ditulis oleh Daniella Susanto
Pernahkah Anda merasa seperti gak mood untuk mengerjakan sesuatu yang sebetulnya telah menjadi rutinitas? Pernahkah Anda merasa sepertinya sulit sekali untuk bangun di pagi hari? Pernahkah Anda merasa badan pegal-pegal padahal Anda tidak banyak melakukan aktivitas fisik? Kalau beberapa hal tersebut adalah hal-hal yang sedang Anda alami, mungkin Anda sedang berada di fase burnout.
Menurut kamus psikologi American Psychological Association (APA), burnout didefinisikan sebagai kelelahan fisik, emosional atau mental, disertai dengan penurunan motivasi, penurunan kinerja dan sikap negatif pada diri sendiri dan orang lain. Banyak orang yang mungkin belum menyadari bahwa mereka sedang mengalami keadaan burnout. Seperti halnya, merasa gak mood untuk mengerjakan sesuatu atau aktivitas rutinitasmu, merasa sulit dan tidak termotivasi untuk bangun di pagi hari, atau bahkan badan merasa pegal-pegal tanpa melakukan kegiatan atau aktivitas fisik.
Berdasarkan hasil penelitian University of Zaragoza di Spanyol, terdapat tiga macam penyebab yang dapat mengakibatkan kondisi burnout, yaitu sebagai berikut:
1. Bekerja terlalu keras
Bekerja terlalu keras atau secara intensif yang terlalu sering dapat mengakibatkan kondisi burnout yang terbangun secara perlahan. Hal ini biasanya dialami oleh karyawan atau mahasiswa yang bekerja atau belajar terlalu keras karena terobsesi dengan keinginan untuk mencapai kesuksesan. Hal ini biasanya disebabkan oleh terdapatnya beban kerja yang berlebih daripada yang mampu dikerjakan oleh masing-masing orang, yang pada akhirnya banyak orang yang rela mengorbankan kehidupan personal dan kesehatan untuk mendapatkan tujuan akhir yang diminta atau diinginkan.
2. Kurang mendapatkan apresiasi
Pada umumnya, setiap orang akan menyukai untuk diapresiasi pada setiap hal yang dikerjakannya. Apresiasi terhadap hasil pekerjaan ini penting untuk menjaga kesehatan mental dalam hal bekerja maupun belajar, dimana selain bisa membangunkan rasa semangat, orang dapat merasa lebih untuk dihargai dalam hal yang dikerjakannya. Kurangnya apresiasi yang diberikan dapat membuat seseorang untuk mengalami burnout yang dikarenakan oleh stress yang berkelanjutan, menjadi frustasi dengan pekerjaannya. Yang pada akhirnya, dapat membuat seseorang untuk merasa kurang tertantang dan membawa penolakan yang berasal dalam dirinya untuk mengerjakan pekerjaannya dengan optimal oleh karena burnout tersebut.
3. Terdapat dinamika disfungsional pada lingkungan kerja
Terkadang, terdapat beberapa faktor eksternal yang dapat mempengaruhi dalam proses kita bekerja maupun belajar, dalam hal ini salah satunya adalah kondisi dinamika disfungsional pada lingkungan sekitar. Mendapatkan intimidasi di kantor ataupun di lingkungan belajar, seperti merasa diremehkan, diacuhkan, atau tertekan yang didapatkan oleh faktor eksternal tersebut juga dapat menjadi penyebab terjadinya burnout.
Hal ini dapat berakibat pada penurunan motivasi untuk kerja dan belajar, gak mood, insecure, atau bahkan merasa kurang mampu dalam menjalankan tuntutan pekerjaan.
APA TANDA-TANDA DARI BURNOUT?
Disaat Anda berada pada kondisi burnout, mungkin Anda mulai untuk tidak memedulikan hal-hal yang penting atau bahkan bisa cenderung untuk menjadi putus asa. Mungkin Anda merasa selalu lelah atau tidak memiliki motivasi untuk menjalani hari-hari Anda.
Hal tersebut memang bisa menjadi beberapa contoh dari tanda-tanda bahwa Anda mulai untuk masuk ke dalam fase burnout di dalam keseharian Anda.
Berikut untuk tanda atau gejala dari kondisi burnout:
1. Tanda berdasarkan fisik
Pengaruh burnout bisa sampai dirasakan pada tanda-tanda yang dialami pada fisik anda, seperti berikut:
• Pusing
• Sakit perut atau masalah usus
• Fatigue atau kondisi fisik kelelahan
• Kondisi tidak enak badan atau sakit terlalu sering
• Perubahan pada nafsu makan
• Mengalami insomnia
2. Tanda berdasarkan emosional
Selain dapat berpengaruh pada fisik, kondisi emosional seseorang juga bisa mencerminkan dari tanda-tandanya, seperti berikut:
• Ketidakberdayaan
• Sinisme
• Merasa gagal atau punya keraguan diri
• Berkurangnya kepuasan dalam diri
• Merasa terpisah atau sendirian
• Kehilangan motivasi
3. Tanda berdasarkan perilaku
Perilaku pada seseorang juga dapat dilihat sebagai tanda atau gejala dari kondisi burnout, seperti:
• Berkurangnya performance di rutinitas pekerjaan
• Penarikan diri atau isolasi
• Procrastination
• Meledak-meledak
• Menggunakan obat penenang, makanan/minuman, atau alkohol
APA SOLUSI UNTUK MENGATASI DAN MELAWAN KONDISI BURNOUT?
Setelah kita mengetahui bahwa ternyata apa yang kita rasakan saat ini merupakan respon dari kondisi burnout, tentu kita pasti akan berusaha untuk mencari solusi atau jalan keluar dalam menghadapi dan menanggulangi situasi burnout tersebut.
Dengan demikian, berikut terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan menghadapi burnout yang sedang dirasakan:
1. Usahakan untuk mengerjakan beban kerja sesuai porsi masing-masing
Mungkin untuk hal ini dapat menjadi hal yang sulit apabila situasi pekerjaan atau tempat belajar kurang mendukung, namun Anda secara personal pasti mengetahui seberapa kuat diri Anda baik secara fisik maupun mental. Hal ini dapat disadari dan dapat dihindari dengan berusaha untuk bekerja atau belajar tertib, bisa dilakukan dengan menyusun target dan jadwal per hari, agar bisa lebih teratur.
2. Memberlakukan batasan yang jelas pada diri Anda
Saat mulai merasakan gejala dari burnout, hal tersebut dapat diatasi dengan memutuskan untuk mengambil cuti atau berhenti sesaat untuk fokus pada diri Anda dan relaksasi. Melepaskan diri Anda dari stress dengan merasakan liburan sejenak, memulihkan kesehatan fisik dan mental.
3. Mengelilingi diri dan mindset dengan energi positif
“Menerima energi positif dari orang lain adalah pengalaman yang menggembirakan, demikian juga dengan mengekspresikan energi positif tersebut kepada orang lain” kata Leiter. Oleh karena itu, saat mengalami burnout, sebaiknya menciptakan energi positif di sekitar Anda, bisa melalui olahraga atau berkumpul dengan orang-orang terdekat. Cara ini efektif dalam mendukung dan membangkitkan semangat antara sesama, serta merupakan cara yang baik untuk mengatasi burnout. Berada di sekitar individu yang memiliki pandangan optimis dan berpikir positif bisa membuat Anda tetap produktif, penuh semangat, dan berfokus sepanjang hari. Ini pasti dapat meningkatkan semangat dan kinerja kerja Anda.
Referensi:
– https://www.helpguide.org/mental-health/stress/burnout-prevention-and-recovery
– https://www.halodoc.com/artikel/ini-5-ciri-ciri-burnout-dan-cara-sederhana-mengatasinya?srsltid=AfmBOooAVpsjfjD3PsxHK4TfXoBszrsYMVToFtsocza4yFeEWnPglgqi
– https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13618/Burn-Out-dalam-Bekerja-dan-Upaya-Mengatasinya.html
– https://bakrie.ac.id/articles/556-kenalan-dengan-pengertian-dan-cara-mengatasi-burnout-syndrome.html
– https://www.alodokter.com/ciri-ciri-burnout-dan-cara-mengatasinya