopi dengan 25-35 ml air. Selain itu, rasio yang biasa digunakan dan dapat dijadikan panduan adalah 1:2 atau 1:3, di mana artinya setiap 1 gram kopi untuk 2 atau 3 ml air, serta disesuaikan juga dengan ukuran diameter portafiler atau wadah untuk menampung kopi yang sudah digiling menjadi bubuk (ground coffee).
Tidak hanya rasio, kualitas seduhan maupun rasa espresso dipengaruhi oleh kualitas air yang digunakan pada saat proses penyeduhan kopi. Air terbagi menjadi 2 jenis, yaitu air lunak (soft water) dan air sadah (hard water), berdasarkan kandungan mineral yang terdapat di dalam air. Air lunak atau soft water memiliki kadar mineral yang rendah, sedangkan air sadah atau hard water memiliki kadar mineral yang cukup tinggi. Kandungan mineral dalam air antara lain adalah ion magnesium (Mg) dan kalsium (Ca) dalam bentuk garam karbonat.
Specialty Coffee Association (SCA) menetapkan standar yang ideal untuk kandungan mineral pada air, untuk proses penyeduhan, yaitu:
- Tingkat kesadahan total (total hardness) antara 50 sampai dengan 175 ppm CaCO3 (2,9-9,8 dHo).
- Jumlah carbonate hardness antara 40 sampai dengan 75 ppm CaCO3 (2,2-4,2 dHo).
- Tingkat carbonate hardness harus kurang dari tingkat kesadahan total (total hardness).
3. Waktu Seduh Kopi (Brew Time) dan Suhu Seduh Kopi (Brew Temperature)
Dengan menyelesaikan tahapan atau proses penggilingan dan penakaran kopi, proses berikut ini yang melibatkan ekstraksi dari secangkir espresso, yaitu waktu dan suhu saat penyeduhan kopi.
National Coffee Association (NCA) memberikan panduan atas suhu air yang baik untuk penyeduhan kopi antara 195 sampai dengan 205o F (Fahrenheit) atau 90 sampai dengan 96o C (Celcius), di mana rentang suhu tersebut banyak digunakan saat proses penyeduhan, serta ekstraksi dan profil rasa yang dihasilkan espresso cukup seimbang.
Ekstraksi normal atau waktu penyeduhan, di mana bubuk kopi dialiri air, yang dihasilkan oleh mesin espresso, terjadi dengan rentang waktu antara 20-30 detik. Proses ekstraksi tersebut dapat berlangsung lebih baik, dengan melakukan distribusi atau teknik penyebaran bubuk kopi ke seluruh bagian portafiler dan selanjutnya memadatkan bubuk kopi (tamping) untuk menyatukan bubuk kopi di dalam portafiler, sehingga air lebih mudah melewati celah yang terdapat di antara mesin espresso dan portafiler.
4. Tekanan Mesin Espresso (Bar Pressure)
Hasil espresso yang ideal terlihat dari adanya lapisan berwarna kuning gelap, yang merupakan endapan minyak nabati dan berbentuk buih atau sekumpulan gelembung udara yang sangat kecil, yang disebut juga dengan crema. Di mana crema tersebut dapat menambah karakter maupun keseimbangan rasa.
Crema dapat dihasilkan melalui tekanan tinggi yang tepat dan seimbang oleh mesin espresso, kepada kopi yang sudah berbentuk bubuk dan dialiri air bersuhu tinggi. Di mana tekanan yang diberikan tersebut sekitar 9 dalam satuan bars atau satuan yang diukur menggunakan alat barometer.
Nah, di atas adalah 4 tips kopi espresso lebih nikmat. Kalau kamu lagi menikmati espresso di café atau coffee shop, lebih suka dengan tambahan air mineral atau susu nih?
Yuk, cek juga rekomendasi coffee shop di Jakarta yang menyediakan menu kopi espresso ini ya.